Demi Selamatkan Nyawa, Bolehkah Dokter Tinggalkan Salat Saat Melakukan Operasi Pasien?

Dokter bedah bahkan bisa melakukan operasi dengan jangka waktu yang panjang. Namun, bolehkan dokter meninggalkan salat ketika melakukan operasi penting yang memakan durasi yang panjang ini?

Ilustrasi salat. [Foto: Canva]

Cekricek.id - Dokter dikenal sebagai profesi yang super sibuk, terutama seorang dokter spesialis bedah. Mereka bahkan bisa melakukan operasi pada seorang pasien dengan jangka waktu sampai delapan jam. Namun, bolehkan dokter meninggalkan salat ketika melakukan operasi penting yang memakan durasi yang panjang ini?

Dalam kanal YouTubenya, Al Bahjah TV, Buya Yahya memberikan pandangannya terkait hal itu. Menurut penuturannya, meskipun operasi pada pasien itu sangat penting dan tidak bisa ditinggalkan maka dokter itu tetap harus menjaga salatnya.

Namun, ada keringanan yang bisa diperoleh oleh dokter tersebut. Dia bisa menjamak salatnya pada waktu salat sebelum atau sesudah operasi berlangsung.

“Jika memang pekerjaan tersebut tidak bisa ditinggalkan, maka sebisa mungkin salat tidak boleh ditinggalkan. Tapi bisa menjamak salatnya,” kata Buya.

“Sebab kalau (salat) ini dilepas, ini bahaya,” sambungnya.

Jika waktu operasi bisa memakan waktu salat magrib, maka salat magribnya bisa dijamak ke salat isya. Begitu juga jika operasi dilakukan sehabis magrib, maka salat isya bisa dijamak di salat magrib, jika ada kemungkinan waktu isya terpakai dengan jam operasi yang panjang.

Bagaimana Jika Tak Bisa Menjamak Salat?

Buya Yahya kemudian menjelaskan kemungkinan lain yang bisa terjadi saat sudah berniat untuk menjamak salat untuk kasus seorang dokter bedah tadi.

Jika, misalnya dokter itu melakukan operasi sebelum waktu zuhur. Lalu, dia berniat untuk menjamak salat zuhur ke salat ashar berdasarkan perkiraan lamanya waktu operasi tadi.

Namun, ada hal lain yang terjadi yang membuat waktu operasi berjalan lebih lama. Bahkan waktu operasi itu sampai menghabiskan waktu untuk salat ashar. Tentu ini menjadi polemik tersendiri bagi dokter itu.

Tapi, kata Buya Yahya, meski sedang berada di dalam kondisi itu sekalipun, seorang dokter tetap tak boleh meninggalkan salatnya.

“Apa harus meninggalkan salat? Tidak boleh meninggalkan salat,” tegas Buya.

Adapun cara supaya dokter tersbeut tidak meninggalkan salat adalah dengan melakukan slat syiddatul khauf, yaitu salat yang dilakukan ketika sedang berada dalam keadaan bahaya. Salat ini yang biasanya dilakukan pada zaman peperangan dahulu.

“Ada yang namanya salat syiddatul khauf, supaya tidak lupa Allah. Salat aja begitu semampunya sampai melakukan operasi. Sambil mengerjakan, sambil melakukan itu sebab udah darurat banget nih, waktu salat berikutnya udah hampir tiba” papar buya.

Kata beliau, dokter yang berada di dalam kondisi itu bisa melakukan salat sambil melakukan operasi dengan melahfazkan bacaan-bacaan salat.

Baca juga: Lama Menganggur? Coba Lakukan Salat Dhuha, Salat Istimewa Pembuka Pintu Rezeki

Menurut penuturan Buya Yahya, salat syiddatul khauf itu sebenarnya tidak hanya dilakukan dalam keadaan peperangan saja. Dalam pembahasan ilmu fiqih, salat ini bisa dilakukan dalam kondisi lain seperti saat kondisi gempa bumi.

Saat gempa bumi terjadi, maka kita boleh lari namun tetap dalam keadaan salat. Atau ketika ada yang mencopet barang kita saat sedang salat, maka pencopet itu boleh dikejar tanpa perlu membatalkan salat, kata Buya.

Baca Juga

Mengungkap Bahaya Junk Food bagi Kesehatan Otak
Mengungkap Bahaya Junk Food bagi Kesehatan Otak
Bayar Zakat Fitrah Online, Sahkah? Ini Penjelasannya!
Bayar Zakat Fitrah Online, Sahkah? Ini Penjelasannya!
Penelitian Mengungkap Manfaat Kombucha Seperti Efek Puasa
Penelitian Mengungkap Manfaat Kombucha Seperti Efek Puasa
Transplantasi Ginjal Babi ke Manusia Berhasil Dilakukan, Harapan dan Kontroversi
Transplantasi Ginjal Babi ke Manusia Berhasil Dilakukan, Harapan dan Kontroversi
Peneliti Mengungkap Penyebab Kematian Saat Bercinta
Peneliti Mengungkap Penyebab Kematian Saat Bercinta
Penelitian Mengungkap Hidup dalam Kemiskinan Percepat Penuaan Otak
Penelitian Mengungkap Hidup dalam Kemiskinan Percepat Penuaan Otak