Cekricek.id, Kesehatan – Rasa kesepian yang dirasakan orang-orang ternyata memiliki dampak buruk yang sangat besar bagi tubuh. Bahkan ahli bedah umum telah mengungkapkan tingkat risikonya sama tingginya dengan orang yang merokok.
Seperti dikutip pada laman AP News, kasus kesepian yang telah meluas di Amerika Serikat (AS) menimbulkan risiko kesehatan yang sama mematikannya dengan merokok hingga 15 batang setiap hari.
Hal tersebut dikatakan telah merugikan industri kesehatan sampai miliaran dolar setiap tahun, kata ahli bedah umum AS, Selasa, saat mengumumkan epidemi kesehatan masyarakat terbaru.
Dr. Vivek Murthy mengatakan, sekitar setengah dari orang dewasa di AS mengakui bahwa mereka pernah mengalami kesepian.
“Kita sekarang tahu bahwa kesepian adalah perasaan umum yang dialami banyak orang. Ini seperti lapar atau haus. Itu adalah perasaan yang dikirimkan tubuh kepada kita ketika sesuatu yang kita butuhkan untuk bertahan hidup hilang,” kata Murthy.
“Jutaan orang di Amerika berjuang dalam bayang-bayang, dan itu tidak benar. Itulah mengapa saya mengeluarkan nasihat ini untuk menarik tirai perjuangan yang dialami terlalu banyak orang.”
Deklarasi tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran seputar kesepian tetapi tidak akan membuka pendanaan federal atau program yang ditujukan untuk memerangi masalah tersebut.
Rasa Kesepian Terus Meningkat di Amerika

Peningkatan perasaan kesepian di Amerika ini, menurut sebuah penelitian terjadi pada orang-orang yang kurang terlibat dengan rumah ibadah, organisasi komunitas, dan bahkan anggota keluarga mereka sendiri dalam beberapa dekade terakhir. Jumlah rumah tangga tunggal juga meningkat dua kali lipat selama 60 tahun terakhir.
Tetapi krisis semakin memburuk ketika COVID-19 menyebar, mendorong sekolah dan tempat kerja tutup dan mengirim jutaan orang Amerika untuk mengisolasi diri di rumah jauh dari kerabat atau teman.
Orang Amerika menghabiskan sekitar 20 menit sehari secara pribadi dengan teman-teman pada tahun 2020, turun dari 60 menit setiap hari hampir dua dekade sebelumnya.
Epidemi kesepian melanda kaum muda, usia 15 hingga 24 tahun dengan keras. Kelompok usia melaporkan penurunan 70% waktu yang dihabiskan bersama teman selama periode yang sama.
Kesepian meningkatkan risiko kematian dini hampir 30%, dengan laporan mengungkapkan bahwa mereka yang memiliki hubungan sosial yang buruk juga memiliki risiko lebih besar terkena stroke dan penyakit jantung.
Baca juga: Nita Gunawan Emang Cantik, Tapi Auranya Terlalu Kesepian, Tanda Butuh Pendamping?
Isolasi juga meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami depresi, kecemasan, dan demensia, menurut penelitian. Murthy tidak memberikan data apa pun yang menggambarkan berapa banyak orang yang meninggal secara langsung karena kesepian atau keterasingan.