Berita artis: Gilang Bhaskara atau Gilbhas melanjutkan tradisi orang Indonesia yang jadi bawahan orang China.
Cekricek.id - Sejak menjadi seorang Stand Up Comedy, terhitung tahun 2012 sampai tahun 2022 baru kali ini Gilang Bhaskara atau Gilbhas memiliki kantor.
Pria berusia 33 tahun ini kini bekerja sebagai karyawan Deddy Corbuzier. Semenjak bekerja dengan Deddy, Gilbhas atau Gilang Bhaskara merasa jika ia telah melanjutkan tradisi masyarakat Indonesia.
"Gua pengen nerusin tradisi Indonesia. Karyawan Jawa dan bos China," ujarnya memberikan sindiran, dalam acara SOMASI di channel Youtube Deddy Corbuzier, Minggu (20/2/2022).
Dari penuturannya Gilbhas menyebut bahwa dirinya merupakan perpaduan orang Jawa dan Sunda.
Sementara Deddy Corbuzier yang merupakan bos atau atasannya kini merupakan keturunan Cina.
Maka hal inilah yang ia sebut meneruskan tradisi orang Indonesia yang pada umumnya banyak bekerja sebagai bawahan Cina di tanah air.
Tetapi pada kasus ini memang sedikit terdapat perbedaan. "Bedanya bukan material aja," tambahnya.
Hal ini dimaksudkan karena banyaknya orang Indonesia khususnya masyarakat Jawa, menurut Gilbhas yang bekerja sebagai buruh kasar pada Koko-koko Cina.
Melanjutkan Tradisi Indonesia
Bagi Gilbhas sendiri ia sudah tidak asing lagi dengan lingkungan minoritas seperti halnya orang Cina.
Selama kuliah ia bahkan sempat satu kosan dengan 11 orang Cina.
Walaupun beragama Islam, ia saat itu lebih memilih untuk berkuliah di Universitas Katolik yang juga terdiri dari berbagai macam etnis serta suku bangsa.
Bagi Gilbhas minoritas ataupun orang-orang yang jauh dari kata mayoritas tidak lagi menakutkan baginya.
Apalagi pria dengan rambut gondrong ini juga sempat beberapa kali menjalin kasih dengan mereka yang tergolong dalam kaum minoritas.
Baca juga: Deddy Corbuzier Sindir Pesan Pemerintah "Usai Vaksin Boleh Jalan-jalan"
Hubungan yang dijalaninya ini seolah telah merangkul bhineka tunggal ika yang selama ini digaungkan serta diharapkan masyarakat.
"Gua enggak takut sama minoritas," ujarnya melanjutkan sindiran.
Hal ini seolah menjadi sentilan bagi masyarakat yang sekarang banyak mengkhawatirkan kedatangan kaum minoritas yang dianggap dapat membuat lapangan kerja semakin sedikit.