Makan Terlambat Ternyata Mempengaruhi Pembakaran Kalori dan Penyimpanan Lemak

Cekricek.id - Makan Terlambat Ternyata Mempengaruhi Pembakaran Kalori dan Penyimpanan Lemak

Ilustrasi. [Foto: Canva]

Cekricek.id - Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh para ahli saraf dari Brigham and Women’s Hospital di Boston telah mengungkap dampak signifikan dari kebiasaan makan terlambat terhadap regulasi berat badan dan metabolisme tubuh.

Penelitian yang diterbitkan di Cell Metabolism itu, memberikan wawasan baru tentang hubungan antara waktu makan dan risiko obesitas, menyajikan temuan yang bisa mengubah cara kita memandang pola makan sehari-hari.

Penelitian ini difokuskan pada tiga aspek utama: jumlah kalori yang dibakar tubuh, tingkat kelaparan, dan proses penyimpanan lemak. Temuan ini mendorong kita untuk mempertimbangkan perubahan sederhana dalam kebiasaan makan kita untuk mengurangi risiko obesitas yang kini merambah ke berbagai lapisan masyarakat.

Sebelumnya, penelitian-penelitian sejenis telah menunjukkan korelasi antara waktu makan dan penambahan berat badan, tetapi riset ini mencoba menggali lebih dalam untuk memahami mekanisme biologis di baliknya. Hasilnya, makan terlambat terbukti meningkatkan risiko obesitas, peningkatan lemak tubuh, dan menghambat keberhasilan penurunan berat badan.

Dalam pengujian yang ketat melibatkan 16 partisipan dengan indeks massa tubuh (BMI) dalam kisaran kelebihan berat badan atau obesitas, para peserta menjalani dua percobaan berbeda selama enam hari. Percobaan pertama melibatkan jadwal makan yang teratur pada waktu normal, sementara percobaan kedua menggeser waktu makan menjadi lebih malam.

Hasilnya menunjukkan bahwa makan lebih malam berdampak pada penurunan kadar hormon leptin, yang berperan memberi sinyal kenyang dalam tubuh. Hal ini menandakan bahwa mereka yang makan terlambat mungkin mengalami peningkatan rasa lapar. Tidak hanya itu, pembakaran kalori juga terjadi lebih lambat pada mereka yang makan lebih malam.

Lebih jauh lagi, penelitian ini memeriksa ekspresi gen jaringan adiposa yang mempengaruhi proses penyimpanan lemak. Hasilnya menunjukkan peningkatan adipogenesis yang membangun jaringan lemak, sementara proses lipolisis yang memecah lemak mengalami penurunan.

Ahli saraf Frank Scheer, salah satu peneliti utama, menyatakan bahwa meskipun riset ini dikendalikan secara ketat, faktor-faktor seperti asupan kalori, aktivitas fisik, tidur, dan paparan cahaya dapat dipengaruhi oleh waktu makan dalam kehidupan nyata.

"Kami ingin memahami bagaimana variabel perilaku dan lingkungan dapat memodifikasi jalur biologis yang mendasari risiko obesitas," ungkap Scheer.

Temuan ini menunjukkan bahwa perubahan sederhana dalam waktu makan, seperti mengonsumsi makanan lebih awal di siang hari, dapat memiliki dampak positif pada keseimbangan energi tubuh dan mengurangi risiko obesitas. Langkah-langkah kecil ini mungkin lebih mudah diadopsi oleh banyak orang dibandingkan dengan perubahan pola makan atau rutin olahraga.

Dengan mendalami lebih lanjut melalui penelitian skala besar di masa depan, diharapkan dapat ditemukan solusi yang lebih efektif untuk mengatasi masalah obesitas yang saat ini mempengaruhi kesehatan masyarakat global.

Jangan biarkan waktu makan Anda mengubah jalur metabolisme tubuh. Pelajari cara kecil ini dapat membuat perbedaan besar bagi kesehatan Anda.

Dapatkan update Berita Riau Hari Ini setiap hari dari Cekricek.id. Ikuti kami melalui Google News. Klik tautan untuk terhubung.

Baca Juga

Mengungkap Bahaya Junk Food bagi Kesehatan Otak
Mengungkap Bahaya Junk Food bagi Kesehatan Otak
Penelitian Mengungkap Manfaat Kombucha Seperti Efek Puasa
Penelitian Mengungkap Manfaat Kombucha Seperti Efek Puasa
Transplantasi Ginjal Babi ke Manusia Berhasil Dilakukan, Harapan dan Kontroversi
Transplantasi Ginjal Babi ke Manusia Berhasil Dilakukan, Harapan dan Kontroversi
Peneliti Mengungkap Penyebab Kematian Saat Bercinta
Peneliti Mengungkap Penyebab Kematian Saat Bercinta
Bahaya Mencuci Saluran Hidung dengan Air Keran yang Tidak Steril
Bahaya Mencuci Saluran Hidung dengan Air Keran yang Tidak Steril
Penelitian Mengungkap Hidup dalam Kemiskinan Percepat Penuaan Otak
Penelitian Mengungkap Hidup dalam Kemiskinan Percepat Penuaan Otak