Cekricek.id - Penelitian terbaru memaparkan fenomena meningkatnya laju pencairan es Antartika Barat yang berpotensi terjadi bahkan jika target ambisius pemanasan global terpenuhi.
Dalam beberapa dekade ke depan, Antartika Barat akan menghadapi peleburan es yang cepat, tak peduli seberapa efektif upaya global dalam mengekang pemanasan.
Fakta ini disampaikan oleh sebuah studi yang menyoroti bahwa manusia mungkin telah kehilangan kemampuan untuk mempengaruhi nasib lapisan es tersebut. Es ini, yang krusial bagi stabilitas iklim global, berfungsi sebagai penahan aliran gletser ke laut.
Riset yang diterbitkan dalam "Nature Climate Change" menggunakan pemodelan komputer yang menghasilkan gambaran memprihatinkan: lapisan es Antartika Barat, yang dapat meningkatkan permukaan laut hingga beberapa meter, berada di ambang titik kritis.
Kaitlin Naughten, penulis utama dari British Antarctic Survey, menegaskan, "Kendali atas nasib lapisan es Antartika Barat tampaknya kini berada di luar jangkauan kita."
Fokus dari penelitian ini adalah proses pencairan air laut di bagian bawah lapisan es di Laut Amundsen. Bahkan dengan asumsi positif, percepatan pemanasan laut di abad ke-21 diperkirakan tiga kali lebih cepat dibandingkan dengan abad sebelumnya.
Ini adalah sebuah "alarm" bagi dunia. Meski penelitian tidak memberikan gambaran eksak tentang dampak langsung terhadap kenaikan permukaan air, Naughten berpendapat ada alasan kuat untuk percaya bahwa efek ini akan meningkat, bahkan bisa mencapai satu meter pada akhir abad.
Jutaan penduduk global yang bermukim di daerah pesisir mungkin perlu mengambil langkah adaptasi serius. Beberapa komunitas bahkan mungkin harus memutuskan antara membangun ulang atau meninggalkan wilayah mereka.
Alberto Naveira Garabato, ahli oseanografi dari Universitas Southampton, menyebut temuan ini sebagai "realitas pahit". Namun, dia menegaskan bahwa kita memiliki peluang untuk meminimalkan kerusakan lebih lanjut. "Kita masih memiliki kesempatan untuk melindungi sisa lapisan es Antartika. Tapi kita harus cepat bertindak," tuturnya.
Meskipun efek jangka pendek dari pengurangan emisi mungkin tidak tampak signifikan, dampak jangka panjang dapat menjadi sangat kritis. Lapisan es memerlukan waktu yang sangat lama - berabad-abad atau bahkan ribuan tahun - untuk merespon sepenuhnya perubahan iklim.
Jonathan Bamber, profesor di Universitas Bristol, mengingatkan bahwa temuan ini harus dilihat dengan perspektif luas. "Kita harus terus mencari tahu bagaimana Antartika Barat akan bereaksi terhadap perubahan iklim di masa mendatang," kata Bamber.