Cekricek.id - Pamali atau Pemmali bagi masyarakat Bugis Makassar bukan sekedar mitos atau kepercayaan yang basi. Ini adalah konsep budaya yang mengacu pada pantangan atau larangan tertentu dan diyakini dapat membawa kesialan atau nasib buruk jika dilanggar.
Berasal dari asal-usul kepercayaan animisme masyarakat Bugis Makassar, pamali telah menjadi integral dari budaya dan adat istiadat mereka. Di masa lalu, keyakinan bahwa setiap objek di alam memiliki roh atau jiwa, dan perilaku manusia bisa menyinggung roh tersebut, telah menumbuhkan serangkaian pamali yang masih berlaku hingga saat ini.
1. Dilarang Menyebut "Balawo" (Tikus)
Dalam kehidupan petani Bugis Makassar, Balawo atau tikus adalah simbol kesialan di musim panen. Oleh karena itu, mereka menggunakan istilah halus seperti "Punnah Tanah" atau penguasa tanah untuk merujuknya.
2. Pantangan Menyisakan Makanan
Orang Bugis sangat menganjurkan untuk tidak menyisakan makanan. Aturan ini diterapkan ketat di keluarga sebagai simbol antisipasi terhadap mubazir dan kepercayaan bahwa hal tersebut bisa mengundang bencana.
3. Larangan Menopang Dagu (Mattula Bangi)
Gestur ini dianggap menunjukkan sifat malas dan diyakini akan membawa kesialan. Orang tua Bugis berusaha mengajarkan anak untuk bekerja keras agar mandiri dalam hidup.
4. Tidak Boleh Duduk di Bantal
Larangan ini mengajarkan anak untuk menghargai barang dan menghindari kerusakan, serta melindungi kesehatan dengan menghindari penyakit bisul.
5. Perempuan Dilarang Menyanyi di Dapur
Menyanyi saat memasak di dapur dianggap akan menyulitkan perempuan dalam menemukan jodoh. Hal ini juga berhubungan dengan kebersihan dan higiene makanan.
6. Perempuan Dilarang Tidur Hingga Siang
Masyarakat Bugis-Makassar memegang teguh pamali ini, dengan kepercayaan bahwa rezeki akan berkurang. Larangan ini menekankan pentingnya disiplin dalam pekerjaan dan kehidupan sehari-hari.
Kesimpulan
Pamali dalam kehidupan masyarakat Bugis Makassar bukan sekedar cerita lama, melainkan refleksi nilai-nilai budaya yang mendalam. Sebagai warisan budaya, pamali mengajarkan etika, disiplin, dan penghargaan terhadap alam dan sesama.