Cekricek.id - Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) kini tengah menyelidiki adanya temuan 92 orang imigran pria dalam keadaan telanjang dan tubuh memar di perbatasan Turki dan Yunani. Ya, 92 orang imigran pria ini ditemukan tanpa dilindungi pelindung badan yang layak.
Setelah diselidiki, mereka ternyata adalah para imigran yang kabur dari asal negara mereka. Imigran ini diketahui berasal dari Afganistan dan Suriah. 92 orang ini ditemukan dekat Sungai Evros yang letaknya antara Turki dan Yunani.
Lembaga perlindungan imigran UNHCR mengecam dan mengutuk tegas perilaku tersebut. UNHCR menyatakan mereka tidak layak diperlakukan seperti itu.
Mereka berjanji akan mengusut tuntas dalang dibalik perlakukan keji kepada imigran yang berupaya mencari tempat aman setelah negara mereka porak-poranda akibat perang.
"Kami mengutuk perlakuan kejam dan merendahkan seperti itu. Kami akan menyelidiki penuh atas insiden ini," begitu kata UNHCR, dikutip dari New York Post, Selasa (18/10/2022).
Karena sudah ada reaksi dari PBB, Yunani dan Turki kemudian saling tuding dan lempar tanggung jawab.
Menteri Imigrasi Yunani, Notis Mitarachi, mengeklaim telah menyelamatkan 92 orang imigran ini.
Notis menuding penelanjangan dan perlakuan kejam terhadap para imigran ini dilakukan oleh orang-orang Turki dan kemudian mengusir mereka masuk ke wilayah Yunani.
"Itu perbuatan Turki. Yunani justru menyelamatkan para imigran ini," ucap Notis.
Sementara itu Juru Bicara Perdana Menteri Turki, Fahrettin Altun, menyebut tudingan dari Yunani sangat tidak dasar. Ia menegaskan tidak ada bukti dibalik tuduhan keji yang dilakukan oleh Yunani tersebut.
Altun balik menuding Yunani sengaja menghembuskan isu ini untuk memojokkan Turki yang kini mulai disingkirkan dari Uni Eropa.
Sejak terjadinya puncak krisis di Timur Tengah 2015 lalu, tercatat ada 1 juta migran dari Suriah, Irak dan Afganistan tiba di Yunani. Dan mereka masuk melalui Turki.
Baca Juga: Cerita Danchi, Rumah Susun di Jepang yang Dianggap Memprihatinkan
Kini setelah temuan 92 orang ditelanjangi dan bekas perlakukan kekerasan ini, PBB meminta Yunani dan Turki secara bersama-sama melakukan penyelidikan. Sebab PBB menilai, konflik politik internasional harus dikesampingkan demi kemanusiaan.