Bisakah Neanderthal Berbicara? Ini Penjelasannya

Bisakah Neanderthal Berbicara? Ini Penjelasannya

Ilustrasi. [Foto: Dibuat dengan bantuan AI oleh creator Cekricek.id]

Neanderthal: Apakah Mereka Bisa Berbicara Seperti Kita?

Cekricek.id - Neanderthal, kerabat terdekat manusia modern, memiliki banyak kesamaan anatomi dengan Homo sapiens. Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah, apakah mereka bisa berbicara? Bukti menunjukkan bahwa kemampuan berbicara mungkin telah ada pada mereka, tetapi untuk memahami hal ini, kita perlu membedakan antara pidato dan bahasa.

Pidato merujuk pada kemampuan mengucapkan bunyi dan kata secara verbal, sedangkan bahasa adalah penggunaan suara untuk berbagi ide yang kompleks. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berbicara mungkin telah berkembang jauh sebelum Homo sapiens dan Neanderthal terpisah dalam pohon evolusi, yakni sekitar 400.000 hingga 800.000 tahun yang lalu.

Dilansir LiveScience, Andrey Vyshedskiy, seorang ahli saraf di Universitas Boston, mengatakan nenek moyang terakhir sebelum perpisahan antara manusia modern dan Neanderthal kemungkinan besar sudah memiliki kemampuan berbicara yang jelas.

Salah satu bukti kuat yang mendukung teori ini adalah adanya dua mutasi evolusioner pada gen FOXP2, yang terkait dengan kontrol otot-otot di mulut dan wajah yang diperlukan untuk produksi ucapan. Mutasi pada gen ini bisa menyebabkan defisit bahasa pada manusia, yang menunjukkan bahwa Neanderthal juga memiliki kapasitas untuk melakukan gerakan terkait ucapan.

Namun, bagaimana dengan bahasa yang lebih kompleks? Vyshedskiy dan rekannya mempelajari manusia modern dengan gangguan bahasa dan menyarankan bahwa manusia berevolusi melalui tiga fenotipe pemahaman bahasa yang berbeda.

Fenotipe yang paling maju adalah bahasa sintaksis, yang memungkinkan penyampaian narasi kompleks dan penggunaan bentuk kata kerja serta preposisi spasial. Fenotipe yang lebih sederhana, disebut bahasa pengubah, mencakup pemahaman tentang warna, ukuran, dan angka. Fenotipe yang paling dasar hanya melibatkan pemahaman perintah.

Vyshedskiy berhipotesis bahwa fenotipe pemahaman perintah mungkin berevolusi paling awal dalam sejarah evolusi manusia, sekitar enam juta tahun yang lalu, ketika garis keturunan manusia terpisah dari garis keturunan simpanse. Bahasa pengubah kemungkinan berevolusi sekitar tiga juta tahun kemudian, seiring dengan pembuatan perkakas batu, dan penguasaan bahasa sintaksis muncul sekitar 70.000 tahun yang lalu.

"Neanderthal kemungkinan besar memiliki kemampuan berbicara seperti manusia modern, tetapi dengan fenotipe bahasa yang lebih sederhana," ungkap Vyshedskiy. "Mereka mungkin berbicara seperti anak berusia tiga tahun – ucapannya bisa diartikulasikan dengan baik, tetapi tidak memiliki pemahaman sintaksis yang kompleks."

Penelitian fosil juga mendukung gagasan bahwa Neanderthal memiliki kemampuan bahasa. Dalam studi tahun 2021 yang diterbitkan di jurnal Nature Ecology & Evolution, peneliti menggunakan CT scan tulang resolusi tinggi yang berkaitan dengan kemampuan pendengaran.

Hasilnya menunjukkan bahwa Neanderthal dan manusia modern memiliki kepekaan yang lebih besar terhadap beberapa suara dalam rentang frekuensi bahasa lisan dibandingkan dengan primata lainnya.

"Konvergensi kemampuan pendengaran antara Neanderthal dan Homo sapiens menunjukkan kemungkinan adanya kemampuan berbahasa," kata Rolf Quam, ahli paleoantropologi di Binghamton University, New York, dan salah satu penulis studi tersebut. Memelihara organ indera memerlukan energi yang besar, sehingga jika Neanderthal memiliki pola pendengaran seperti manusia modern, mereka kemungkinan besar menggunakan kemampuan tersebut untuk memahami dan memproduksi ucapan.

Meski begitu, ada ketidakpastian mengenai kemampuan bahasa Neanderthal. "Bahasa Neanderthal adalah salah satu pertanyaan tertua dalam studi evolusi manusia," kata Quam. Beberapa penelitian, seperti studi pada tulang hyoid di leher yang berperan dalam produksi ucapan, belum memberikan bukti yang cukup meyakinkan.

Namun, kebanyakan ahli sepakat bahwa Neanderthal memiliki kemampuan linguistik tertentu. "Setidaknya, mereka memiliki sistem komunikasi yang jauh lebih kompleks dibandingkan spesies kera atau primata yang masih hidup," tambah Quam.

Baca juga: Rahasia Evolusi Manusia di India: Petani Iran Kuno, Neanderthal, dan Migrasi Besar 50.000 Tahun Lalu

Jadi, meskipun Neanderthal mungkin tidak memiliki bahasa yang sekompleks Homo sapiens modern, bukti menunjukkan bahwa mereka memiliki kemampuan berbicara yang signifikan, dengan sistem komunikasi yang lebih maju dibandingkan primata lainnya. Ini membuka wawasan baru tentang kecerdasan dan kehidupan sosial mereka, serta memberikan gambaran tentang evolusi bahasa dalam sejarah manusia.

Baca Juga

Cekricek.id - Apakah Neanderthal dan Manusia Spesies yang Sama?
Apakah Neanderthal dan Manusia Spesies yang Sama?
Cekricek.id - Peneliti Mengungkap Manusia dan Neanderthal Menikah Sekitar 250 Ribu Tahun Silam
Peneliti Mengungkap Manusia dan Neanderthal Menikah Sekitar 250 Ribu Tahun Silam
Cekricek.id - Fakta Mengejutkan! Neanderthal Ternyata Satu Keluarga dengan Manusia Modern
Fakta Mengejutkan! Neanderthal Ternyata Satu Keluarga dengan Manusia Modern
Ancaman Kepunahan Nyaris Menimpa Manusia Sejuta Tahun Lalu
Ancaman Kepunahan Nyaris Menimpa Manusia Sejuta Tahun Lalu
Militekodus Lydae (M. lydae), Hewan Kecil Ini Diduga Nenek Moyang Sapi, Rusa, dan Babi
Hewan Kecil Ini Diduga Nenek Moyang Sapi, Rusa, dan Babi
Misteri Evolusi Pohon Baobab "Terbalik" Terungkap
Misteri Evolusi Pohon Baobab "Terbalik" Terungkap