Kenali Gejala Sleep Texting, Kebiasaan Buruk Saat Tidur yang Harus Segera Ditangani

Cekricek.id - Fenomena sleep texting ternyata bukan hanya sekedar istilah belaka. Gejala berkirim pesan menggunakan ponsel saat tertidur mungkin terdengar tak masuk akal namun benar-benar bisa terjadi. Dalam kebanyakan kasus, sleep texting dapat terjadi saat ada notifikasi pesan masuk ke ponsel.

Sleep texting. [Foto: Canva]

Cekricek.id - Fenomena sleep texting ternyata bukan hanya sekedar istilah belaka. Gejala berkirim pesan menggunakan ponsel saat tertidur mungkin terdengar tak masuk akal namun benar-benar bisa terjadi. Dalam kebanyakan kasus, sleep texting dapat terjadi saat ada notifikasi pesan masuk ke ponsel.

Ketika ada pesan baru, kemungkinan otak akan memberikan respon dengan cara yang sama seperti saat sedang terbangun. Orang tersebut akan menuliskan pesan balasan dalam keadaan tidur, namun mungkin saja isi pesan yang dikirim akan tersekan sembarang dan tak bisa dipahami.

Sleep texting  besar kemungkinannya memengaruhi orang yang tidur di dekat ponsel mereka dengan setelan mode notifikasi yang aktif. Seseorang mampu melakukan berbagai perilaku saat sedang tidur. Berjalan sambil tidur dan berbicara sambil tidur adalah yang paling umum.

Selain itu ada juga yang melakukan makan, mengemudi, bahkan sampai berhubungan seks saat sedang tidur. Sleep texting kemungkinan tidak begitu berbeda dari perilaku tersebut.

Melansir dari Healthline, perilaku, sensasi, atau aktivitas tidur yang tidak diinginkan ini adalah gejala dari kategori gangguan tidur yang luas yang disebut parasomnia. Gejala parasomnia yang berbeda-beda ini dikaitkan dengan berbagai tahap siklus tidur.

Misalnya, mimpi yang dikaitkan dengan tidur gerakan mata cepat (REM) dan merupakan bagian dari gangguan spesifik yang dikenal sebagai gangguan perilaku tidur REM.

Lalu, tidur berjalan yang terjadi saat terbangun tiba-tiba dari tidur gelombang lambat, sejenis tidur non-REM. Seseorang yang berjalan dalam tidur melakukannya dalam keadaan kesadaran yang berubah atau lebih rendah.

Saat berjalan sambil tidur, bagian otak yang mengontrol gerakan dan koordinasi diaktifkan, sedangkan bagian otak yang mengontrol fungsi yang lebih tinggi, seperti rasionalitas dan memori, dimatikan.

Sleep texting mungkin terjadi selama keadaan kesadaran parsial yang serupa. Namun, saat ini tidak ada penelitian yang mengeksplorasi kapan gejalai itu terjadi dalam siklus tidur, atau bagian otak mana yang aktif.

Faktor yang Menyebabkan Gejala Sleep Texting

Kenali Gejala Sleep Texting, Kebiasaan Buruk Saat Tidur yang Harus Segera Ditangani
Ilustrasi. [Canva]

Adapun faktor yang memungkinkan seseorang mengalami sleep texting di antaranya kondisi pikiran yang tertekan, kurang tidur, tidur terganggu, perubahan jadwal tidur atau demam. Sleep texting mungkin juga memiliki komponen genetik, karena orang-orang yang memiliki riwayat keluarga dengan gangguan tidur berisiko lebih tinggi mengalami parasomnia.

Parasomnia dapat terjadi pada usia berapa pun, meskipun lebih sering menyerang anak-anak. Ketika parasomnia terjadi selama masa dewasa, hal itu mungkin dipicu oleh kondisi yang mendasarinya.

Beberapa kondisi mendasar yang dapat menyebabkan parasomnia meliputi, gangguan pernapasan saat tidur, misalnya apnea tidur obstruktif; penggunaan obat-obatan, seperti anti-psikotik atau antidepresan; penggunaan zat, termasuk penggunaan alkohol. Selain itu juga karena kondisi kesehatan seperti sindrom kaki gelisah atau gangguan refluks gastroesofagus (GERD), yang mengganggu tidur seseorang.

Ada berbagai skenario yang berbeda di mana sleep texting dapat terjadi, yang paling umum mungkin setelah menerima notifikasi pesan. Telepon berdering atau bunyi bip dari ponsel untuk mengingatkan pesan baru. Bukan hanya notifikasi pesan teks tapi juga bisa berlaku pada notifikasi telepon.

Dalam kasus lain, sleep texting mungkin terjadi terlepas dari adanya notifikasi. Karena mengirim pesan teks telah menjadi perilaku otomatis bagi banyak orang, dimungkinkan untuk melakukannya tanpa diminta dalam keadaan setengah sadar.

Cara Mencegah Gejala Sleep Texting

Sleep texting biasanya bukanlah masalah serius dan tidak menimbulkan risiko bagi kesehatan dan kesejahteraan. Namun, tetap harus berbicara dengan dokter jika kamu mengalami sleep texting bersamaan dengan gejala parasomnia lain yang mengganggu atau berpotensi berbahaya.

Jika kamu mempertahankan rutinitas tidur yang konsisten dan masih mengalami parasomnia, itu bisa menjadi tanda kondisi kesehatan yang mendasarinya. Bagi kebanyakan orang yang mengalami sleep texting, ada solusi sederhana untuk mengatasinya.

Saat waktunya tidur, kamu dapat mematikan ponsel atau mengaktifkan mode malam. Lalu, bisa juga dengan mematikan suara dan notifikasi, serta hindari menggunakan ponsel di jam sebelum tidur.

Baca juga: Sering Ketindihan 'Hantu' Saat Tidur, Ini Cara Mengatasinya

Meskipun SMS saat tidur tidak menjadi masalah, menyimpan perangkat di kamar tidur dapat berdampak pada kualitas dan kuantitas tidur. Penggunaan perangkat teknologi interaktif, seperti ponsel, lebih sering dikaitkan dengan kesulitan tidur dan kurangnya kualitas tidur.

Baca Juga

Mengungkap Bahaya Junk Food bagi Kesehatan Otak
Mengungkap Bahaya Junk Food bagi Kesehatan Otak
Penelitian Mengungkap Manfaat Kombucha Seperti Efek Puasa
Penelitian Mengungkap Manfaat Kombucha Seperti Efek Puasa
Transplantasi Ginjal Babi ke Manusia Berhasil Dilakukan, Harapan dan Kontroversi
Transplantasi Ginjal Babi ke Manusia Berhasil Dilakukan, Harapan dan Kontroversi
Peneliti Mengungkap Penyebab Kematian Saat Bercinta
Peneliti Mengungkap Penyebab Kematian Saat Bercinta
Jejak Dinosaurus dan Seni Ukiran 9.000 Tahun Ditemukan di Brasil
Jejak Dinosaurus dan Seni Ukiran 9.000 Tahun Ditemukan di Brasil
Bahaya Mencuci Saluran Hidung dengan Air Keran yang Tidak Steril
Bahaya Mencuci Saluran Hidung dengan Air Keran yang Tidak Steril