Cekricek.id - Sebuah tim peneliti asal Mesir, Swiss, dan Amerika Serikat berhasil membaca sebagian isi gulungan-gulungan kuno dari Herculaneum yang telah hangus terbakar gunung berapi. Hal ini dipandang sebagai terobosan besar untuk memecahkan misteri terbesar arkeologi abad ini.
Dengan memanfaatkan teknik pembelajaran mesin, tim tersebut mengungkap karya filsuf Yunani kuno yang sebelumnya tidak diketahui. Teks tersembunyi itu membahas seputar indera dan kesenangan seperti musik, rasa caper, dan warna ungu.
Prestasi monumental ini membuktikan teknik kecerdasan buatan mampu menguraikan isi ratusan gulungan utuh lainnya yang selama ini dianggap mustahil dibaca. Para pakar meyakini penemuan ini akan merevolusi pemahaman kita tentang peradaban Yunani-Romawi kuno.
"Ini adalah momen bersejarah," ujar ahli klasik Bob Fowler dari Universitas Bristol, salah satu juri kompetisi tersebut dalam laporan penelitian yang dipublikasikan di Nature. "Tidak ada yang meragukan keberhasilan metode ini lagi."
Terkubur Vesuvius
Gulungan-gulungan Herculaneum berasal dari perpustakaan villa Romawi yang terkubur aliran piroklastik Gunung Vesuvius pada 79 M. Ketika ditemukan di abad ke-18, para arkeolog hanya berhasil membuka sebagian isinya.
Sisanya yang berjumlah ratusan gulungan utuh disimpan di berbagai institusi di Italia, Prancis dan Inggris. Namun kondisinya yang rapuh membuat upaya membukanya selalu berakhir merusak naskah bersejarah itu.
Selama dua dekade, ilmuwan komputer Brent Seales dari Universitas Kentucky berupaya menerjemahkan isi gulungan. Ia memetakan permukaannya menggunakan pemindaian CT 3D resolusi tinggi.
Sayangnya tinta karbon yang digunakan memiliki densitas serupa dengan papirus, sehingga tidak terdeteksi. Maka lahirlah gagasan melatih algoritma kecerdasan buatan untuk membedakan tinta dan papirus.
Kompetisi Kecerdasan Buatan
Berkat dukungan pengusaha teknologi Nat Friedman, tantangan terbuka diumumkan Maret 2022. Total hadiah mencapai US$750 ribu untuk siapa pun yang berhasil membaca 4 bagian masing-masing 140 karakter sebelum 2023 berakhir.
Ribuan kontesan dari seluruh dunia turut berpartisipasi. Berkat kerja sama dan kompetisi yang ketat, algoritma pembelajaran mesin peserta kian canggih dari waktu ke waktu.
Hingga akhirnya pada pekan terakhir Desember, sebuah tim yang terdiri Luke Farritor (AS), Youssef Nader (Mesir) dan Julian Schilliger (Swiss) sukses memenuhi target tantangan. Mereka mengantongi hadiah utama senilai US$700 ribu.
Isinya Akan Menggetarkan Dunia
Menurut para pakar papirus, teks filosofis Yunani yang berhasil dibaca sangat mengagumkan. Diperkirakan merupakan bagian dari ratusan karya filsuf Epicurus yang tersimpan di perpustakaan villa tersebut.
"Kami semua sangat bersemangat. Gulungan ini akan menghadirkan rahasia dan pengetahuan baru tentang peradaban kuno," ujar Fowler.
Dengan keberhasilan tersebut, metode serupa kini bisa diterapkan untuk mengurai teks-teks rapuh lainnya, termasuk papirus Mesir. Bahkan, rencananya juri kompetisi Vesuvius Challenge kembali menggelar kompetisi pada 2024. Targetnya adalah membaca 85% isi satu gulungan utuh.
Baca juga: Menakjubkan! 13 Penemuan Karya Seni Purba, 2 di Indonesia Berusia 540 Ribu Tahun
"Saya tidak percaya kami berhasil mencapainya. Ini terasa seperti mukjizat," ungkap Friedman. Ia yakin pencapaian monumental ini baru permulaan petualangan mengungkap khazanah pengetahuan kuno yang selama ini terpendam.
Baca Berita Riau Hari Ini setiap hari di Channel Cekricek.id.