Cekricek.id - Setiap orangtua tentunya memiliki cara dan pola asuh tersendiri untuk mendidik dan membesarkan anak-anaknya. Kadang orang tua yang menerapkan tindakan friendly kepada anaknya. Tidak jarang juga ada sejumlah orangtua yang justru bersikap otoriter dalam membesarkan anak.
Selain itu orang tua yang otoriter juga tak sungkan untuk berteriak bahkan melakukan tindakan kekerasan pada anak. Hal ini tentu saja berakibat tidak baik bagi tumbuh kembang anaknya nanti.
Karena bukan tak mungkin seorang anak yang bisa sajam meniru tindakan dari kedua orang tuanya. Maka dari itu sudah sepatutnya orang tua untuk tidak membentak ataupun melakukan tindak kekerasan kepada anak.
Ternyata berikut ini sejumlah bahaya akibat kebiasaan orang tua membentak anaknya mengutip dari berbagai sumber.
Jantung anak mudah lelah
Jika terlalu sering membentak anak ternyata dapat mempengaruhi organ jantung. Lantaran ketika seorang anak dibentuk oleh orang tuanya maka detak jantung janin pun akan bertambah cepat atau abnormal.
Tinggal lambat laun hal ini menyebabkan kerja jantung yang tidak baik.
Anak menjadi emosional
Berikutnya seorang anak menjadi lebih emosional dibandingkan anak-anak seusianya. Hal ini juga akan berpengaruh pada tindakan yang akan ia lakukan.
Karena bukan tidak menutup kemungkinan jika seorang anak yang tumbuh di keluarga yang demikian akan membentuk pribadi yang cenderung emosional dan sulit mengendalikan amarah.
Kurang percaya kepada orang tua
Berikutnya seorang anak menjadi kurang percaya kepada kedua orang tuanya. Lantaran dengan pola asuh yang seringkali membentak malah membuat rasa percaya seorang anak menjadi hilang.
Dalam kondisi yang demikian, ketika orang tua memberikan sebuah nasehat ia malah menganggapnya sebagai sebuah angin lalu. Bahkan tidak jarang juga seorang anak yang justru memberontak setiap kali mendapatkan nasehat.
Anak menjadi depresi
Dampak lain dari membentak seorang anak adalah membuatnya cenderung depresi. Karena ketika seseorang telah memberikan anaknya bukan tidak mungkin ia juga mengeluarkan sederet kalimat kasar.
Kondisi yang demikian jika terus berlanjut akan membuat seorang anak merasa tertekan. Maka ia malah merasa tidak nyaman ketika berada di rumah dibandingkan di tempat lain.
Menghancurkan sel otak anak
Dampak negatif lainnya dari seringkali memetakan data adalah menghancurkan sel otak anak. Karena sekalipun takkan saja bisa membunuh lebih dari 1 milyar sel otak pada saat itu juga.
Baca juga: Selain Pelakor, Ini 3 Sosok Perusak Keutuhan Rumah Tangga
Selain itu seorang anak juga akan bersikap cuek terhadap lingkungan akibat dari tindakan orang tuanya. [*/Nlm]