Berita Terbaru: Seorang pria-pria terekam kamera marah-marah kepada Mensos Risma saat ia meninjau lokasi terdampak gempa di Pasaman Barat, Sumbar
Cekricek.id - Seorang pria terekam kamera marah-marah kepada Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini. Video pria yang menggunakan baju berwarna biru tua tersebut akhirnya viral di media sosial.
Dalam video beredar, awalnya Mensos Tri Rismaharini sedang meninjau dan mengunjugi wilayah yang terdampak akibat gempa berkekuatan 6,2 yang mengguncang Pasaman Barat, Sumbar, Jumat (25/2/2022).
Mensos Risma datang bersama rombongan dan juga perangkat daerah untuk melihat kondisi pasca gempa yang menewaskan 10 orang dan menyebabkan puluhan orang lainnya mengalami luka-luka.
Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (26/2/2022) siang saat Risma dan rombongan meninjau wilayah terdampak di Kajai, Pasaman Barat (Pasbar).
Dari video yang beredar, awalnya pria tersebut berjalan biasa. Namun setelah sampai di dekat Mensos Risma tiba-tiba ia marah-marah. Beruntung petugas dari Satpol PP kemudian membawa pria tersebut menjauh dari Mensos Risma.
"Ndak usah ka sinan (tidak usah ke sana)," katanya di depan Mensos Risma mengutip video yang diunggah Feris Mediansa Putera ke akun Facebooknya.
Dalam rekaman tersebut, pria itu ingin Mensos Risma juga meninjau rumah dan keadaannya. Mensos pun mengatakan ia memang mau meninjau dan melihat langsung bagaimana kondisi masyarakat yang terdampak akibat gempa.
Seperti diberitakan sebelumnya, gempa dengan kekuatan 6,2 mengguncang Pasaman Barat, Sumbar, pada Jumat (25/2/2022) pagi sekitar pukul 09.00 Wib.
Gempa menyebabkan puluhan rumah dan tempat ibadah roboh. Selain itu, gempa juga menimbulkan korban jiwa dan luka-luka. Hingga saat ini tercatat 10 orang meninggal dunia dan puluhan lainnya mengalami luka berat dan ringan.
Ribuan orang pun mengungsi meninggalkan kampung dan rumah mereka. Saat ini pengungsi ditampung di halaman Kantor Bupati Pasaman Barat dan juga sejumlah titik yang dinilai aman dari gempa.
Baca Juga: Gempa M 6,2 Guncang Pasaman Barat Sumbar
Berdasarkan informasi di lapangan, para pengungsi membutuhkan bantuan berupa makanan, minuman, tikar, bantal, selimut dan juga obat-obatan.