PT Hutama Marga Waskita, anak usaha PT Hutama Karya, sedang mempersiapkan dua ruas tol menuju Danau Toba yang akan dioperasikan pada tahun 2023. Ruas tol ini diharapkan dapat mempermudah akses ke Kawasan Pariwisata Strategis Nasional Danau Toba dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di sekitar wilayah tersebut.
Cekricek.id, Sumatera Utara - PT Hutama Marga Waskita, anak usaha PT Hutama Karya (Persero) dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), saat ini sedang mempersiapkan pembangunan dua ruas tol yang akan menghubungkan Kota Medan dengan Danau Toba, Provinsi Sumatera Utara. Dua ruas tol tersebut adalah Seksi satu (Tebing Tinggi – Inderapura) dan sebagian Seksi dua (Inderapura – Kuala Tanjung), yang direncanakan akan dioperasikan pada tahun 2023.
Menurut Direktur Utama PT Hutama Marga Waskita, Dindin Solakhuddin, jarak tempuh dari Kota Medan ke Danau Toba melalui tol ini nantinya hanya akan memakan waktu 1,5 jam.
PT Hutama Marga Waskita berkomitmen untuk memaksimalkan kinerja pembangunan sehingga Ruas Tebing Tinggi hingga Pematang Siantar dapat segera beroperasi. Pernyataan ini disampaikan oleh Dindin Solakhuddin dalam keterangannya di Jakarta pada Selasa (18/7/2023).
Sejauh ini, Badan Usaha Jalan Tol telah membangun enam seksi Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang menghubungkan ruas Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat (Kutepat).
Pembangunan ruas tol ini diharapkan dapat mempermudah akses dari Kota Medan ke Kawasan Pariwisata Strategis Nasional (KPSN) Danau Toba, Sumatera Utara.
Selain itu, PT Hutama Marga Waskita juga akan membangun jalur perempatan dari Tebing Tinggi ke arah Kuala Tanjung dan Pematang Siantar, serta sebaliknya.
Jalan Tol ini akan tersambung langsung dengan empat ruas jalan tol yang sudah beroperasi saat ini di Sumatera Utara, salah satunya adalah Tol Medan - Kualanamu - Tebing Tinggi (JMKT), ujar Direktur Utama PT Hutama Marga Waskita.
Saat ini, perjalanan dari Kota Medan menuju KPSN Danau Toba memerlukan waktu sekitar 3,5 jam. Namun, dengan dioperasikannya gerbang tol Seksi empat Serbelawan – Pematang Siantar yang berada di Sinaksak, tidak jauh dari gapura batas masuk Kota Pematang Siantar, waktu tempuh tersebut diharapkan dapat berkurang menjadi 1,5 jam.
Diharapkan bahwa jalan tol ini tidak hanya berfungsi untuk memudahkan akses ke Kawasan Pariwisata Strategis Nasional Danau Toba, tetapi juga akan menjadi penggerak ekonomi di kawasan sekitar Danau Toba. Hal ini akan mempermudah mobilitas dan mempercepat pemerataan masyarakat dalam memasok logistik ke seluruh penjuru Sumatera Utara.
Direktur Utama PT Hutama Marga Waskita menjelaskan bahwa kehadiran jalan tol ini memiliki manfaat yang luas, tidak hanya untuk mobilitas masyarakat, tetapi juga untuk meningkatkan investasi dan pertumbuhan perekonomian di kabupaten-kabupaten penyangga di sekitar Danau Toba.
Lebih lanjut, Dindin Solakhuddin mengatakan bahwa pembangunan Seksi satu (Tebing Tinggi - Inderapura) telah mencapai progres 100 persen dan sedang menunggu Uji Laik Fungsi (ULF) yang direncanakan akan dilakukan dalam waktu dekat, agar dapat segera dioperasikan. Sementara itu, Seksi dua (Inderapura – Kuala Tanjung) telah mencapai progres 91,04 persen.
Selain itu, progres pembangunan juga telah mencapai 83,21 persen untuk Seksi tiga (Tebing Tinggi – Serbelawan), 66,33 persen untuk Seksi empat (Serbelawan – Pematang Siantar), dan 88,52 persen untuk Seksi Junction.
Direktur Utama PT Hutama Marga Waskita berharap bahwa pada akhir tahun mendatang, salah satu Gerbang Jalan Tol Trans Sumatera dari Gerbang Tol Tebing Tinggi akan dioperasikan hingga Gerbang Tol Inderapura.
Dengan demikian, akses menuju Danau Toba akan semakin mudah dan cepat bagi masyarakat serta akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi wilayah sekitar.