Cekricek.id - Meski sudah berusia puluhan tahun, deretan film jadul Indonesin ini tak pernah bosan hingga masih sering diputar.
Salah satu karya yang tak pernah terlupakan di dunia perindustrian Indonesia ialah Film. Pasalnya film akan bisa selalu dikenang dan dapat diputar kapan saja.
Namun tak semua film disukai oleh banyak orang. Ada film yang banyak peminatnya, ada juga yang sebaliknya. Bagusnya sebuah film, tergantung pada banyak hal.
Hal tersebut sesuai dengan selera peminat yang akan menonton film tersebut. Dunia perfileman di Indonesia kini sudah terbilang maju. Hal itu terbukti dari banyaknya film yang dirilis yang laris di pasaran.
Berbagai jenis genre film pun sudah pernah diproduksi di Indonesia yang kemudian dirilis untuk dapat disaksikan oleh masyarakat Indonesia.
Meskipun saat ini dapat dikatakan dunia perfilman Indonesia sudah lebih berjaya, namun film di zaman dulu ternyata juga sudah banyak diminat masyarakat Indonesia.
Bahkan ada yang sampai tak pernah bosan untuk menonton film yang sama. Seperti deretan film di bawah ini yang meskipun sudah lama tayang, namun hingga kini masih kerap diputar.
Dikutip dari berbagai sumber, inilah 6 film jadul Indonesia yang tak pernah bikin bosan.
Maju Kena Mundur Kena
Tayang sejak tahun 1983, film ini masih kerap diputar di dunia pertelevisian Indonesia. Hal itu tak terlepas dari masih banyaknya masyarakat yang menyukai film tersebut.
Film yang dibintangi oleh 3 pelawak serangkai jaman dulu (jadul) ini tampaknya tak pernah terlupakan.
Film-film mereka berhasil menghibur setiap penonton yang menyaksikan cerita lucu ketiga komedian ini. Bahkan sampai saat ini, film mereka pun masih sangat familiar di telinga masyarakat.
Salah satu film terpopuler yang mereka bintangi adalah Maju Kena Mundur Kena yang dirilis pada 1983 silam dan digarap oleh sutradara Arizal. Film ini berkisah tentang Dono dan Indro yang menjadi anak buah dari Kasino di sebuah bengkel.
Ketiganya memiliki peraturan yang cukup aneh, tidak ada satupun dari mereka yang boleh mendekati seorang wanita. Tetapi peraturan mereka ini pun akhirnya hanya terucap di bibir saja saat ada seorang wanita bernama Marina (Eva Arnaz) berpindah ke kos tempat mereka tinggal.
Alhasil mereka saling berebut untuk bisa mendapatkan hati Marina yang tentunya dibungkus dengan tingkah kocak dari masing-masing karakter.
Ibunda
Film ini sudah tayang pada tahun 1986 lalu. Ibunda adalah film garapan sutradara bernama Teguh Karya yang berhasil mencetak rekor sepanjang sejarah perfilman Indonesia pada tahun tersebut.
Film ini berhasil menyabet sembilan penghargaan Piala Citra FFI pada 1986. Ibunda berusaha menunjukkan sisi psikologi dari seorang ibu (Tuti Indra Malaon) dan hubungan moral yang terbangun di antara dirinya dengan masalah keluarga yang tengah ia hadapi.
Tidak hanya masalah hidupnya, ia juga masih harus menanggung beban dari anak-anaknya seorang diri, karena ia adalah seorang janda priyayi.
Meski sudah 35 tahun silam, film ini masih tetap diminati banyak penonton. Tiga Dara Dari judulnya saja, penonton sudah tak asing lagi dengan film yang ikonik ini.
Tiga Dara
Film ini sudah tayang sejak tahun 1956 lalu. Namun kini masih sering diputar masyarakat. Tiga Dara adalah film musikal pertama di Indonesia yang telah dirilis pada 1956 silam.
Film ini disutradarai oleh mendiang Usmar Ismail yang dibintangi oleh Chitra Dewi (Nunung), Mieke Wijaya (Nana), dan Indriati Iskak (Neni).
Tiga Dara sendiri berhasil menyabet beberapa piala penghargaan, salah satunya penghargaan Festival Film Indonesia 1960 untuk Tata Musik Terbaik oleh Sjaiful Bachri.
Keberhasilan dari film ini pun akhirnya menyulut para sineas lain untuk ikut turut memproduksi film yang bergenre musikal.
Petualangan Sherina
Kamu tentunya sudah cukup sering mendengar film yang sangat populer pada tahun 2000-an ini. Film ini digarap oleh salah satu sutradara ternama di Indonesia yang telah mengantongi cukup banyak penghargaan, Riri Riza.
Sherina Munaf dan Derby Romero pun yang saat itu masih berusia belia turut ambil peran dalam film yang inspiratif ini. Petualangan Sherina berkisah tentang kepindahan keluarga Sherina ke Bandung Utara.
Di sana, Sherina bertemu dengan salah satu teman barunya bernama Sadam (Derby Romero). Keduanya pun melakukan petualangan seru yang rupanya harus membuat mereka terjebak bersama sekelompok penjahat dan penculik.
Memiliki kisah cerita yang sangat menarik, tidak heran jika film ini berhasil menyabet penghargaan sebagai Pemenang di Festival Film Bandung, Indonesia pada 2001 silam.
Ada Apa dengan Cinta
Siapa yang tidak kenal Cinta dan Rangga. Dua nama itu seakan tak bisa dipisahkan. Film yang tayang pada tahun 2002 ini masih melekat dibenak penonton hingga kini. Bahkan film yang disingkat AADC ini masih kerap diputar penonton di berbagai aplikasi hingga media online.
Kisah dua insan yang bernama Cinta dan Rangga. Mereka adalah dua pemeran ikonik dari sebuah film jadul terbaik di Indonesia berjudul Ada Apa dengan Cinta.
Film ini merupakan hasil garapan dari duo Mira Lesmana dan Riri Riza sebagai produser dan sutradara Rudi Soedjarwo.
Beberapa aktor dan aktris ternama kebanggaan tanah air juga turut beradu akting dalam film romantis ini, seperti Dian Sastrowardoyo dan Nicholas Saputra sebagai pemeran utama.
Film ini mengisahkan tentang Cinta (Dian Sastrowardoyo), seorang gadis SMA populer di sekolahnya dan tergabung dalam sebuah geng. Suatu ketika, Cinta yang terkenal memiliki sifat keras dan manja ini bertemu dengan Rangga (Nicholas Saputra).
Awalnya tidak pernah akur, keduanya justru perlahan-lahan menanamkan rasa cinta terhadap satu sama lain. Sampai akhirnya muncul masalah yang membuat Cinta berada terjebak dalam dilema.
Catatan Si Boy
Catatan Si Boy menjadi salah satu film drama Indonesia yang populer pada masanya. Diperankan oleh Onky Alexander, Didi Petet, dan Meriam Bellina, film garapan sutradara Nasri Cheppy ini berhasil mencuri perhatian penonton.
Film ini berfokus pada kisah cinta Boy (Onky Alexander) dan Nuke (Ayu Azhari). Boy adalah seorang pria populer dan kaya raya, sedangkan Nuke adalah gadis biasa.
Baca juga: 4 Artis Ini Diduga Memutihkan Kulitnya dengan Suntikan
Meskipun mereka memiliki perbedaan yang cukup ketara, rupanya hal ini tidak bisa menahan mereka untuk saling mencintai satu sama lain. Sayangnya rasa cinta mereka harus menghadapi banyak tantangan rumit tatkala orang tua Nuke tidak menyetujui hubungan mereka.
Itulah enam film jaman dulu (jadul) yang masih melegenda hingga kini. Tat kala, film ini kerap mengisi dunia pertelevisian di kala liburan. [*/win]