Banjir Bandang di Korea Selatan Menewaskan 39 Orang

Banjir Bandang di Korea Selatan Menewaskan 39 Orang

Banjir Bandang di Korea Selatan Menewaskan 39 Orang. [Ist]

Meta Deskripsi: Banjir bandang di Korea Selatan telah menyebabkan 39 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka. Tim penyelamat bekerja keras untuk menemukan korban yang masih hilang dan memobilisasi sumber daya untuk menanggapi bencana ini. Baca selengkapnya di artikel ini.

Cekricek.id, Korea Selatan - Tim penyelamat Korea Selatan berhasil mengevakuasi empat mayat lagi dari terowongan yang diterjang banjir bandang, meningkatkan jumlah korban tewas akibat bencana ini menjadi 39 orang pada Senin pagi. Terowongan bawah tanah Osong yang berjarak 685 meter di Cheongju, pusat kota Korea Selatan, menjadi tempat terperangkapnya hingga 15 kendaraan, termasuk sebuah bus, saat banjir melanda akibat pecahnya tebing sungai pada Sabtu malam.

Sejauh ini, otoritas setempat telah mengkonfirmasi bahwa 13 orang tewas setelah terjebak di dalam terowongan tersebut. Tim penyelamat yang terdiri dari penyelam terus melakukan pencarian di dalam terowongan tersebut. Dalam waktu hanya dua atau tiga menit, air dikabarkan telah mengisi terowongan tersebut. Lebih dari 900 penyelamat terlibat dalam operasi penyelamatan ini.

Dilansir The Guardian, di seluruh Korea Selatan, total 39 orang dilaporkan tewas akibat banjir bandang ini, dengan sembilan orang masih belum ditemukan. Selain itu, puluhan orang juga mengalami luka-luka. Hujan deras yang melanda wilayah tengah Korea Selatan memaksa lebih dari 10.000 orang untuk mengungsi dari rumah mereka. Badan berita Yonhap melaporkan bahwa lebih dari 139 rumah rusak dan 146 jalan dilaporkan tergenang banjir.

Dalam foto dan video yang berasal dari Cheongju, tempat terowongan terletak, terlihat petugas penyelamat bekerja keras membangun perimeter dan memompa air coklat dari dalam terowongan. Sementara itu, penyelam menggunakan perahu karet untuk melakukan evakuasi di area tersebut.

Pejabat pemadam kebakaran provinsi Chungcheong Utara, Yang Chan-mo, menjelaskan bahwa terowongan tersebut dipenuhi air setinggi empat hingga lima meter (13-16 kaki) yang tercampur dengan lumpur dan puing-puing. Para pekerja bergerak perlahan agar tidak menambah jumlah korban atau menyapu orang yang masih bisa diselamatkan.

Sejak tanggal 9 Juli, curah hujan mencapai lebih dari 60 cm (24 inci) di kota Gongju dan Cheongyang di provinsi Chungcheong Selatan. Cheongju, tempat terowongan berada, juga menerima curah hujan sebesar 54 cm (21 inci) selama periode yang sama. Administrasi Meteorologi Korea memperingatkan bahwa bagian tengah dan selatan negara ini masih berpotensi menerima hujan sebanyak 30 cm (12 inci) hingga hari Selasa.

Baca juga: Warga Korea Selatan Mengalami Perubahan Usia Menjadi Lebih Muda karena Perubahan Standar Penghitungan Usia

Meskipun sedang dalam perjalanan ke Eropa, Presiden Yoon Suk Yeol mengadakan pertemuan darurat untuk membahas korban dan kerusakan akibat hujan lebat ini. Setelah mengunjungi Ukraina, Presiden Yoon melakukan perjalanan ke Polandia dengan kereta api. Ia meminta pejabat untuk mengambil tindakan dan memobilisasi semua sumber daya yang tersedia untuk menanggapi bencana ini.

Baca Juga

Profil Livia Voigt, Miliarder Termuda di Dunia Berusia 19 Tahun dengan Kekayaan Rp17 Triliun
Livia Voigt, Miliarder Termuda di Dunia Berusia 19 Tahun dengan Kekayaan Rp17 Triliun
Adegan Tak Senonoh di Siaran Langsung Pertandingan Bola Voli Taiwan Picu Kemarahan Netizen
Adegan Tak Senonoh di Siaran Langsung Pertandingan Bola Voli Taiwan Picu Kemarahan Netizen
Gigitan Tikus Toilet Berujung Infeksi Parah, Pria Kanada Ini Hampir Meregang Nyawa
Gigitan Tikus Toilet Berujung Infeksi Parah, Pria Kanada Ini Hampir Meregang Nyawa
Benda Misterius Jatuh dari Langit, Hantam Rumah Warga Florida
Benda Misterius Jatuh dari Langit, Hantam Rumah Warga Florida
Jejak Dinosaurus dan Seni Ukiran 9.000 Tahun Ditemukan di Brasil
Jejak Dinosaurus dan Seni Ukiran 9.000 Tahun Ditemukan di Brasil
Remaja Vietnam Tewas Akibat Flu Burung H5N1, Waspada Penularan
Remaja Vietnam Tewas Akibat Flu Burung H5N1, Waspada Penularan