Perubahan Iklim Meningkatkan Ancaman Penyebaran Penyakit Tropis oleh Nyamuk di 26 Negara Eropa

Perubahan Iklim Meningkatkan Ancaman Penyebaran Penyakit Tropis oleh Nyamuk di 26 Negara Eropa

Ilustrasi. [Canva]

Cekricek.id - Para ilmuwan telah mengungkapkan bahwa perubahan iklim yang sering disertai dengan gelombang panas dan banjir telah menciptakan kondisi yang lebih menguntungkan bagi makhluk hidup, termasuk nyamuk. Namun, perkembangan ini juga membawa ancaman serius bagi kesehatan manusia di Eropa.

Para ahli khawatir bahwa penyakit tropis yang ditularkan oleh nyamuk dapat menyebar ke negara-negara Eropa lainnya, menyebabkan peningkatan kasus dan kematian akibat demam berdarah dan demam West Nile. Oleh karena itu, mereka mendesak masyarakat yang tinggal di daerah terdampak untuk mengambil tindakan pencegahan yang tepat.

Langkah-langkah yang disarankan meliputi penggunaan obat nyamuk, penggunaan kelambu saat tidur, tidur di kamar ber-AC, dan memakai pakaian dengan lengan panjang. Para ahli juga menyerukan kepada pemerintah untuk menghilangkan genangan air tempat nyamuk berkembang biak dan menggunakan larvasida yang ramah lingkungan.

Dilansir The Sun, sebuah laporan yang dirilis oleh Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) mengungkapkan bahwa spesies nyamuk invasif, yang membawa beberapa penyakit mematikan, telah menyebar ke 14 negara Uni Eropa, meningkat dari delapan negara pada dekade sebelumnya. Selain itu, spesies nyamuk ini juga telah ditemukan di 12 negara di luar Eropa.

Perubahan Iklim Meningkatkan Ancaman Penyebaran Penyakit Tropis oleh Nyamuk di 26 Negara Eropa
26 negara Eropa tempat tinggal nyamuk pembawa penyakit. [Foto: European Centre for Disease Prevention]

Aedes albopictus, nyamuk yang diketahui membawa demam berdarah dan chikungunya, telah ditemukan di Albania, Austria, Bosnia dan Herzegovina, Bulgaria, Kroasia, Perancis, Georgia, Jerman, Yunani, Hungaria, Italia, Kosovo, Malta, Monako, Montenegro, Moldova, Makedonia Utara, Portugal, Rumania, Serbia, Slovenia, Spanyol, Swiss, Turki, dan Ukraina.

Sementara itu, Aedes aegypti, yang dapat menyebarkan penyakit seperti demam kuning, Zika, dan virus West Nile, juga telah menetap di Georgia, Turki, dan Siprus.

Andrea Ammon, direktur ECDC, menyatakan keprihatinannya, "Dalam beberapa tahun terakhir, kami telah melihat penyebaran spesies nyamuk invasif ke area yang sebelumnya tidak terpengaruh di EU/EEA. Jika perkembangan ini terus berlanjut, kita dapat menghadapi peningkatan kasus dan risiko kematian akibat demam berdarah, chikungunya, dan demam West Nile. Oleh karena itu, diperlukan upaya yang lebih fokus dalam mengendalikan populasi nyamuk, meningkatkan pengawasan, dan menerapkan tindakan perlindungan pribadi."

ECDC juga menekankan betapa "pentingnya" para petugas layanan kesehatan dan masyarakat secara keseluruhan untuk memiliki kesadaran yang lebih tinggi tentang berbagai penyakit yang ditularkan oleh nyamuk.

Menurut laporan tersebut, pada tahun 2022 terdapat 1.133 kasus virus West Nile pada manusia dengan 92 kematian, dan sebagian besar kasus terjadi di Eropa. Selain itu, tercatat sekitar 71 kasus demam berdarah lokal di daratan Eropa, jumlah yang sama dengan jumlah total kasus yang dilaporkan antara tahun 2010 dan 2021.

Ancaman penyebaran penyakit oleh nyamuk di Eropa menjadi perhatian serius bagi para ahli. Diperlukan kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan petugas kesehatan untuk menghadapi tantangan ini.

Lima Penyakit Baru yang Menjadi Ancaman Kesehatan Global

Penyakit-penyakit baru yang muncul belakangan ini semakin mengkhawatirkan masyarakat internasional. Beberapa di antaranya, seperti demam berdarah, chikungunya, demam kuning, virus West Nile, dan virus Zika, menunjukkan dampak yang serius bagi kesehatan manusia.

Demam berdarah adalah salah satu penyakit yang menyebabkan kepanikan di berbagai negara. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Gejala awalnya termasuk demam, nyeri otot, dan nyeri sendi. Namun, sekitar satu dari 10 orang yang terinfeksi dapat mengalami demam berdarah parah, yang dapat menyebabkan syok, pendarahan internal, dan bahkan kematian. Belum lama ini, seorang wanita Inggris berusia 44 tahun menjadi sorotan setelah ia terinfeksi virus saat melakukan perjalanan bersama keluarganya di dekat Nice, Prancis. Ia mengalami demam, nyeri, dan ruam selama tiga hari sebelum akhirnya sembuh sepenuhnya.

Selain demam berdarah, chikungunya juga merupakan salah satu infeksi virus yang perlu diwaspadai. Virus ini paling banyak ditemukan di Afrika, Asia, dan Amerika. Gejalanya meliputi demam, nyeri sendi yang parah, nyeri otot, sakit kepala, mual, kelelahan, dan ruam. Meskipun komplikasi serius jarang terjadi, orang tua rentan mengalami komplikasi yang dapat berujung pada kematian.

Demam kuning juga termasuk dalam daftar penyakit berbahaya. Penyakit ini merupakan infeksi tropis yang menyerang hati dan ginjal. Penderitanya biasanya mengalami sakit parah, mual, dan demam. Namun, dalam kasus yang lebih serius, demam kuning dapat menyebabkan penyakit kuning dan bahkan gagal jantung.

Virus West Nile juga memiliki efek yang tidak bisa dianggap remeh. Sebagian besar orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala apapun. Namun, bagi mereka yang mengalami gejala, gejalanya mirip dengan flu, termasuk sakit kepala dan demam. Kasus yang parah dapat menyebabkan masalah neurologis serius seperti meningitis, ensefalitis, dan kelumpuhan yang dapat berujung pada kematian.

Terakhir, virus Zika telah menyebar di berbagai negara di Amerika dan Asia. Gejalanya biasanya ringan, termasuk ruam, gatal, nyeri sendi, demam, sakit kepala, dan nyeri punggung bawah. Namun, virus Zika menjadi ancaman serius bagi ibu hamil karena dapat ditularkan dari ibu ke janin. Virus ini terkait dengan sindrom Guillain-Barré yang menyebabkan kelumpuhan, serta cacat lahir mikrosefali pada bayi, di mana kepala mereka memiliki ukuran yang tidak normal dan perkembangan otak yang tidak lengkap.

Dalam menghadapi penyakit-penyakit baru yang muncul, penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pencegahan dan pengendalian infeksi. Langkah-langkah seperti penggunaan kelambu nyamuk, penggunaan insektisida, penghapusan genangan air yang menjadi tempat berkembang biak nyamuk, serta menjaga kebersihan diri dan lingkungan dapat membantu dalam melindungi diri dari ancaman penyakit-penyakit ini.

Baca juga: Jadi Perumpaan Allah dalam Al-Qur’an, Dalam Tubuh Nyamuk Ternyata Ada X-Ray

Penelitian lebih lanjut dan upaya kolaboratif antar negara juga diperlukan untuk mengatasi penyakit-penyakit ini. Hanya dengan kesadaran dan tindakan yang tepat, kita dapat melindungi diri kita sendiri dan orang-orang di sekitar kita dari ancaman penyakit-penyakit baru ini.

Baca Juga

Profil Livia Voigt, Miliarder Termuda di Dunia Berusia 19 Tahun dengan Kekayaan Rp17 Triliun
Livia Voigt, Miliarder Termuda di Dunia Berusia 19 Tahun dengan Kekayaan Rp17 Triliun
Adegan Tak Senonoh di Siaran Langsung Pertandingan Bola Voli Taiwan Picu Kemarahan Netizen
Adegan Tak Senonoh di Siaran Langsung Pertandingan Bola Voli Taiwan Picu Kemarahan Netizen
Gigitan Tikus Toilet Berujung Infeksi Parah, Pria Kanada Ini Hampir Meregang Nyawa
Gigitan Tikus Toilet Berujung Infeksi Parah, Pria Kanada Ini Hampir Meregang Nyawa
Benda Misterius Jatuh dari Langit, Hantam Rumah Warga Florida
Benda Misterius Jatuh dari Langit, Hantam Rumah Warga Florida
Remaja Vietnam Tewas Akibat Flu Burung H5N1, Waspada Penularan
Remaja Vietnam Tewas Akibat Flu Burung H5N1, Waspada Penularan
Pemburu Harta Karun Inggris Temukan Bongkahan Emas Terbesar
Pemburu Harta Karun Inggris Temukan Bongkahan Emas Terbesar