Menggemparkan, 2000 Anak Dilecehkan oleh 450 Pendeta Katolik di Illinois Amerika Serikat

Cekricek.id, Berita Viral – Kabar terbaru yang mengejutkan datang dari negara bagian Illinois, Amerika Serikat. Dilaporkan, sebanyak lebih dari 450 pendeta Katolik melakukan pelecehan pada hampir 2.000 anak selama hampir 90 tahun. Laporan yang berisi pernyataan tersebut dirilis beberapa hari lalu oleh Jaksa Agung Illinois Kwame Raoul.

Gereja. [Foto: Canva]

Cekricek.id, Berita Viral – Kabar terbaru yang mengejutkan datang dari negara bagian Illinois, Amerika Serikat. Dilaporkan, sebanyak lebih dari 450 pendeta Katolik melakukan pelecehan pada hampir 2.000 anak selama hampir 90 tahun. Laporan yang berisi pernyataan tersebut dirilis beberapa hari lalu oleh Jaksa Agung Illinois Kwame Raoul.

“Laporan ini mengungkapkan nama dan informasi rinci dari 451 imam Katolik dan bruder religius yang melecehkan setidaknya 1.997 anak di semua keuskupan di Illinois,” tulis Raoul dalam pesan yang dikutip dari CNN, Jumat (26/5/2023).

Penyelidikan mengidentifikasi 275 ulama dan bruder yang diduga melakukan kekerasan di Keuskupan Agung Chicago, 43 di Keuskupan Belleville, 69 di Joliet, 51 di Peoria, 24 di Rockford dan 32 di Springfield. Beberapa pelaku pelecehan tersebut bekerja di beberapa keuskupan, menyamai total "diskrit" dari 451 terdakwa.

Laporan tersebut juga mengklaim telah mengidentifikasi 149 pelaku individu yang sebelumnya dirahasiakan oleh keuskupan, dan kini keuskupan terus mengungkapkan tersangka pelaku secara terbuka selama penyelidikan.

Secara lengkap, laporan tersebut berisi dugaan pelecehan seksual, lengkap dengan daftar pendeta yang dituduh dan diakhiri dengan rekomendasi untuk penyelidikan pelecehan seksual lebih lanjut dan terkoordinasi. Tidak lupa, perawatan yang lebih baik bagi para penyintas, dan agar keuskupan memperbarui pengungkapan mereka tentang dugaan pelaku.

Nama-nama Pendeta Pelaku Asusila 2000 Anak Telah Diungkap

Sebuah pernyataan dari Kardinal Blase J. Cupich, uskup agung Chicago, secara merinci mengatakan semua nama yang diungkapkan dalam laporan tersebut sudah diketahui oleh gereja dan dipublikasikan.  

Keuskupan Rockford meminta maaf kepada korban. Rockford sendiri merupakan satu-satunya keuskupan yang tidak ditemukan kasus pelecehan serupa.

“(Laorpan itu) telah menjadi pengingat bahwa beberapa pendeta di Gereja melakukan dosa yang memalukan dan tercela terhadap para penyintas korban yang tidak bersalah dan melakukan kerusakan yang tidak dapat diurungkan,” kata Keuskupan Springfield.

Uskup Michael McGovern dari Belleville dalam sebuah pernyataan lain juga merinci pekerjaan keuskupan menangani pelecehan seksual anak dan mencatat bahwa, sejauh pengetahuan mereka, tidak ada pelaku yang dituduh secara kredibel saat ini bekerja di keuskupan mereka.

Baca juga: Sinopsis Drama ‘Island’, Kisah Manusia Abadi dan Pendeta Suci yang Bergabung Melawan Iblis

Begitu juga dengan Keuskupan Peoria yang mengatakan bahwa mereka telah menerapkan perubahan signifikan yang membuat Gereja lebih aman bagi anak-anak.

Baca Juga

Presiden Donald Trump memberikan pernyataan di Gedung Putih terkait gencatan senjata Iran-Israel
Trump Umumkan Kesepakatan Gencatan Senjata Iran-Israel
Polemik Konstitusional Muncul Usai Trump Perintahkan Bombardir Iran
Polemik Konstitusional Muncul Usai Trump Perintahkan Bombardir Iran
Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong memberikan pernyataan pers terkait dukungan Australia terhadap serangan AS ke Iran
Australia Dukung AS Serang Iran: Iran Tidak Boleh Punya Senjata Nuklir
Donald Trump dan Benjamin Netanyahu berjabat tangan di Gedung Putih dengan bendera Amerika Serikat dan Israel di latar belakang
Netanyahu Berhasil Manfaatkan Trump untuk Menyerang Fasilitas Nuklir Iran
Iran Luncurkan Rudal Balistik Khorramshahr-4 ke Israel Usai Serangan AS
Iran Luncurkan Rudal Balistik Khorramshahr-4 ke Israel Usai Serangan AS
Peta Selat Hormuz dan lokasi pangkalan militer Amerika Serikat di Bahrain yang menjadi target seruan serangan balasan Iran
Khamenei Diminta Balas Serangan AS dan Blokade Selat Hormuz