Pekanbaru Cekricek.id - Banjir Riau telah merendam 10 dari 12 kabupaten/kota di provinsi tersebut. Bencana ini telah mempengaruhi 36.541 KK atau 147.301 jiwa sejak 1 hingga 15 Januari 2024.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau telah bergerak cepat untuk mengatasi dampak banjir. Beberapa langkah yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:
- Memantau situasi terbaru di lapangan dan menyampaikan informasi peringatan dini kepada masyarakat.
- Meningkatkan koordinasi dengan TNI, Polri, dan semua pihak terkait dalam penanganan bencana.
- Memberikan himbauan kepada masyarakat untuk waspada dan siap mengungsi jika diperlukan.
- Melakukan evakuasi warga yang terisolasi atau terancam banjir, dan menyiapkan tempat pengungsian yang layak, bersih, dan aman.
- Mendirikan dapur umum dan pos pelayanan kesehatan untuk memenuhi kebutuhan makanan dan kesehatan warga terdampak.
- Menyediakan dan mendistribusikan logistik, seperti sembako, air bersih, selimut, kelambu, tikar, toilet portabel, makanan dan perlengkapan bayi, obat-obatan, dan perlengkapan kebersihan diri.
- Menyiagakan peralatan kebencanaan, seperti perahu karet, mobil ambulan, dan alat komunikasi.
- Membentuk posko terpadu untuk mengelola data, informasi, dan bantuan yang masuk.
- Mengatur proses belajar mengajar bagi siswa dan guru yang sekolah atau satuan pendidikannya terendam banjir, baik secara daring maupun luring.
Gubernur Riau (Gubri) Edy Natar Nasution mengatakan, Pemprov Riau juga telah menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi (banjir, tanah longsor, dan puting beliung) sejak 22 Desember 2023 hingga 31 Januari 2024.
“Kami terus berupaya untuk memberikan pelayanan dan bantuan terbaik bagi masyarakat yang terkena musibah banjir. Kami juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang, waspada, dan mengikuti arahan dari pihak berwenang,” ucap Gubri di Pekanbaru, Jumat (19/1/2024).
Namun, Gubri juga mengakui bahwa masih ada beberapa kendala yang dihadapi dalam penanganan banjir, seperti:
- Sebagian masyarakat yang tidak mau mengungsi karena khawatir akan keamanan harta bendanya.
- Akses jalan dan jembatan yang rusak atau terputus sehingga menghambat proses distribusi bantuan.
- Keterbatasan jumlah tenda pengungsi dan perahu evakuasi yang tersedia.
Gubri berharap, bencana banjir ini segera berakhir dan masyarakat dapat kembali beraktivitas seperti biasa. Ia juga mengapresiasi semua pihak yang telah membantu dan berpartisipasi dalam upaya penanggulangan banjir.
Baca juga: Banjir Riau, Gubri dan Kepala BNPB Rapat Koordinasi Penanganan Darurat
“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, baik dari pemerintah pusat, daerah, TNI, Polri, BNPB, BPBD, lembaga swadaya masyarakat, organisasi kemasyarakatan, media massa, dan masyarakat umum. Semoga bantuan ini dapat meringankan beban dan kesulitan yang dialami oleh saudara-saudara kita yang terdampak banjir,” tutur Gubri.
Baca Berita Riau Hari Ini setiap hari di Cekricek.id.