Voyager 2 Memotret Badai di Saturnus 42 Tahun Lalu

Pada tanggal 11 Agustus 1981, sebuah pesawat luar angkasa bernama Voyager 2 mengambil gambar menakjubkan dari Saturnus ketika berada sejauh 15 juta km dari Bumi. Gambar ini, meskipun diambil 42 tahun yang lalu, tetap menjadi salah satu bukti kemajuan teknologi dan penelitian antariksa yang luar biasa.

Voyager 2 mengambil gambar Saturnus ini pada 11 Agustus 1981, ketika pesawat ruang angkasa itu berada 9,1 juta mil dari Bumi. [Foto: NASA]

Satelit Voyager 2 memotret dan menangkap badai di Saturnus yang terjadi 42 tahun yang lalu. Apa pentingnya penemuan ini bagi ilmu sains?

Cekricek.id - Pada tanggal 11 Agustus 1981, sebuah pesawat luar angkasa bernama Voyager 2 mengambil gambar menakjubkan dari Saturnus ketika berada sejauh 15 juta km dari Bumi. Gambar ini, meskipun diambil 42 tahun yang lalu, tetap menjadi salah satu bukti kemajuan teknologi dan penelitian antariksa yang luar biasa.

Saturnus, planet ketujuh dari matahari, tampak begitu memukau dalam gambar berwarna palsu ini. Menggunakan instrumen VG ISS Narrow Angle, gambar ini dirakit dari gambar ultraviolet, violet, dan hijau dengan filter yang membuatnya tampak nyata di mata manusia.

Di sisi kanan gambar, kita bisa melihat dua bulan Saturnus, Dione dan Enceladus. Yang menarik, observasi terbaru dari Teleskop Luar Angkasa James Webb menunjukkan bahwa Enceladus menyemburkan semburan uap air raksasa ke ruang angkasa.

Namun, apa yang benar-benar menarik perhatian dalam gambar ini adalah awan konvektif dan badai di belahan bumi utara Saturnus.

Jika Anda memperhatikan dengan seksama, di bawah pita awan kuning (yang sebenarnya berwarna putih), Anda akan melihat bintik hijau (yang sebenarnya berwarna coklat) yang mewakili badai.

Voyager 2 bahkan mengukur angin yang bertiup di khatulistiwa Saturnus dengan kecepatan mencengangkan 1.770 km/jam.

Sebelum Voyager 2, Pioneer 11 adalah probe pertama yang mengambil gambar Saturnus. Diluncurkan pada tahun 1973, misinya adalah untuk mempelajari Jupiter, Saturnus, dan sabuk asteroid sebagai pendahulu misi Voyager.

Namun, meskipun Voyager 1 mencapai Saturnus pada November 1980, sembilan bulan sebelum Voyager 2, kamera yang lebih sensitif pada Voyager 2 memungkinkannya mendeteksi lebih banyak fitur di atmosfer Saturnus yang bergejolak.

Saat ini adalah waktu yang tepat untuk mengamati Saturnus di langit malam. Namun, untuk melihat cincinnya dengan jelas, Anda memerlukan teleskop yang baik. Saturnus saat ini berada di konstelasi Aquarius dan muncul di timur saat senja.

Sebagai penutup, gambar historis ini mengingatkan kita tentang betapa jauhnya kemajuan teknologi dan penelitian antariksa. Dengan setiap gambar dan penemuan baru, kita semakin mendekati pemahaman yang lebih dalam tentang alam semesta kita.

Baca berita terbaru dan terkini hari ini, seputar peristiwa, hukum, politik, ekonomi, olahraga, gaya hidup, hiburan, budaya, dan sejarah, hanya di Cekricek.id.

Baca Juga

Planet Seukuran Bumi Terbuat dari Besi Murni Ditemukan Mengorbit Bintang Dekat
Planet Seukuran Bumi Terbuat dari Besi Murni Ditemukan Mengorbit Bintang Dekat
Bongkahan Materi Gelap Mungkin Penyebab Bentuk Bima Sakti yang Membelok
Bongkahan Materi Gelap Mungkin Penyebab Bentuk Bima Sakti yang Membelok
Kilatan Misterius di Venus: Hujan Meteor, Bukan Petir?
Kilatan Misterius di Venus: Hujan Meteor, Bukan Petir?
Negara-Negara Berlomba-lomba ke Kutub Bulan, Apa yang Mereka Eksplorasi?
Negara-Negara Berlomba-lomba ke Kutub Bulan, Apa yang Mereka Eksplorasi?
Wahana Parker Solar Probe NASA mengalami ledakan matahari besar yang berpotensi menyebabkan pemadaman listrik di seluruh benua jika mengenai Bumi.
Ledakan Matahari Hantam Wahana NASA: Ancaman Bagi Bumi?
NASA mengumumkan langkah konkret dalam penelitian fenomena UFO atau kini disebut UAP (Unidentified Anomalous Phenomena) dengan melibatkan teknologi AI dan kerjasama lintas-agensi
NASA Bongkar Laporan Tentang Fenomena UFO