Berita terbaru: Polisi akan mendalami video viral dari pria yang meminta menteri agama untuk menghapus 300 ayat dalam Al-Qur'an
Cekricek.id - Pihak kepolisian mengatakan akan mempelajari video tentang dugaan ujaran kebencian yang dilakukan oleh pria yang bernama Saifuddin Ibrahim alias Abraham Ben Mosesadalah.
Kasubdit I Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri Kombes Reinhard Hutagaol mengatakan pihaknya akan mendalami konten yang disampaikan oleh pria dalam video tersebut.
"Belum tahu (videonya), dipelajari dulu," katanya mengutip detik, Selasa (15/3/2022).
Seperti diberitakan sebelumnya, pria yang diduga bernama Saifuddin Ibrahim alias Abraham Ben Mosesadalah meminta menteri agama untuk menghapus lebih dari 200 ayat dalam Al-Qur'an.
Dalam pandangannya 300 ayat dalam Alquran tersebut memicu sikap intoleran, sikap radikal, hingga membenci orang lain yang berbeda agama.
Ia juga meminta Menteri Agama untuk mengubah kurikulum pada pendidikan di pesantren. Permintaan pengubahan kurikulum tersebut ia sampaikan karena merasa sejumlah kurikulum yang kini ada di sekolah tidak sesuai.
Penekanan ini, lebih kepada sejumlah kurikulum yang kini diselenggarakan di sekolah Islam berbasis pesantren mulai dari tingkat madrasah hingga perguruan tinggi.
pria itu menilai jika kebanyakan kurikulum tersebut justru melahirkan generasi radikal serta lambat laun menjadi sumber kekacauan.
"Karena pesantren itu melahirkan generasi radikal semua," ujarnya dalam tayangan akun YouTube Batasi Narasi yang diunggah pada Senin (14/3/2022).
Ia juga menyarankan kepada Menteri Agama agar jangan pernah takut untuk merombak kurikulum yang kini tengah berlaku.
Dari pandangannya, tidak hanya kurikulum tetapi sejumlah guru-guru juga ikut melahirkan kaum radikal yang membawa dampak negatif bagi kemajuan bangsa.
"Guru-guru melahirkan kaum radikal seperti saya dulu radikal, karena saya belajar di pesantren di Indramayu itu pusat teroris Pak. Itu melahirkan teroris yang berdasi, saya gurunya di pesantren Az zaitun dan saya mengerti," jelasnya.
Baca Juga: Pendeta Saifuddin Ibrahim Minta Menteri Agama Hapus 300 ayat Alquran
Terlebih ia juga menyorot sejumlah ayat Alquran agar tidak diajarkan di pesantren. Karena justru berpotensi mendidik seorang anak berkarakter kasar.