Cekricek.id, Portal Islam - Mengapa seseorang yang bahkan telah membaca Al-Qur’an pun bisa tersesat. Hal ini tentu menjadi pertanyaan yang cukup mendasar bagi sejumlah kalangan. Padahal mengikuti semua apa yang telah dibaca di dalam Al-Qur’an. Telah dijelaskan secara singkat oleh Agus Mustofa, dalam tayangan di channel YouTube pribadi yang mengutip pada Sabtu (8/4/2023).
Dijelaskan ya bahwa banyak orang terkadang merasa ragu untuk membahas berkaitan dengan ayat-ayat mutasyabihat serta muhkamat. Jika diartikan ayat-ayat mutasyabihat merupakan ayat-ayat yang mendominasi isi Al-Qur’an itu sendiri.
Karena masih terkesan samar serta sulit untuk dipahami. Maka dari itu perlu kajian lebih lanjut berkaitan dengan penakwilan yang lebih jauh.
Sementara untuk ayat Muhkamat adalah ayat yang memiliki arti pasti serta tidak samar. JJuga sering disebut sebagai ayat hukum atau pokok isi al quran, memiliki jumlah yang sedikit hanya berkisar ratusan ayat saja.
Jika dibandingkan dengan surat atau ayat mutasyabihat sendiri bisa memiliki jumlah berkisar ribuan ayat. Terkadang banyak yang menyebut bahwa ayat ini cukup sulit untuk dibahas dan tidak boleh dilakukan.
Lantaran dianggap akan memberikan artian salah tafsir. Padahal hal-hal tersebut justru haruslah ditafsir secara baik agar tidak disalahgunakan oleh banyak orang. Sehingga membuat orang lain tersesat padahal membaca Al-Qur’an.
Beberapa contoh berkaitan dengan ayat mutasyabihat ini misalnya yang membahas berkaitan dengan kiamat. Maka harus dilibatkan berbagai ayat lainnya untuk kajian lebih lengkap.
Lalu Bagaimana Bisa Tersesat?
Harus mengikutsertakan sejumlah dalil agar berbagai kajian tersebut tepat sasaran. Demi mendukung argumentasi yang disampaikan atas ayat tersebut.
Poin pentingnya, Al-Qur’an diturunkan dalam bentuk ayat-ayat muhkamat dan selebihnya adalah ayat-ayat mutasyabihat. Namun yang jadi masalah adalah ada sejumlah pihak yang justru menggunakan hal ini.
Misalnya di Quran surat Ali Imran ayat 7, semacam larangan untuk membahas ayat-ayat mutasyabihat. Padahal tidak ada larangan berkaitan dengan itu, hanyalah informasi bahwasanya orang-orang tertentu bisa saja melakukan fitnah.
Baca Juga: Bolehkah Membaca Al-qur'an Hanya Terjemahannya Saja?
Dengan cara mengambil ayat-ayat mutasyabihat karena maknanya yang samar dan ambigu dan tidak bisa lurus seperti halnya ayat mahkamah. Tidak jarang sekelompok tertentu justru membelokkan ayat-ayat mutasyabihat ini berdasarkan arti dan tafsiran yang disesuaikan dengan tujuan kepentingan pribadinya.
Maka untuk itu tak jarang ada sejumlah orang yang membaca Al-Qur’an namun tetap bisa tersesat. Yaitu jika tidak mencermati hal ini secara baik bahkan hanya terkesan ikut-ikutan. Atas tafsiran sejumlah pihak yang menyimpangkan arti dari sejumlah ayat mutasyabihat itu sendiri.