LCLS-II: Terobosan X-ray Laser Terkuat di Dunia yang Membuka Babak Baru dalam Penelitian Atomik

LCLS-II: Terobosan X-ray Laser Terkuat di Dunia yang Membuka Babak Baru dalam Penelitian Atomik

Ilustrasi. [Canva]

Cekricek.id - LCLS-II di SLAC National Accelerator Laboratory menghadirkan X-ray laser terkuat yang akan mengubah cara kita memahami material kuantum, teknologi energi bersih, dan dunia atomik.

Dengan kemampuan memancarkan hingga satu juta kilatan X-ray per detik, LCLS-II di SLAC National Accelerator Laboratory telah memulai era baru dalam penelitian atomik, memberikan wawasan mendalam tentang material kuantum, teknologi energi bersih, dan banyak lagi.

Di era modern ini, kemajuan teknologi memungkinkan kita untuk menyelami dunia atomik dengan kedalaman yang belum pernah ada sebelumnya.

Baru-baru ini, SLAC National Accelerator Laboratory mengumumkan bahwa Linac Coherent Light Source (LCLS) X-ray free-electron laser (XFEL) yang telah ditingkatkan, dikenal sebagai LCLS-II, berhasil memproduksi X-ray pertamanya. Ini bukan hanya sebuah pencapaian teknologi, tetapi juga sebuah langkah revolusioner dalam dunia sains.

LCLS-II, dengan kemampuannya yang luar biasa, akan memungkinkan para ilmuwan untuk memeriksa detail material kuantum dengan resolusi yang belum pernah ada sebelumnya.

Ini membuka peluang untuk mendorong bentuk komputasi dan komunikasi yang baru. Selain itu, dengan teknologi ini, kita dapat mengungkap peristiwa kimia yang tak terduga dan singkat, memberikan kita petunjuk tentang bagaimana menciptakan industri yang lebih berkelanjutan dan teknologi energi bersih.

Greg Hays, Direktur Proyek LCLS-II, mengungkapkan kegembiraannya dengan mengatakan, "Pencapaian ini menandai puncak dari lebih dari satu dekade kerja keras.

Ini menunjukkan bahwa semua elemen LCLS-II bekerja dengan harmonis untuk menghasilkan cahaya laser X-ray dengan mode operasi yang sepenuhnya baru."

Peningkatan ini bukanlah sebuah proyek kecil. Sejak visinya dimulai pada tahun 2010, ini telah berkembang menjadi proyek peningkatan multi-tahun senilai $1,1 miliar yang melibatkan ribuan ilmuwan, insinyur, dan teknisi dari seluruh DOE dan banyak mitra institusional.

XFELs, seperti LCLS, memungkinkan para ilmuwan untuk merekam perilaku molekul, atom, dan elektron dengan detail yang belum pernah ada sebelumnya. LCLS-II, dengan kapasitasnya yang ditingkatkan, diharapkan dapat membawa penelitian ini ke tingkat yang sepenuhnya baru.

Jennifer M. Granholm, Menteri Energi AS, mengomentari, "Cahaya dari LCLS-II SLAC akan menerangi fenomena terkecil dan tercepat di alam semesta dan membawa kita ke penemuan besar dalam berbagai disiplin ilmu."

Kolaborasi global dan teknologi canggih berada di jantung pencapaian ini. Dengan kontribusi dari peneliti di seluruh dunia, termasuk lima laboratorium nasional AS dan sebuah universitas, LCLS-II telah menjadi kenyataan.

Salah satu fitur utama dari LCLS-II adalah akselerator superkonduktornya yang revolusioner. Ini terdiri dari 37 modul kriogenik yang didinginkan hingga suhu minus 456 derajat Fahrenheit, suatu suhu di mana ia dapat meningkatkan elektron ke energi tinggi dengan hampir tanpa kehilangan energi.

Dengan semua kemampuan dan teknologi canggih ini, LCLS-II diharapkan dapat membawa terobosan ilmiah yang signifikan dalam berbagai bidang, mulai dari fisika, kimia, hingga rekayasa material.

Mike Dunne, Direktur LCLS, mengakhiri dengan optimisme, "LCLS-II akan mendorong revolusi di banyak sektor akademik dan industri. Saya menantikan datangnya ide-ide baru - inilah esensi dari keberadaan laboratorium nasional."

Baca berita terbaru dan terkini hari ini, seputar peristiwa, hukum, politik, ekonomi, olahraga, gaya hidup, hiburan, budaya, dan sejarah, hanya di Cekricek.id.

Baca Juga

Penemuan DNA Kuno Ungkap Hubungan Dekat Kupu-Kupu dan Ngengat
Penemuan DNA Kuno Ungkap Hubungan Dekat Kupu-Kupu dan Ngengat
Misteri di balik sferoid batu kapur Ubeidiya, relik batu kuno yang telah membingungkan arkeolog selama bertahun-tahun, kini mulai terkuak berkat penelitian terbaru.
Sferoid Batu Kapur Ubeidiya: Teknologi Hominin Awal yang Mengagumkan
Bongkahan Materi Gelap Mungkin Penyebab Bentuk Bima Sakti yang Membelok
Bongkahan Materi Gelap Mungkin Penyebab Bentuk Bima Sakti yang Membelok
Kilatan Misterius di Venus: Hujan Meteor, Bukan Petir?
Kilatan Misterius di Venus: Hujan Meteor, Bukan Petir?
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa gelombang elektron dari Bumi dan Matahari berkontribusi pada pembentukan es di permukaan Bulan.
Ada Air di Bulan, Darimana Asalnya?
Para ilmuwan menemukan tengkorak predator raksasa yang hidup 40 juta tahun sebelum dinosaurus di Brasil, mengungkap misteri zaman prasejarah.
Penemuan Fosil Predator Raksasa Sebelum Era Dinosaurus di Brasil