Berita selebriti dan gosip artis: Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin tegur FTV “istriku menelantarkan keluarganya demi jadi artis TikTok”.
Cekricek.id - Semakin hari tayangan di televisi Indonesia tampak semakin aneh. Belum lama ini saja, salah satu stasiun jadi sorotan lantaran menayangkan FTV yang dianggap tak masuk akal.
Dalam FTV berjudul “Istriku menelantarkan keluarganya demi jadi artis TikTok” itu terdapat agedan yang sukses buat netizen tak habis pikir.
Adegan tersebut menunjukkan seorang ibu yang terbaring koma, namun tiba-tiba sadar lantaran mendengar musik TikTok.
Sinetron tersebut ternyata juga menarik perhatian Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin. Dalam sebuah kesempatan, Azis menilai tidak berkualitas dan dapat merusak kecerdasan bangsa.
“Kualitas konten penyiaran dipandang kerap mengedepankan hal-hal viral tanpa mempertimbangkan norma-norma etika,” ujar Azis dalam keterangan pers dilansir dari Kumparan.com, Sabtu (6/2/2021).
Lantaran hal ini Azis meminta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk melakukan evaluasi pada tayangan-tayangan televisi. Hal itu perlu dilakukan agar tayangan tersebut tak memberi dampak negatif pada masyarakat.
Tak hanya itu, Azis juga meminta KPI untuk bekerja sama aktif dengan Kemenkominfo dalam mengaudit pengukuran rating program televisi. Sehingga hasil rating program televisi dapat valid dan teruji.
“Kita harapkan agar KPI pro aktif dalam mengawasi dan mengevaluasi dunia penyiaran sesuai mekanisme Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Penyiaran (P3 dan SPS)” tutur Aziz.
“KPI dan Kemenkoinfo perlu inovatif dalam merancang haluan-haluan yang menjadi tolak ukur dunia penyiaran nasional dalam membangun penyiaran yang turut mencerdaskan masyarakat,” tambahnya.
Baca juga: Jangan Sampai Ketinggalan, 10 Drama Korea Ini Akan Segera Tayang di TvN
Selain memberi teguran pada tayangan FTV, Azis menegur beberapa program variety show yang menunjukkan tidak pantas dan mendidik.
Ia meminta stasiun televisi harus tak hanya mementingkan rating, namun menyampingkan nilai etika dan norma.
“Jangan asal hanya untuk mencari penonton maka asal menyiarkan tanpa memenuhi aturan-aturan serta norma-norma yang ada,” jelasnya.
“Segera tegur bahkan memberi sanksi terhadap yang melanggar. Kita harus satu visi dalam proses mencerdaskan bangsa sesuai amanah UU No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran,” lanjutnya.
Baca juga: Aldi Taher Tegur Nagita Slavina karena Joget TikTok, Sarankan Posting Baca Al-Quran
Masyarakat juga diminta untuk ikut aktif dalam memantau tayangan televisi. Jika terdapat tayangan yang dinilai berpengaruh negatif, masyarakat dapat melaporkan hal itu ke KPI.
“Kami harapkan peran aktif masyarakat dalam melaporkan tayang-tayangan yang tidak sesuai aturan yang ada,” tuturnya. [*/Prt]
