Mengungkap Asal-usul Homo Sapiens (Manusia) Menurut Paleoantropolog

Cekricek.id - Mengungkap Asal-usul Homo Sapiens (Manusia) Menurut Paleoantropolog

Ilustrasi. [Foto: Dibuat oleh Kreator Cekricek.id dengan AI]

Cekricek.id - Dalam pencarian asal-usul Homo sapiens, para paleoantropolog terus menggali dan memecahkan teka-teki evolusi manusia. Perdebatan terkini berkisar pada temuan fosil yang berumur 300.000 tahun dan teori genetik yang menelusuri asal-usul manusia modern hingga 1 juta tahun yang lalu.

Kompleksitas dalam mendefinisikan spesies, Homo sapiens, semakin menambah kerumitan dalam memahami latar belakang kita.

Konsep spesies biologi yang diterima luas mengidentifikasi spesies berdasarkan kemampuan populasi untuk berkembang biak. Dengan kemajuan analisis DNA, terungkap bahwa Neanderthal dan manusia telah bersilangan di Eropa dan Timur Tengah, bahkan hingga 250.000 tahun yang lalu.

Denisovan, kerabat dekat lainnya dari Asia, juga tercatat berinteraksi genetik dengan manusia sekurang-kurangnya 50.000 tahun yang lalu.

Beberapa antropolog kini menggolongkan Neanderthal dan Denisovan sebagai spesies yang sama dengan Homo sapiens, namun ada pula yang mempertahankan klasifikasi mereka sebagai spesies terpisah dalam genus Homo.

Dalam menghadapi tantangan ini, paleoantropolog menggunakan konsep spesies filogenetik untuk memahami evolusi Homo sapiens. Ciri fisik tertentu, seperti bentuk tengkorak yang bulat, dahi tinggi, dan dagu yang menonjol, menjadi petunjuk penting dalam identifikasi spesies.

Ini menjadi metode utama dalam mengklasifikasikan dan memahami fosil leluhur manusia. Bukti tambahan, seperti jenis alat batu yang ditemukan bersama fosil, memberikan petunjuk tentang spesies yang dimiliki individu tersebut.

Chris Stringer, pemimpin riset evolusi manusia di Museum Sejarah Alam di Inggris, menyampaikan bahwa fosil manusia modern tertua yang dikenal adalah kerangka Omo Kibish 1 dari Ethiopia, berusia sekitar 230.000 tahun.

Fosil ini memiliki tengkorak yang tinggi dan mirip manusia, yang membuat para peneliti menyebutnya sebagai Homo sapiens tertua dari Afrika Timur.

Namun, Stringer juga menyoroti fosil dari Afrika Selatan yang disebut Florisbad, berusia 260.000 tahun, dan fosil dari Maroko sebagai contoh awal Homo sapiens.

Fosil dari situs Jebel Irhoud di Maroko, berusia sekitar 300.000 tahun, menampilkan tengkorak panjang dan alis tebal—ciri leluhur manusia—namun dengan wajah, rahang, dan gigi yang serupa dengan Homo sapiens.

Jean-Jacques Hublin, paleoantropolog di Collège de France, menekankan bahwa manusia dari Jebel Irhoud sangat berbeda dari manusia modern.

Eleanor Scerri, pemimpin Pan African Evolution Research Group di Max Planck Institute of Geoanthropology di Jerman, mengatakan sulit menentukan ciri-ciri awal Homo sapiens karena berbagai ciri kemungkinan muncul pada waktu yang berbeda di kelompok yang berbeda.

Menariknya, penelitian genetik terbaru menunjukkan bahwa Homo sapiens mungkin telah berevolusi antara 1 juta hingga 700.000 tahun yang lalu di Afrika.

Baca juga: Menurut Penulis Ini, Nabi Adam Bukan Manusia Pertama, Tapi Lahir dari Homo Erectus, Begini Penjelasannya

John Hawks, paleoantropolog di Universitas Wisconsin–Madison, menyatakan bahwa perbedaan genetik antara leluhur Afrika dengan Neandertal-Denisovan terjadi sekitar 700.000 tahun yang lalu.

Penelitian ini, diterbitkan di Nature, memodelkan skenario evolusi dan aliran gen kontinu di seluruh Afrika, yang menyiratkan adanya populasi manusia purba sekitar 1 juta tahun yang lalu.

Baca Juga

Krikil roda berusia 12.000 tahun berbentuk donat yang ditemukan di situs arkeologi Nahal Ein Gev II, Israel Utara, diduga menjadi bukti asal usul roda tertua di dunia
Roda Tertua di Dunia Ditemukan di Israel, Berusia 12.000 Tahun
Situs Raja Arthur King Arthur's Hall di Bodmin Moor Cornwall menampilkan struktur persegi panjang dengan 56 batu tegak yang dibangun pada masa Neolitikum.
Fakta Mengejutkan: Situs Raja Arthur Berusia 5.500 Tahun
Fosil kecebong tertua berusia 160 juta tahun yang ditemukan di Formasi La Matilde, Argentina, menunjukkan detail anatomi yang luar biasa
Fosil Kecebong Tertua di Dunia Ditemukan di Argentina, Berusia 160 Juta Tahun
Pemakaman kayu Celtic berusia 2.600 tahun yang ditemukan di Riedlingen, Jerman, menunjukkan konstruksi kayu ek yang terpelihara dengan sempurna
Pemakaman Kayu Celtic Berusia 2.600 Tahun Ditemukan di Jerman, Ungkap Jejak Peradaban Kuno
Rahasia di Balik Kode Gambar Kuno di Kuil Asiria Akhirnya Terkuak
Rahasia di Balik Kode Gambar Kuno di Kuil Asiria Akhirnya Terkuak
Potret Mini Alexander Agung Berusia 1.800 Tahun Ditemukan di Denmark
Potret Mini Alexander Agung Berusia 1.800 Tahun Ditemukan di Denmark