Kolaborasi Rusia-Tiongkok Wujudkan Reaktor Nuklir di Bulan pada 2035

Kolaborasi Rusia-Tiongkok Wujudkan Reaktor Nuklir di Bulan pada 2035

Ilustrasi. [Foto: Canva]

Cekricek.id - Dalam langkah ambisius menuju eksplorasi luar angkasa, Badan Antariksa Rusia (Roscosmos) dan Badan Antariksa Nasional Tiongkok (CNSA) telah mengumumkan rencana kerjasama yang mengejutkan untuk membangun reaktor nuklir di permukaan Bulan pada tahun 2035.

Proyek ini bertujuan untuk menyediakan sumber energi yang andal bagi Stasiun Penelitian Bulan Internasional (ILRS), sebuah pangkalan bulan bersama yang direncanakan oleh kedua negara.

Direktur Jenderal Roscosmos, Yury Borisov, mengungkapkan bahwa reaktor nuklir tersebut akan dibangun secara otomatis tanpa kehadiran manusia.

Menurutnya, solusi teknologi yang diperlukan untuk mewujudkan proyek ambisius ini "hampir siap." Borisov menambahkan bahwa konstruksi reaktor yang menantang akan dilakukan secara mandiri oleh Rusia dan Tiongkok.

Pengumuman ini muncul setelah sebelumnya Roscosmos dan CNSA menyatakan niat untuk membangun ILRS, sebuah pangkalan bulan yang mereka klaim akan "terbuka bagi semua pihak yang berkepentingan dan mitra internasional."

Namun, hubungan yang memburuk antara Rusia dan Amerika Serikat setelah invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022 kemungkinan akan menghalangi astronot NASA untuk mengunjungi pangkalan tersebut.

Reaktor nuklir dianggap sebagai solusi yang vital untuk memberikan daya bagi pangkalan bulan di masa depan, karena panel surya tidak mampu menghasilkan dan menyimpan energi yang cukup.

Pada September tahun lalu, para ilmuwan Inggris telah mengungkapkan rencana untuk reaktor nuklir kompak yang dapat ditenagai oleh sel bahan bakar berukuran kecil, yang akan diuji oleh NASA untuk misi masa depan.

Meskipun belum ada detail spesifik tentang ukuran atau bentuk reaktor yang akan dibangun oleh Rusia dan Tiongkok, proyek ini menandai langkah maju yang signifikan dalam upaya eksplorasi bulan bersama oleh kedua negara.

Dengan rekam jejak yang berbeda dalam misi bulan terbaru, kolaborasi ini diharapkan dapat mempercepat kemajuan dalam mewujudkan pangkalan bulan yang berkelanjutan.

Baca juga: Asteroid Raksasa Apophis Tidak Akan Menghantam Bumi pada 2029?

Sementara itu, NASA juga terus berupaya untuk mencapai target mengembalikan manusia ke permukaan Bulan sebelum tahun 2030 melalui program Artemis, meskipun misi berawak pertama ditunda hingga tahun 2026. Persaingan dalam eksplorasi bulan tampaknya akan semakin memanas di masa mendatang.

Tag:

Baca Juga

Planet Ungu, Jejak Kemungkinan Kehidupan Alien yang Selama Ini Dicari
Planet Ungu, Jejak Kemungkinan Kehidupan Alien yang Selama Ini Dicari
Alien Menumpang Meteor untuk Menjajah Kosmos? Begini Cara Mengenalinya
Alien Menumpang Meteor untuk Menjajah Kosmos? Begini Cara Mengenalinya
Ledakan Besar di Luar Angkasa akan Terjadi Tahun Ini, Siap-siap Menyaksikannya
Ledakan Besar di Luar Angkasa akan Terjadi Tahun Ini, Siap-siap Menyaksikannya
Benda Misterius Jatuh dari Langit, Hantam Rumah Warga Florida
Benda Misterius Jatuh dari Langit, Hantam Rumah Warga Florida
Menjelajah Batas Tata Surya: Di Manakah Ujungnya?
Menjelajah Batas Tata Surya: Di Manakah Ujungnya?
Misi Bersejarah Berakhir: Pendarat Bulan "Odysseus" Mati
Misi Bersejarah Berakhir: Pendarat Bulan "Odysseus" Mati