Transformasi Ekonomi Digital Indonesia: Peluang, Tantangan, dan Harapan di Masa Depan

Transformasi Ekonomi Digital Indonesia: Peluang, Tantangan, dan Harapan di Masa Depan

Ilustrasi. [Canva]

Indonesia berada di garis depan revolusi ekonomi digital ASEAN dengan potensi mencapai US$ 2 triliun pada 2030. Pelajari lebih lanjut tentang momentum, inovasi, dan strategi pemerintah dalam memaksimalkan potensi ini.

Cekricek.id, Jakarta - Indonesia, dengan kekayaan sumber daya dan potensi yang dimilikinya, kini tengah berada di tengah-tengah revolusi ekonomi digital yang menjanjikan. Dalam kapasitasnya sebagai ketua ASEAN pada 2023, Tanah Air menempatkan isu digital sebagai agenda utama.

Dengan prediksi nilai ekonomi digital ASEAN yang akan mencapai US$ 330 miliar pada 2025 dan melonjak ke US$ 1 triliun pada 2030, Indonesia diperkirakan akan menyumbang sepertiga dari total tersebut. Namun, dengan adanya kerangka kerja Digital Economic Agreement Framework (DEFA), angka tersebut bisa berlipat ganda.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam wawancaranya pasca Symposium on Digital Economy and Sustainability di Jakarta, menyatakan optimisme bahwa dengan DEFA, angka tersebut bisa mencapai US$ 2 triliun pada 2030. "Dengan Indonesia menyumbang 40% dari total ekonomi digital ASEAN, potensi pertumbuhan kita sangat besar," ungkapnya.

DEFA, yang akan resmi diperkenalkan pada September mendatang, diharapkan akan menjadi katalis bagi integrasi ekonomi digital regional yang lebih erat.

Perjanjian ini bertujuan untuk menarik investasi, mendorong inovasi, meningkatkan produktivitas, menciptakan pekerjaan berkualitas, dan memberdayakan UMKM.

Dalam simposium yang sama, Menko Airlangga memaparkan bahwa Indonesia memiliki start-up terbanyak ketiga di Asia. Ia juga berinteraksi dengan para pendiri start-up dalam sesi diskusi yang dipandu oleh Rizal Edwin, Staf Ahli Bidang Transformasi Digital Kemenko Perekonomian. Diskusi tersebut menyoroti inovasi, pendanaan, dan talenta digital.

Menko Airlangga menekankan pentingnya talenta digital bagi masa depan Indonesia. "Pemerintah telah memulai berbagai program untuk meningkatkan keterampilan digital, termasuk mendukung pembangunan Digital Hub di Nongsa Digital Park, Batam," jelasnya.

Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian, Edi Prio Pambudi, menambahkan bahwa digitalisasi bukan hanya soal perangkat, tetapi juga pemahaman sistem untuk memajukan perekonomian Indonesia.

Simposium tersebut juga menyoroti pentingnya ekonomi hijau. Dengan ASEAN berpotensi menciptakan lebih dari 5 juta pekerjaan baru di sektor ramah lingkungan, kontribusi ini diperkirakan akan mencapai 8% dari PDB pada 2030.

Sebagai penutup, Menko Airlangga dan Presiden ERIA Prof. Tetsuya Watanabe meluncurkan Digital Innovation and Sustainable Economy Center (DISC). "Ini adalah langkah penting bagi ASEAN menuju era digital yang berkelanjutan," kata Prof. Tetsuya.

Simposium ini, yang dihadiri oleh lebih dari 700 peserta, merupakan kolaborasi antara Kemenko Perekonomian dan Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) sebagai bagian dari dukungan terhadap Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023.

Baca Juga

Cara Pedagang Indonesia Memaksimalkan Keuntungan dengan Broker Forex yang Tepat
Cara Pedagang Indonesia Memaksimalkan Keuntungan dengan Broker Forex yang Tepat
Dinamika Perdagangan XAU/USD dan EUR/USD: Panduan Lengkap
Dinamika Perdagangan XAU/USD dan EUR/USD: Panduan Lengkap
Berita Riau Hari Ini: Pemkab Inhil Gelar Pasar Murah di 42 Titik untuk Meringankan Beban Masyarakat di Bulan Ramadan
Pemkab Inhil Gelar Pasar Murah di 42 Titik untuk Meringankan Beban Masyarakat di Bulan Ramadan
Berita Riau Hari Ini: Pemprov Riau Adakan Pasar Tani untuk Tekan Harga Cabai Tinggi
Pemprov Riau Adakan Pasar Tani untuk Tekan Harga Cabai Tinggi
BI Riau Jamin Ketersediaan Uang Tunai Rp 5,7 Triliun untuk Ramadan dan Idulfitri
BI Riau Jamin Ketersediaan Uang Tunai Rp 5,7 Triliun untuk Ramadan dan Idulfitri
Berita Riau Hari Ini: Pembelian LPG 3 Kg Bersubsidi Kini Hanya untuk Pengguna Terdaftar
Pembelian LPG 3 Kg Bersubsidi Kini Hanya untuk Pengguna Terdaftar