Cekricek.id - Jumlah penderita gangguan jiwa di dunia menurut WHO tahun 2017 sekitar 450 juta jiwa termasuk skizofrenia (WHO, 2017). Sebelumnya pada 2016, terdapat sekitar 35 juta orang terkena depresi, 60 juta orang terkena bipolar, 21 juta terkena skizofrenia, dan 47,5 juta terkena demensia.
Gangguan kesehatan mental ini memengaruhi cara berpikir, merasakan sesuatu, bertindak, atau berhubungan dengan orang lain serta lingkungan. Masyarakat kita akrab menyebut orang dengan gangguan mental dengan sebutan orang gila atau sakit jiwa. Tak jarang mereka yang mengalami gangguan kesehatan mental ini mendapat perlakuan yang tak manusiawi.
Sebenarnya, ada beberapa jenis gangguan jiwa. Nah penasaran apa saja? Yuk simak penjelasan berikut.
Gangguan Cemas
Biasanya gangguan kecemasan berkaitan dengan rasa takut terhadap objek atau situasi. Efek yang sering terjadi pada penderita adalah detak jantung yang cenderung kencang dan beberapa yang berkeringat.
Baca juga: 6 Idol Kpop Pernah Alami Gangguan Mental, Dari Depresi Hingga Cemas Berlebihan
Gangguan Mood
Ternyata ini termasuk dalam jenis gangguan jiwa lho. Hal ini disebabkan karena penderita yang sering merasa sedih, kelewat bahagia, atau gejolak dari kebahagiaan hingga kesedihan berlebih.
Contoh penderitanya adalah depresi dan bipolar. Depresi biasanya identik dengan kesedihan, kehilangan minat atau kesenangan, perasaan bersalah atau menghargai diri rendah, gangguan tidur atau nafsu makan, kelelahan, dan konsentrasi yang buruk.
Sementara, bipolar biasanya terdiri dari episode mania dan depresi, yang dipisahkan oleh periode suasana hati yang normal. Episode mania melibatkan suasana hati yang meningkat atau mudah tersinggung, aktivitas berlebihan, bicara cepat, harga diri meningkat, dan kebutuhan tidur yang sedikit.
Orang yang mengalami serangan mania, tetapi tidak mengalami episode depresi juga diklasifikasikan sebagai gangguan bipolar.
Gangguan Psikotik
Gejala yang umum dari gangguan psikotik adalah halusinasi dan delusi. Biasanya gangguan ini melibatkan kesadaran atau pola pikir yang terdistorsi.
Salah satu contoh gangguan psikotik adalah Skizofrenia yang ditandai dengan distorsi dalam berpikir, persepsi, emosi, bahasa, dan perilaku.
Gangguan Makan
Bakal banyak yang tak mengira gangguan makan masuk ke dalam jenis gangguan jiwa karena melibatkan emosi, sikap, dan perilaku ekstrem yang melibatkan berat badan serta makanan.
Pada gangguan ini terdapat berupa asupan makanan yang tidak mencukupi atau berlebihan, yang akhirnya dapat merusak kesejahteraan individu.
Bentuk gangguan makan yang sering terjadi ialah Binge Eating Disorder, Anorexia Nervosa, dan Bulimia Nervosa.
Kontrol Impuls
Biasanya penderita gangguan kontrol impuls tidak dapat menahan keinginan atau dorongan untuk melakukan tindakan yang membahayakan diri atau orang lain.
Contoh gangguan kontrol impuls adalah Pyromania (menyalakan api) dan kleptomania (mencuri).
Gangguan Kepribadian
Mereka cenderung mempunyai pola pikir atau perilaku yang cenderung kaku dan tidak sehat. Tak hanya itu, penderita gangguan kepribadian juga mengalami kesulitan dalam memahami dan berhubungan dengan situasi bersama individu lainnya. Hal ini menyebabkan masalah dan keterbatasan yang signifikan dalam hubungan, aktivitas sosial, pekerjaan, dan sekolah.
Obsessive-Compulsive Disorder (OCD)
Penderita OCD selalu memiliki pikiran atau ketakutan konstan, yang membuat mereka melakukan tindakan tertentu. Contoh kecil OCD adalah seseorang dengan rasa takut berlebihan terhadap kuman, sehingga ia terus-menerus mencuci tangan.
Gangguan Stres Pasca-trauma (PTSD)
Ini banyak terjadi pada seseorang yang mengalami trauma atas sebuah kejadian.
Gangguan Disosiatif
Penderita biasanya mengalami perubahan dalam ingatan, kesadaran, identitas, dan kesadaran umum tentang diri maupun lingkungannya. Umumnya penderita gangguan jiwa jenis ini mengalami stres luar biasa, yang mungkin merupakan akibat dari peristiwa traumatis atau kecelakaan, termasuk bencana yang mungkin dialami atau disaksikan.
Gangguan Factitious
Kondisi di mana ketika seseorang secara sadar dan sengaja menciptakan atau mengeluhkan gejala fisik maupun emosional agar dirinya bisa berperan sebagai pasien.
Baca juga: Makan Sayur Bayam Bakal Bikin Kamu Glowing
Gangguan Seksual dan Gender
Gangguan seksual dan gender diklasifikasikan ke dalam tiga kategori utama. Pertama, Disfungsi seksual, yaitu masalah yang menghambat motivasi atau kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas seksual.
Kedua, Paraphilias, yaitu pola berulang dari gairah dan/atau perilaku seksual yang melibatkan target ekspresi seksual yang tidak tepat.
Terakhir, gangguan identitas gender, yaitu pengalaman ketidaknyamanan yang intens dengan peran gender yang ditetapkan, disertai dengan keinginan untuk hidup sebagai lawan jenis.
Gangguan Gejala Somatik
Sebelumnya dikenal sebagai gangguan psikosomatis. Jenis gangguan jiwa ini melibatkan seseorang yang memiliki fokus berlebih pada gejala fisik, seperti nyeri, kelemahan, atau sesak napas.
Gangguan Tic
Biasanya penderita dengan gangguan ini membuat suara atau melakukan gerakan tubuh yang tidak teratur dan berulang, cepat, secara tiba-tiba, serta tidak terkendali. Hal ini terjadi akibat suatu perubahan di bagian otak yang mengontrol gerakan. Tak jarang gagguan ini ada karena faktor keturunan dan biasanya bersamaan dengan dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD).
Nah itulah jenis gangguan jiwa yang mesti Anda ketahui dan waspadai. [*]
---
Baca berita terbaru hari ini hanya di Cekricek.id