Ini Penyebab Kanker Payudara Sering Menyebar ke Tulang Belakang

Apa penyebab kanker payudara sering menyebar ke tulang belakang? Penemuan sel punca baru mungkin memberikan jawabannya. Sebuah penelitian membuka wawasan baru dalam bidang onkologi.

Ilustrasi. [Canva]

Apa penyebab kanker payudara sering menyebar ke tulang belakang? Penemuan sel punca baru mungkin memberikan jawabannya. Sebuah penelitian membuka wawasan baru dalam bidang onkologi.

Cekricek.id - Dalam dunia medis dan kesehatan, misteri seringkali menjadi tantangan yang menarik untuk dipecahkan. Salah satunya adalah pertanyaan mengapa beberapa kanker, khususnya kanker payudara, cenderung menyebar ke tulang belakang. Namun, sebuah penemuan baru-baru ini mungkin telah memberikan secercah jawaban.

Para ilmuwan telah menemukan jenis sel punca yang membentuk tulang belakang. Menariknya, sel punca ini tampaknya berperan dalam penyebaran metastasis tumor payudara dan kanker lainnya ke tulang belakang.

Meskipun ada teori klasik dari tahun 1940-an yang menyatakan bahwa peristiwa-peristiwa kuat seperti batuk dapat membalikkan aliran darah dan mendorong sel kanker ke tulang belakang, penemuan terbaru ini menantang pandangan tersebut.

Dr. Matthew Greenblatt, seorang patolog dari Weill Cornell Medicine di New York City dan salah satu penulis dari penelitian yang diterbitkan jurnal Nature, menyatakan bahwa hasil temuannya mungkin menggulingkan paradigma lama tersebut. Penelitian ini telah dipublikasikan pada tanggal 13 September dalam jurnal Nature.

Dalam eksperimen yang dilakukan pada tikus, tim Greenblatt berhasil mengisolasi sel punca dari vertebra dan tulang panjang seperti femur. Mereka menemukan bahwa sel punca dari kedua lokasi tersebut menunjukkan ekspresi gen yang sangat berbeda.

Apa penyebab kanker payudara sering menyebar ke tulang belakang? Penemuan sel punca baru mungkin memberikan jawabannya. Sebuah penelitian membuka wawasan baru dalam bidang onkologi.
Ilustrasi. [Canva]

Selanjutnya, mereka memasukkan sel vertebra ke dalam otot tikus dan mengamati bahwa sel tersebut menghasilkan keturunan yang mirip dengan sel yang ditemukan di tulang belakang. Dari sini, mereka menyimpulkan bahwa mereka telah menemukan sel punca skeletal vertebra, atau vSSCs.

Noriaki Ono, seorang biolog tulang dari University of Texas Health Science Center di Houston, mengomentari bahwa penelitian ini dengan jelas menunjukkan perbedaan antara vSSCs dan sel punca tulang panjang.

Namun, apa hubungannya dengan kanker? Tim peneliti kemudian fokus pada protein bernama MFGE8 yang disekresi oleh sel punca vertebra. Dalam eksperimen tikus, penghapusan gen untuk protein ini mengurangi kemungkinan sel kanker menyebar ke tulang belakang hewan sekitar dua pertiga.

Selain itu, para peneliti mengisolasi vSSCs dari pasien yang menjalani operasi tulang belakang dan menemukan bahwa vSSCs manusia yang mengeluarkan MFGE8 lebih cenderung berinteraksi dengan sel kanker daripada vSSCs yang tidak mengeluarkan protein tersebut.

Meskipun satu protein mungkin tidak dapat menjelaskan fenomena keseluruhan, tampaknya MFGE8 memiliki peran penting.

Penemuan ini tidak hanya relevan bagi kanker. Dr. Sravisht Iyer, seorang ahli bedah tulang belakang di Hospital for Special Surgery di New York City, berharap bahwa penelitian lebih lanjut tentang vSSCs dapat meningkatkan tingkat keberhasilan operasi penggabungan tulang belakang.

Baca berita terbaru dan terkini hari ini, seputar peristiwa, hukum, politik, ekonomi, olahraga, gaya hidup, hiburan, budaya, dan sejarah, hanya di Cekricek.id.

Baca Juga

OMAD: Apa Dampak Diet Satu Kali Makan Sehari pada Tubuh Kita?
OMAD: Apa Dampak Diet Satu Kali Makan Sehari pada Tubuh Kita?
Terapi Floatation-REST: Solusi Baru dalam Mengatasi Anoreksia Nervosa
Terapi Floatation-REST: Solusi Baru dalam Mengatasi Anoreksia Nervosa
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kenangan yang kita lupakan mungkin tetap ada di otak kita, memberikan perspektif baru tentang proses belajar dan potensi pengobatan dementia.
Kenangan Terlupakan: Apakah Mereka Benar-Benar Hilang dari Otak Kita?
Peneliti di Philadelphia siap menguji kandungan buatan pada manusia, tetapi teknologi ini menimbulkan pertanyaan etika dan medis.
Peneliti Mengembangkan Rahim Buatan: Masa Depan Perawatan Bayi Prematur?
Penelitian terbaru menyoroti prevalensi gejala kesehatan mental pada pasien penyakit autoimun. Temuan mengejutkan ini menuntut perhatian klinis yang lebih mendalam.
Mengapa Pasien Penyakit Autoimun Perlu Perhatian Kesehatan Mental?
Seberapa akurat ingatan pertama kita dari masa kecil? Sebuah penelitian mencoba untuk menguju akurasi ingtan masa kecil dengan fokus pada peran emosi dan potensi terbentuknya ingatan palsu.
Kenangan Masa Kecil: Seberapa Akuratkah Ingatan Pertama Kita?