Cara Mengobati Demensia Selain Lakukan Interaksi Langsung, Coba Juga Obrolan Virtual

Cekricek.id -  Saat ini, upaya untuk menyembuhkan demensia tidak hanya lewat interaksi langsung atau bertatap muka. Bahkan lewat temu virtual pun para lansia yang mengidap demensia bisa perlahan mengatasi penyakit tersebut. Seperti yang ditemukan oleh penelitian terbaru bahwa interaksi sosial dengan teman dan anggota keluarga bisa mengurangi efek demensia.

Temu virtual bisa menurunkan efek demensia. [Foto: Canva]

Cekricek.id -  Saat ini, upaya untuk menyembuhkan demensia tidak hanya lewat interaksi langsung atau bertatap muka. Bahkan lewat temu virtual pun para lansia yang mengidap demensia bisa perlahan mengatasi penyakit tersebut. Seperti yang ditemukan oleh penelitian terbaru bahwa interaksi sosial dengan teman dan anggota keluarga bisa mengurangi efek demensia.

Melansir South China Morning Post, temuan terbaru menunjukkan bahwa berinteraksi dengan saling berbicara dan berbagi cerita tidak harus dilakukan secara langsung tapi bisa dengan obrolan tatap muka virtual.

Penelitian tersebut diketahui melibatkan subyek yang memiliki rentang usia 75 tahun ke atas dan diminta untuk dalam empat panggilan Zoom selama 30 menit seminggu. Adapun hasil yang didapatkan adalah meningkatnya cadangan kognitif para lansia serta resistensi terhadap kerusakan otak dan meningkatkan kemampuan otak untuk menangani gangguan kognitif ringan.

Meski begitu, peningkatan cadangan kognitif sebenarnya tidak dapat mencegah atau menyembuhkan demensia. Namun, dampak baiknya adalah dapat meningkatkan kemampuan otak untuk menghadapi demensia dengan meningkatkan konektivitasnya.

Cara Kerja Interaksi Virtual dengan Penurunan Efek Demensia

Lampiran Gambar
Bukan Hanya Interaksi Langsung, Demensia Juga Bisa Diobati dengan Obrolan Virtual

Menurut profesor Hiroko Dodge, direktur analisis penelitian di Pusat Otak Interdisipliner di Rumah Sakit Umum di Boston, Amerika Serikat, cadangan kognitif bekerja seperti jaringan komputer. Meski satu bagian otak tidak berfungsi dengan baik, namun bagian lainnya memiliki kemungkinan dapay mengimbangi fungsi yang terganggu itu.

Jadi, semakin baik konektivitas jaringan ini, semakin tangguh seseorang melawan kejadian patologis. Maksudnya, para lansia dapat mempertahankan fungsi normal otak lebih lama, bahkan jika kita memiliki masalah seperti penumpukan plak, yang terjadi di antara sel-sel saraf di otak. Penumpukan plak di saraf itu terkait dengan penurunan memori yang sangat tajam.

Studi ini berfokus pada lansia yang memiliki gangguan kognitif ringan (MCI), yang merupakan tahap awal kehilangan memori atau kemampuan kognitif lainnya pada individu yang masih mampu melakukan sebagian besar aktivitas hidup sehari-hari secara mandiri. Sekitar 15 hingga 50 persen orang yang didiagnosis dengan MCI nantinya dapat berkembang menjadi demensia.

Meskipun diketahui bahwa interaksi sosial secara langsung meningkatkan cadangan kognitif, studi Dodge menunjukkan bahwa interaksi online juga efektif. Dia percaya bahwa Zoom berguna karena dapat menampilkan wajah orang.

Tetapi studi tersebut masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk membedakan antara efek yang ditimbulkan oleh percakapan langsung dan virtual. Karena uji coba dari penelitian itu sudah berakhir satu tahun yang lalu, Dodge mengaku tidak tahu pasti apakah hasil yang didapatkan masih bermanfaat setelah stimulasi kognitif pada subyek penelitian dihentikan.

Baca juga: 3 Cara Menjaga Otak Tetap Sehat Seiring Pertambahan Usia

Namun banyak peserta yang ingin melanjutkan panggilan Zoom setelah uji coba selesai. Oleh karena itu, dia akhirnya membentuk Yayasan I-Connect, yang dikelola oleh pewawancara sukarela, beberapa di antaranya orang-orang yang ikut berpartisipasi pada penelitian tersebut.

Tag:

Baca Juga

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kenangan yang kita lupakan mungkin tetap ada di otak kita, memberikan perspektif baru tentang proses belajar dan potensi pengobatan dementia.
Kenangan Terlupakan: Apakah Mereka Benar-Benar Hilang dari Otak Kita?
Penelitian Terbaru: Olahraga di Gym Bantu Lindungi dari Demensia
Penelitian Terbaru: Olahraga di Gym Bantu Lindungi dari Demensia
Penelitian Mengungkap Hidup dalam Kemiskinan Percepat Penuaan Otak
Penelitian Mengungkap Hidup dalam Kemiskinan Percepat Penuaan Otak
Masyarakat Kota Perlahan-lahan Kehilangan Kemampuan Mencerna Serat Nabati
Masyarakat Kota Perlahan-lahan Kehilangan Kemampuan Mencerna Serat Nabati
Penelitian Menemukan Puasa Intermiten Berisiko Kematian Akibat Penyakit Kardiovaskular 90% Lebih Tinggi
Penelitian Menemukan Puasa Intermiten Berisiko Kematian Akibat Penyakit Kardiovaskular 90% Lebih Tinggi
Susu Formula Balita: Laris Manis, Tapi Benarkah Sehat?
Susu Formula Balita: Laris Manis, Tapi Benarkah Sehat?