Cekricek.id - Sebagai seorang ibu dari Cinta Laura, Herdiana Kiehl ingin putrinya selalu mendapatkan hal yang terbaik dalam berbagai aspek. Termasuk dalam pemilihan pasangan hidup yang akan selalu menemani putrinya di berbagai situasi. Maka dari itu sebagai orang tua dari cinta ia pun menerapkan sejumlah kriteria untuk pasangan ideal bagi putri cantiknya ini.
Sebenarnya keinginan daripada ia, sebagai ibu Cinta Laura tidaklah muluk-muluk. Tetapi dianggap sepadan dan realistis sebagaimana dari pengakuannya mengutip dari tayangan di channel YouTube Hai Bunda, Selasa (13/9/2022).
Dalam kesempatan tersebut, ia menceritakan bahwasanya sebagai pasangan ibu dan anak, ia pun sering bertengkar dengan anaknya yang merupakan keturunan Jerman dan Indonesia ini. Tetapi umumnya pertengkaran keduanya ini disebabkan karena dirinya yang tidak setuju dengan pasangan alias kekasih daripada sang anak.
“80% keributan kita itu karena saya tidak setuju dengan pacarnya cinta,” ucapnya.
Hal ini biasanya dikarenakan masalah yang umum dan telah sering terjadi. Lantaran ia merasa jika pacar alias kekasih daripada anaknya tersebut justru membahayakan anaknya sendiri. Dalam berbagai aspek termasuk dalam hal karir dan segala macamnya.
Ia pun menyatakan bahwasanya tidak masalah adu pendapat dengan anak sendiri jika memang itu diperlukan. Terkhusus untuk kebaikan dan tidak akan membuat anaknya sengsara di masa depan.
“Kita boleh marahan tapi tetap saya nggak setuju karena ini buruk untuk masa depan Cinta,” lajutnya.
Sementara hal yang biasanya membuat dirinya tidak suka dengan pasangan Cinta Laura adalah karena berbagai aspek. Termasuk dalam hal pendidikan karena baginya ini termasuk dalam prioritas penting sebagai pasangan ideal bagi sang anak.
“Dia harus berpendidikan karena orang yang gak berpendidikan jadi pacarnya Cinta nggak akan matching,” lanjutnya.
Syarat Utama dari Cinta Laura
Lantaran dia merasa bahwa anak cantiknya ini selalu mengedepankan pola piker. Bukan kebanyakan seperti perempuan lainnya yang hanya berfokus pada belanja.
Karena tentu dirinya paham bahwa hal tersebut sama sekali tidak akan membawa dampak positif bagi sang anak. Karena nyatanya untuk mencari pasangan hidup tidaklah semudah untuk memutuskan ketika menerima seorang laki-laki sebagai pacar.
Contohnya saja saat pacaran mungkin waktu bertemu yang terbatas jadi obrolan tidak akan seintens setelah menikah.
Baca Juga: Agamanya Islam, Cinta Laura Sebut Soal Kepercayaan Tak Perlu Koar-koar, Cukup Dijalani
Jadi jika obrolan tidak akan nyambung maka dari itu anaknya pun akan kesulitan untuk mengemukakan pendapat. Juga berbagai interaksi lainnya saat menjalin bahtera rumah tangga.