Cekricek.id - Dalam kehidupan ini setiap manusia memiliki masalah, baik masalah kecil maupun masalah besar. Perihal masalah kecil biasanya akan menjadi hal yang sudah lumrah dalam kehidupan. Namun tidak dengan masalah besar yang kadang diberikan oleh sang pencipta pada makhluknya.
Setiap makhluk ciptaan Allah yang berakal akan diberikan ujian dalam bentuk masalah. Terkadang, masalah yang diberikan Allah membuat makhluknya putus asa, lemah, dan bahkan ada yang sampai tidak berdaya dengan cobaan yang diberikan.
Ustaz Hanan Attaki menyampaikan bahwa kelemahan manusia berawal saat kita mulai meragukan Allah. Dalam segala dinamikan hidup, kita selalu butuh Allah. Kita butuh Allah baik ketika kita dikasih ujian maupun ketika diberikan nikmat.
Jika kita butuh Allah saat diuji agar kesabaran kita terjaga. Ada orang yang tidak ditemani atau dibersamain oleh Allah SWT, ketika ia sedang diuji maka dia akan mudah untuk berkeluh kesah bahkan berputus asa.
Kebersamaan Allah kepada seseorang saat ia diuji itu adalah Allah SWT menghibut hatinya. Allah SWT menenangkan hatinya. Allah SWT menghidupkan hatinya dengan nikmat Iman.
"Bukan kah dengan mengingat Allah hati menjadi tenang? Dan orang yang beriman apabilan diingatkan dengan nama Allah, disebut nama Allah maka hatinya akan bergetar"
Ini bentuk dari Allah membersamai hambanya ketika dia dalam keadaan diuji. Allah menghiburnya dengan kalimat yang ada di dalam Al-Quran yang begitu menggetarkan hati umatnya, dilansir dari kanal youtube Nasihat Hati, yang disampaikan oleh ustaz Hanan Attaki.
Tidak hanya saat mendapatkan ujian, namun Allah juga membersamai kita ketika kita diberi nikmat karena tanpa itu maka seseorang akan jatuh justru kepada dosa-dosa karena dia mendapatkan banyak kenikmatan. Kalau Allah SWT tidak menjaga dia saat dia diberi nikmat, maka nikmat itu justru menjadi jalan untuk dia untuk terjerumus kepada banyak dosa.
Syukuri Setiap Nikmat atau pun Ujian yang Diberikan Allah

Justru nikmat itulah yang menjadi penghalang bagi dia untuk mengingat Allah karena dia sibuk menikmati hidupnya hingga akhirnya ia terhalang dari mengingat Allah tepat waktu.
Sibuk menikmati hidupnya, terhalang dari Allah untuk bangun tengah malam karena tidurnya terlalu larut.
Hal itu disebabkan karena terlalu banyak menikmati yang diberikan Allah SWT. Hal itu pun yang membuat kadang seseorang tidak bisa lagi menjalankan kewajibannya sebagai makhluk Tuhan yang maha Esa.
Baca Juga: Kata Ustaz Adi Hidayat: Masjid Sebaik-baiknya Tempat Menyelesaikan Masalah
Orang yang tidak bisa membersamai Allah baik saat diberikan kenikmatan atau pun ujian secara terus menurut dalam jangka waktu yang lama, maka ini menurut ustaz Hanan Attaki ia telah terjebak ke dalam Istidraj.