Mahyudin Datuk Sutan Maharadja

Mahyudin Datuk Sutan Maharadja

Mahyudin Datuk Sutan Maharadja. [Foto: Istimewa]

Siapa Mahyudin Datuk Sutan Maharadja?

Mahyudin Datuk Sutan Maharadja adalah Raja Surat Kabar Melayu di Sumatera. Ia lebih dikenal dengan sebutan Datuk Sutan Maharadja.

Datuk Sutan Maharadja dilahirkan di Sulit Air, Solok pada 1858, wafat di Padang pada 1921.

Ia berasal dari kalangan aristokrat Solok dan menjadi salah satu tokoh Minangkabau terkemuka.

Datuk Sutan Maharadja mulai dikenal saat memimpin Palita Ketjil yang didirikan pada 1 Februari 1886 dan Tjahaja Soematra pada 1897.

Datuk Sutan Maharadja adalah penulis handal yang berani mengkritik pemerintah.

Pada 1893 ia dihadapkan pada pengadilan akibat artikelnya yang berjudul “Kesengsaraan dan Perlindungan Rakyat Biasa” dan “Pikiran Orang Aceh”.

Ia menjadi pionir pemilik percetakan surat kabar Melayu pertama di Sumatera dengan mendirikan Perserikatan Orang Alam Minangkabau pada Januari 1911 dan menerbitkan Oetoesan Melajoe.

Surat kabar ini merupakan surat kabar asli Melayu pertama. Oetoesan Melajoe fokus mengangkat persoalan Minangkabau dalam kolom editornya.

Surat kabar ini tumbuh pesat dan menjadi salah satu surat kabar terbesar di Sumatera.

Dalam Tjahaja Soematra, Datuk Sutan Maharadja banyak menuliskan anjurannya agar orang Sumatera mengejar kemajuan dengan pendidikan barat, tetapi menolak penyerapan total budaya Barat.

Ia berpegangan pada pendidikan barat untuk kemajuan tetapi dengan mempertahankan adat budayanya.

Ia banyak mengkritik keterbatasan ketersediaan sekolah untuk warga pribumi.

Pada dekade pertama dan kedua abad ke-20, Datuk Sutan Maharadja berada di puncak kejayaannya sebagai seorang editor dan tokoh masyarakat Minangkabau.

Pada 1910 ia diangkat sebagai penasihat sebuah bank simpan pinjam Minangkabau dan diangkat sebagai anggota Dewan Kota Padang.

Ia juga memperhatikan perkembangan pendidikan perempuan. Ia mendorong perempuan Minangkabau untuk aktif menulis pada surat kabar.

Datuk Sutan Maharadja bersama Rohana Kudus menerbitkan surat kabat khusus perempuan Soenting Melajoe pada 1911.

Ia mendidik dan menggembleng Rohana Kudus sebagai seorang jurnalis. Datuk Sutan Maharadja adalah seorang pembaharu sosial melalui aktivitas jurnalistik dan aktivitas organisasi. Ia banyak mendirikan klub perkumpulan untuk orang Indonesia.

Referensi: Kamus Sejarah Indonesia.

Baca Juga

Mengungkap Kejayaan Kerajaan Melayu Kuno dari Jambi hingga Dharmasraya
Mengungkap Kejayaan Kerajaan Melayu Kuno dari Jambi hingga Dharmasraya
Eksistensi Trowulan: Menyingkap Kejayaan Majapahit di Era Rajasanagara
Eksistensi Trowulan: Menyingkap Kejayaan Majapahit di Era Rajasanagara
Terungkap! Manusia Purba Menghuni Dataran Tinggi Persia Selama 20.000 Tahun
Terungkap! Manusia Purba Menghuni Dataran Tinggi Persia Selama 20.000 Tahun
Kisah Pengorbanan Ritual Bangsa Maya saat Gerhana Matahari
Kisah Pengorbanan, Ritual Bangsa Maya saat Gerhana Matahari
Sisa-sisa Desa Kuno "Pompeii Inggris" Ungkap Rahasia Kehidupan Zaman Perunggu
Sisa-sisa Desa Kuno "Pompeii Inggris" Ungkap Rahasia Kehidupan Zaman Perunggu
Naskah Kuno Aztec Ungkap Sejarah Tenochtitlan dan Penaklukan Spanyol
Naskah Kuno Aztec Ungkap Sejarah Tenochtitlan dan Penaklukan Spanyol