Baca kisah epik di balik Danau Kembar Sumatera Barat. Legenda Inyik Gadang dan pertarungan dengan naga mengungkap sejarah dan kekayaan budaya Andalas. Pelajari lebih lanjut tentang cerita rakyat Sumatera Barat dan keindahan alamnya.
Cekricek.id - Di balik keindahan Danau Kembar yang terletak di Kecamatan Lembang Jaya dan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, tersimpan sebuah legenda yang telah diceritakan turun temurun. Sebuah kisah yang menggambarkan keberanian, kebijaksanaan, dan kekuatan cinta terhadap tanah kelahiran.
Pada zaman dahulu, ketika Sumatera masih dikenal dengan nama Andalas, hiduplah seorang lelaki tua bernama Inyik Gadang. Meski berusia lanjut, kekuatan dan ketangkasannya tak kalah dengan pemuda-pemuda di desanya.
Kapak raksasanya, yang ukurannya hampir menyamai tubuhnya, bisa menebang pohon hanya dengan satu tebasan. Namun, jangan salah sangka, meski terlihat menakutkan, Inyik Gadang dikenal sebagai sosok yang ramah dan selalu siap membantu.
Di ujung kampung, hidup seorang nenek tua yang tinggal sebatang kara. Pada suatu hari, saat Inyik Gadang sedang berjalan, ia melihat nenek tersebut yang hampir jatuh.
Dengan sigap, ia menolongnya. Namun, nenek tersebut mengatakan bahwa getaran langkah Inyik Gadanglah yang membuatnya hampir terjatuh. Meski begitu, nenek tersebut tidak menyalahkan Inyik Gadang dan malah berterima kasih kepadanya.
Ketika Inyik Gadang bercerita tentang niatnya untuk pergi ke hutan, nenek tua itu memberi peringatan tentang suara dengkuran misterius dari dalam hutan. Namun, dengan percaya diri, Inyik Gadang melanjutkan perjalanannya. Tak lama, ia bertemu dengan seekor naga besar yang marah karena merasa wilayahnya telah diganggu.
Dengan kecerdasan, Inyik Gadang mencoba bernegosiasi dengan naga, menawarkannya lembah yang penuh dengan hewan ternak untuk dimakan. Namun, naga hanya menemukan satu sapi, membuatnya merasa dibohongi dan marah kembali.
Pertarungan sengit pun terjadi antara Inyik Gadang dan naga tersebut. Dengan keberanian dan kapak raksasanya, Inyik Gadang berhasil menebaskan kapaknya ke ekor naga dan kemudian berhasil mengalahkan naga tersebut.
Darah naga yang mengalir deras kemudian membentuk dua danau besar yang kini kita kenal sebagai Danau Kembar. Danau atas merupakan tempat terkuburnya kepala naga, sementara danau bawah adalah tempat terkuburnya ekor naga.
Ketika naga menyerang kampung, Inyik Gadang memberi tahu warga desa untuk tidak menyalakan penerang dan berlindung di goa. Namun, naga dengan marahnya menyemburkan api ke seluruh kampung, membuat warga panik dan berlarian.
Di sekitar danau, terdapat padang penggembalaan yang dikenal dengan nama Alahan Panjang. Sedangkan lembah di dekatnya disebut Lembah Gumanti, yang berasal dari kata 'lembah naga yang mati'.
Legenda Danau Kembar ini bukan hanya sekedar cerita, melainkan refleksi dari kekayaan budaya dan sejarah Sumatera Barat. Kisah ini mengajarkan kita tentang keberanian, kebijaksanaan, dan pentingnya menjaga alam sekitar kita.