Ambisi Uni Eropa Mengkaji dan Memindahkan Otak Manusia ke Komputer: 10 Tahun, 500 Ilmuwan, dan Rp9.993 Triliun

Ambisi Uni Eropa Mengkaji dan Memindahkan Otak Manusia ke Komputer: 10 Tahun, 500 Ilmuwan, dan Rp9.993 Triliun

Ilustrasi. [Canva]

Proyek Otak Manusia, yang dibiayai oleh Uni Eropa, telah mencapai akhir dari perjalanannya setelah sepuluh tahun. Meskipun menghadapi kritik, proyek ini telah memberikan kontribusi penting dalam pemahaman otak manusia.

Cekricek.id - Setelah sepuluh tahun, dana sekitar €600 juta atau setara dengan Rp9.993 Triliun, dan kerja keras dari sekitar 500 ilmuwan, Proyek Otak Manusia (HBP) yang dibiayai oleh Uni Eropa telah mencapai tahap akhir. Ambisi besar proyek ini adalah memahami otak manusia dengan cara memodelkannya dalam komputer.

Selama periode tersebut, ilmuwan di bawah bendera HBP telah menerbitkan ribuan makalah dan mencapai kemajuan penting dalam neurosains. Beberapa di antaranya termasuk pembuatan peta 3D dari lebih dari 200 area otak, pengembangan implan otak untuk mengobati kebutaan, dan penggunaan superkomputer untuk mensimulasikan fungsi seperti memori dan kesadaran.

Dalam laporan Nature, Thomas Skordas, wakil direktur jenderal Komisi Eropa di Brussels, mengatakan, "Ketika proyek dimulai, hampir tidak ada yang percaya pada potensi data besar dan kemungkinan menggunakan superkomputer untuk mensimulasikan fungsi otak yang kompleks."

Namun, HBP tidak lepas dari kritik. Meskipun telah mencapai banyak prestasi, proyek ini tidak berhasil mensimulasikan seluruh otak manusia, sebuah tujuan yang oleh banyak ilmuwan dianggap terlalu ambisius sejak awal.

Sebagai bagian dari proyek, HBP meluncurkan platform virtual, EBRAINS, yang menawarkan seperangkat alat dan data pencitraan bagi ilmuwan di seluruh dunia untuk menjalankan simulasi dan eksperimen digital.

Viktor Jirsa, seorang neurosaintis di Universitas Aix-Marseille di Prancis dan anggota dewan HBP, mengatakan, "Hari ini, kita memiliki semua alat yang diperlukan untuk membangun kembaran otak digital yang nyata."

Namun, masa depan pendanaan untuk platform ini masih belum pasti. Di saat proyek otak besar-besaran lainnya sedang berjalan di tempat lain, ilmuwan di Eropa merasa frustrasi dengan berakhirnya versi mereka.

HBP telah memberikan kontribusi penting dalam pemahaman otak manusia. Salah satu pencapaiannya adalah Atlas Otak Manusia yang dapat diakses melalui EBRAINS. Atlas ini menggambarkan organisasi otak di berbagai tingkat, mulai dari arsitektur seluler dan molekuler hingga modul fungsional dan konektivitas.

Namun, banyak peneliti berpendapat bahwa proyek ini kurang fokus dan terfragmentasi. Meski demikian, banyak yang berharap karya HBP dan platform EBRAINS akan menjadi dasar bagi neurosains Eropa di masa mendatang.

Sebagai kesimpulan, meskipun menghadapi tantangan dan kritik, Proyek Otak Manusia telah meninggalkan warisan dalam bentuk komunitas ilmuwan yang berfokus pada tujuan bersama dalam memahami otak manusia.

Baca Juga

Intip Kelebihan Instax Printer: Gaya Minimalis, Bisa Cetak Foto Secara Praktis
Intip Kelebihan Instax Printer: Gaya Minimalis, Bisa Cetak Foto Secara Praktis
EmoAda, Sistem AI yang Menawarkan Dukungan Psikologis Melalui Obrolan
EmoAda, Sistem AI yang Menawarkan Dukungan Psikologis Melalui Obrolan
Memori Komputer Supercepat Semakin Dekat dengan Kenyataan
Memori Komputer Supercepat Semakin Dekat dengan Kenyataan, Lebih Murah dan Hemat
10 Tips Memilih Ponsel yang Tepat
10 Tips Memilih Ponsel yang Tepat untuk Anda
Panduan Mengunduh Video YouTube dengan Mudah dan Legal
Panduan Mengunduh Video YouTube dengan Mudah dan Legal
Cekricek.id - Snaptik TikTok: Senjata Rahasia untuk Mengunduh Video TikTok
Snaptik TikTok: Senjata Rahasia untuk Mengunduh Video TikTok