Siapa Ki Hajar Dewantara?
Ki Hajar Dewantara atau Soewardi Soeryaningrat adalah seorang tokoh pelopor pendidikan di Indonesia yang juga pendiri Taman Siswa dan pencetus dari semboyan Tut Wuri Handayani.
Hidupnya beliau baktikan pada perjuangan menuju kemerdekaan dan pendidikan di Indonesia. Pada masa pergerakan nasional, sekolah-sekolah yang dibangun dikhususkan untuk orang Belanda atau anak bangsawan pribumi.
Sekolah-sekolah yang didirikan untuk umum tidak berorientasi pada kromo (rakyat kecil).
Ki Hadjar Dewantara dengan Taman Siswa-nya kemudian mencoba untuk membangun pendidikan yang bertujuan untuk kromo.
Ki Hadjar Dewantara juga seorang pelopor dalam bidang politik. Bersama dengan tiga serangkai, E.F.E Douwes Dekker dan Dr. Tjipto Mangunkusumo, beliau mendirikan Indische Partij (IP).
Organisasi ini merupakan organisasi yang sama sekali berbeda dengan yang sebelumnya, seperti contohnya Budi Utomo atau Sarekat Islam.
Organisasi ini menolak hubungan ‘ibu negeri dan daerah jajahan’, mereka menginginkan kemerdekaan Hindia sepenuhnya.
Indische Partij menjadi pionir organisasi dengan tujuan kemerdekaan Indonesia yang pertama. Ia pernah menulis artikelnya yang terkenal berjudul “Als ik eens Nederlander was” (Andaikan aku seorang Belanda) yang berisi kritik tajam terhadap ketidakadilan di negeri jajahan.
Selain itu, tulisannya terkait protes terhadap perayaan kemerdekaan tersebut adalah “Een voor Allen, Maar ook Allen voor Een” (Satu untuk Semua tetapi juga Semua untuk Satu) yang dimuat di De Express pada Juli 1913.
Terdapat pula artikel berjudul “Vreiheidsherdenking en Vrijheidsberooving” (Perayaan Kemerdekaan dan Perampasan Kemerdekaan) pada September 1913.
Referensi: Kamus Sejarah Indonesia.