Cherophobia, Fobia Takut Merasakan Kebahagiaan dan Menganggap Bahagia itu Tidak Ada Artinya

Cherophobia, Fobia Takut Merasakan Kebahagiaan dan Menganggap Bahagia itu Tidak Ada Artinya

Ilustrasi wanita mengalami Cherophobia. [Canva]

Ceratai.id Cherophobia merupakan orang yang mengalami rasa takut secara berlebihan terhadap rasa bahagia. Mereka cenderung menghindari sesuatu yang bisa membuat mereka bahagia.

Seseorang yang mengalami cherophobia ini menganggap bahwa kebahagiaan itu menjadi awal dari peristiwa buruk yang akan terjadi pada kehidupannya.

Tidak hanya itu, bagi mereka kebahagiaan adalah hal yang percuma dan tidak ada artinya sama sekali. Hanya sebagai selingan sebelum merasakan kesedihan yang mendalam.

Para ahli menyatakan bahwa kondisi seperti ini merupakan salah satu bentuk gangguan kecemasan atau dikenal dengan sebutan anxienty disorder. Penderita Cherophobia memiliki rasa cemas yang berlebihan ketika dirinya berada dalam lingkungan yang ramai.

Cherophobia bukanlah orang yang selalu murung setiap saat. Hanya saja dirinya selalu menghindari aktivitas yang membawanya merasa bahagia dan senang.

Orang yang mengidap cherophobia ini biasanya memiliki trauma di masa lalunya. Trauma atau konflik dari suatu kejadian di masa lalu yang memungkinkan mereka memiliki perasaan takut akan bahagia. Di mana trauma itu membuat ia merasakan kesedihan dan rasa sakit yang begitu mendalam dalam dirinya.

Para introvert juga memiliki peluang yang besar untuk terkena fobia ini karena pada dasar mereka lebih senang menghabiskan waktunya dengan menyendiri dan terkesan pendiam. Selain orang yang memiliki kepribadian introvert, orang yang terlalu prefeksionis juga dapat memicu terjadinya cherophobia.

Orang prefeksionis cenderung  memilih untuk menghindari aktivitas yang diasosiasikan dengan rasa bahagia. Pasalnya, mereka menganggap bahwa orang yang bahagia atau bersenang-senang termasuk orang pemalas dan tidak produktif.

Seorang blogger Stephanie Yeboah mendeskripsikan bagaimana rasanya hidup dengan cherophobia.

“Pada akhirnya, itu seperti rasa putus asa yang mengarahkan ke kecemasan dan kewaspadaan untuk melakukan sesuatu yang bisa memunculkan kebahagiaan,” ujar Stephanie, dilansir dari nationalgeographic.

“Rasa takut akan kebahagiaan bukan berarti selalu hidup dalam kesedihan. Dalam kasus saya, cherophobia disebabkan oleh kejadian traumatis. Bahkan untuk hal sederhana seperti menyelesaikan suatu tugas sulit atau memenangkan klien membuat saya gelisah,” lanjutnya.

Baca juga: Philophobia, Inilah Tanda Kamu Mengalami Fobia Jatuh Cinta

Perawatan yang mungkin dapat membantu untuk mengatasi cherophobia adalah dengan melakukan terapi Cognitive Behavioral Theraphy (CBT). Terapi ini dapat membantu seseorang untuk mengidentifikasi garis pemikiran yang salah serta perilaku yang dapat membantu mereka untuk berubah. [*]

---

Baca berita terbaru hari ini hanya di Cekricek.id

 

Baca Juga

Berita terkini, terbaru, dan berita pilihan hari ini: 7 pemimpin dunia yang dikenal memiliki wajah garang bahkan kejam, ternyata punya phobia.
7 Pemimpin Dunia Berwajah Garang Ini Punya Fobia, Ada yang Takut Dokter Gigi
Mengungkap Bahaya Junk Food bagi Kesehatan Otak
Mengungkap Bahaya Junk Food bagi Kesehatan Otak
Bayar Zakat Fitrah Online, Sahkah? Ini Penjelasannya!
Bayar Zakat Fitrah Online, Sahkah? Ini Penjelasannya!
Penelitian Mengungkap Manfaat Kombucha Seperti Efek Puasa
Penelitian Mengungkap Manfaat Kombucha Seperti Efek Puasa
Transplantasi Ginjal Babi ke Manusia Berhasil Dilakukan, Harapan dan Kontroversi
Transplantasi Ginjal Babi ke Manusia Berhasil Dilakukan, Harapan dan Kontroversi
Peneliti Mengungkap Penyebab Kematian Saat Bercinta
Peneliti Mengungkap Penyebab Kematian Saat Bercinta