Berita terbaru: Pendeta Saifuddin Ibrahim menyebut banyak muslim yang justru menjadi penista agama, dan mengecam aksi Mahfud MD
Cekricek.id - Pendeta Saifuddin Ibrahim menyebut banyak muslim yang justru menjadi penista agama, Rabu (16/3/2022).
Pernyataan ini ia sampaikan dalam tayangan di channel YouTube pribadinya.
"Yang ngomongin penistaan agama, justru muslim sendiri yang banyak menistakan agama," ujarnya.
Pria yang satu ini juga menggambarkan bagaimana keadaan Indonesia yang dinilai damai sebelum ajaran Islam masuk.
Karena pada saat itu, masyarakat hanya mengenal kepercayaan nenek moyang seperti Sapto Darmo atau Sunda Wiwitan.
Tetapi begitu Islam datang, justru Islamlah yang menjadi sumber kekacauan karena bertentangan dengan Kristen.
"Tapi begitu datang Islam, lalu datang Kristen yang berantem Islam sama Kristen," lanjutnya.
Maka dari itu ia merasa perlunya toleransi yang harus diwujudkan oleh semua pihak untuk membangun sebuah perdamaian.
Ia merasa tidak sepantasnya Mahfud MD selaku Menko Polhukam menuntut akunnya. Karena berbagai postingannya sama sekali tidak bertentangan atau menghasut orang.
Dia juga sangat menyesalkan tindakan Mahfud MD yang menuntut akun pribadinya karena dinilai memecah-belah.
Setidaknya ia tidak pernah mengutarakan atau mengucapkan kalimat kebencian serta mengancam orang lain seperti halnya yang dilakukan Julius terhadapnya.
"Akun ini tidak saya pakai untuk tujuan teror ancaman ataupun membunuh orang,”
Padahal ia hanya berniat untuk menyebarkan kebaikan serta kebenaran dalam ajaran Yesus Kristus yang ia percayai.
Pada kesempatan yang sama, ia mengajak Mahfud MD untuk bersama membangun perdamaian.
"Mari kita bangun Damai itu Pak Mahfud jangan menuntut akun saya, bapak tidak demokratis berapa sih kekuatan omongan saya," ucapnya.
Terang-terangan, Saifuddin Ibrahim mengibaratkan dirinya seperti layaknya seekor anjing mati di hadapan saudaranya yang berada di Indonesia.
Pendeta Ibrahim Saifuddin juga memamerkan kelebihan yang ia miliki dalam bidang pengetahuan serta penelitian.
Menurutnya sampai saat ini tidak ada satupun orang yang berani melawannya dalam kedua hal tersebut.
"Kecanggihan saat ini penelitian yang saya lakukan tidak bisa dilawan oleh siapapun apalagi oleh Pak Mahfud MD," ucapnya.
Ia menantang Mahfud MD untuk bermain catur dengan taruhan lompat ke jurang apabila salah satu pihak kalah.
Ia merasa tidak takut apapun kecuali untuk membela kebenaran ataupun membela teman-temannya.
Baca Juga: Menag Yaqut Bantah Kenal Pendeta Saifuddin Ibrahim dan Soal Pesantren Lahirkan Generasi Radikal
Saifuddin Ibrahim mengaku tidak masalah apabila orang lain menilainya gila karena demi membela kebenaran ini.