Momen Haru Bayi Kembar Siam Melakukan Kontak Mata Pertama Kalinya Setelah Operasi Pemisahan

Momen Haru Bayi Kembar Siam Melakukan Kontak Mata Pertama Kalinya Setelah Operasi Pemisahan

Momen haru bayi kembar siam melakukan kontak mata untuk pertama kalinya setelah berhasil melakukan operasi pemisahan 12 jam. [istimewa]

Cekricek.id - Bayi kembar siam yang lahir saling berhadapan kini telah melakukan kontak mata untuk pertama kalinya. Kedua bayi itu telah menjalani operasi pemisahan selama 12 jam yang dilakukan ahli bedah.

Melansir dari Daily Star pada Minggu (18/9/2022), bayi kembar siam yang lahir pada Agustus tahun lalu itu akhirnya dapat menjalani operasi pemisahan di Pusat Medis Universitas Soroka di Be'er Sheva, rumah sakit Israel. Operasi rumit itu dibantu oleh para ahli dari dari Rumah Sakit Great Ormond Street di London, Inggris.

Kedua bayi perempuan itu lahir dengan bagian belakang kepala menyatu. Prosedur pemisahan yang berhasil dilakukan itu akhirnya membuat bayi kembar itu dapat melakukan oktak mata untuk pertama kalinya.

Menurut Sky News, prosedur tersebut melibatkan rekonstruksi tengkorak dan cangkok kulit kepala. Operasi itu bahkan dirancang selama berbulan-bulan, termasuk dengan membuat simulasi model realitas virtual 3D dari bayi kembar itu.

Kepada Channel 12 Israel, Kepala departemen bedah plastik rumah sakit, Eldad Silberstein mengatakan bawa kedua bayi perempuan itu kini dalam kondisi yang baik. Mereka telah bisa bernafas dan makan sendiri.

Momen Haru Bayi Kembar Siam Melakukan Kontak Mata Pertama Kalinya Setelah Operasi Pemisahan
Momen haru bayi kembar siam melakukan kontak mata untuk pertama kalinya setelah berhasil melakukan operasi pemisahan 12 jam. [istimewa]

Sementara ahli bedah saraf pediatrik di Rumah Sakit Great Ormond Street, Dr Owase Jeelani menambahkan bahwa operasi pemisahan bayi kembar siam itu berjalan sangat baik.

“Saya senang seberapa baik seluruh tim telah melakukannya, ini adalah tim yang sangat baik di sini dan merupakan kesenangan nyata untuk menjadi bagian dari dia," katanya.

Dikutip dari Jerusalem Post, prosedur itu telah melibatkan 50 ahli bedah. Mereka semua hadir di rumah sakit pada hari operasi pemisahan dilakukan. Pertama-tama mereka merencanakan bagaimana operasi akan dilakukan menggunakan pencitraan 3D dan teknologi realitas virtual.

Selama operasi rumit itu, ahli bedah harus memisahkan dan menutup pembuluh darah, lalu membelah dan merekonstruksi tulang tengkorak bayi kembar itu. Setelah berhasil memisahkan tengkorak bayi kembar itu, tim dokter kemudian menutupnya dengan kulit.

Momen pertama kali bayi kembar siam itu melakukan kontak mata pun dibagikan oleh tim dokter. Hal itu berhasil membuat banyak orang terharu dengan keberhasilan operasi pemisahan itu.

Baca juga: Wow, Ibu Muda Ini Lahirkan 9 Bayi Kembar

Berdasarkan penelitian dari University of California's UC Davis Health tahun lalu, satu dari dari 2,5 juta kelahiran diyakini menghasilkan kembar siam 'kraniopagus'. Beberapa dari mereka berhasil dipisahkan melalui prosedur operasi rumit. Namun ada pula yang tumbuh tetap menyatu selama hidupnya.

Baca Juga

Presiden Donald Trump memberikan pernyataan di Gedung Putih terkait gencatan senjata Iran-Israel
Trump Umumkan Kesepakatan Gencatan Senjata Iran-Israel
Polemik Konstitusional Muncul Usai Trump Perintahkan Bombardir Iran
Polemik Konstitusional Muncul Usai Trump Perintahkan Bombardir Iran
Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong memberikan pernyataan pers terkait dukungan Australia terhadap serangan AS ke Iran
Australia Dukung AS Serang Iran: Iran Tidak Boleh Punya Senjata Nuklir
Donald Trump dan Benjamin Netanyahu berjabat tangan di Gedung Putih dengan bendera Amerika Serikat dan Israel di latar belakang
Netanyahu Berhasil Manfaatkan Trump untuk Menyerang Fasilitas Nuklir Iran
Iran Luncurkan Rudal Balistik Khorramshahr-4 ke Israel Usai Serangan AS
Iran Luncurkan Rudal Balistik Khorramshahr-4 ke Israel Usai Serangan AS
Peta Selat Hormuz dan lokasi pangkalan militer Amerika Serikat di Bahrain yang menjadi target seruan serangan balasan Iran
Khamenei Diminta Balas Serangan AS dan Blokade Selat Hormuz