Cekricek.id - Sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Nature menunjukkan bahwa mengikuti pola konsumsi serupa puasa selama 5 hari dalam sebulan mampu mengurangi penanda-penanda biologis terkait penuaan hingga setara 2,5 tahun.
Penelitian ini melibatkan 100 partisipan yang menjalani tiga siklus pola makan mirip puasa selama 5 hari, diselingi dengan pola makan normal selama 25 hari. Partisipan diberikan paket makanan khusus oleh perusahaan L-Nutra Inc yang mengandung proporsi makro dan mikronutrien tertentu, seperti sup, bar energi, snack, dan teh.
Hasil penelitian menunjukkan partisipan yang mengikuti pola ini memiliki penurunan penanda resistensi insulin, kadar HbA1c, serta lemak di bagian perut dan hati. Selain itu, terjadi peningkatan penanda sistem kekebalan tubuh yang menunjukkan penurunan inflamasi.
Menurut Profesor Valter Longo dari University of Southern California yang memimpin penelitian, efek peremajaan biologis ini terbukti konsisten baik pada penelitian di Los Angeles maupun Tennessee. Ia berharap temuan ini dapat dimanfaatkan oleh dokter sebagai terapi pencegahan dan perawatan penyakit.
Namun, pola konsumsi ini tidak dianjurkan bagi ibu hamil, calon ibu, dan lanjut usia. Saat hamil dan menopause, kebutuhan gizi meningkat, sementara pada lanjut usia, metabolisme cenderung melambat.
Dengan mengendalikan inflamasi dan spesies oksigen reaktif dalam tubuh, pola makan mirip puasa ini mampu menurunkan 'usia biologis' yang berkaitan dengan risiko munculnya berbagai penyakit, seperti diabetes dan kardiovaskular.
Pola ini dapat terapkan satu kali dalam sebulan, dengan tetap mengonsumsi makanan sehat seperti diet Mediterania selama hari-hari biasa.
Baca Berita Riau Hari Ini setiap hari di Channel Cekricek.id.