Cekricek.id – Paranoid Personality Disorder (PPD) merupakan gangguan kejiwaan yang memiliki sikap parno, terlalu mudah curiga, dan tidak percaya kepada semua orang. Orang yang PPD cenderung menaruh curiga kepada orang lain tanpa alasan yang jelas. Bahkan, sikat takut dan curiga mereka terbilang sangat berlebihan.
PPD ini biasanya muncul di fase dewasa awal atau sekitar usia 18 – 20 tahunan. Akan tetapi, PPD terkadang juga bisa muncul sejak masa kanak-kanak. Gangguan kejiwaan seperti PPD lebih sering dialami oleh laki-laki daripada perempuan.
Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti penyebab seseorang mengalami gangguan kepribadian paranoid ini atau disebut juga dengan gangguan kepribadian eksentrik.
Namun, besar kemungkinan PPD ini dipengaruhi oleh kombinasi faktor biologis dan psikologis.
Melansir dari tirto.id, fakta yang ada mengungkapkan bahwa PPD lebih umum terjadi pada orang yang memiliki kerabat dekat dengan skizofrenia dan gangguan delusional. Selain itu, trauma fisik atau emosional yang didapatkan saat usia dini juga menjadi faktor pemicu PPD.
Faktor lain yang memicu PPD adalah stres berat atau tertekan batin, insomnia berat, gangguan pada otak, hingga mengonsumsi minuman alkohol dan penggunaan obat-obat terlarang seperti narkoba dalam jangka panjang.
PPD dapat memberikan dampak yang buruk bagi penderitanya. Mereka cenderung menjadi pribadi yang sulit memaafkan orang lain, menyimpan dendam berkepanjangan, keras kepala, tidak dapat menerima kritikan, hingga menjadi orang yang teramat sensitif dan mudah tersinggung.
Gejala lain dari PPD ini selalu menganggap dirinya benar, sulit bekerja sama dengan orang lain, sulit untuk memahami masalah sendiri, serta meragukan komitmen, kesetiaan, atau kepercayaan orang lain. Mereka yang PPD selalu menanamkan dalam hatinya bahwa orang lain hanya ingin mengeksploitasi atau menipunya.
Baca juga: Jangan Anggap Sepele! Kenali Jenis Gangguan Jiwa Ini
Jika kamu mengalami gejala PPD tersebut, para psikiater atau psikolog biasanya akan memberikan penanganan seperti melakukan psikoterapi. Terapi tersebut bertujuan untuk mengurangi perasaan paranoid pada diri si penderita.
Pada kasus tertentu, orang yang mengalami PPD akibat depresi, ketergantungan narkoba, dan sering menyakiti diri sendiri akan ditangani dengan memberikan obat-obatan oleh ahlinya.