Usman Idris: Putra Minangkabau yang Menjadi Dosen di Universitas Hamburg dan Petualang Dunia

Usman Idris: Anak Minangkabau yang Menjadi Dosen di Universitas Hamburg dan Petualang Dunia

Universitas Hamburg. [Ist]

Kisah inspiratif Usman Idris, seorang anak Minangkabau yang menjadi dosen di Universitas Hamburg, menjelajahi dunia, dan berkontribusi dalam penelitian budaya.

Cekricek.id - Usman Idris, seorang putra Minangkabau yang melampaui batas nagari-nya, merupakan sebuah legenda yang patut dikenang. Sebuah perjalanan yang dimulai dari kampung halaman di Sumatera Barat, berlanjut ke kota-kota besar dunia, termasuk Eropa dan Amerika.

Kehidupan Awal di Sumatera

Dilahirkan dengan nama lengkap 'Oesaman Idris gelar Soetan Pangeran', Usman Idris adalah putra dari Datoek Poetih, mantan demang di Padang. Dia tumbuh dalam keluarga yang terpelajar. Setelah menyelesaikan sekolah dasar di Inlandse School, Usman melanjutkan studinya di Fort de Kock dan Koningin-Wilhelminaschool di Batavia.

Pada tahun 1917, ia berhasil lulus ujian di bidang arsitektur di KWS dan segera memasuki dunia kerja. Mulai dari bekerja di Maatschappij "Koepang" di Surabaya hingga menjadi awak kapal, Usman mendapatkan kesempatan untuk melihat dunia dari perspektif yang berbeda.

Merantau ke Eropa

Di tahun 1920, Usman memutuskan untuk pergi ke Eropa. Di Antwerpen, Belgia, ia mengikuti pelajaran di Kunstacademie selama 4 bulan. Kemudian, perjalanan hidupnya membawanya ke berbagai kota di Eropa termasuk Brussel, Perancis, Leiden, dan akhirnya Hamburg.

Usman kemudian ditemukan dalam keadaan sulit oleh Baginda Dahlan Abdoellah di Belanda. Dengan bantuannya, Usman mendapatkan pekerjaan sebagai asisten pengajar bahasa Melayu di Universitas Hamburg. Meski dengan gaji yang minim, ia tetap berdedikasi mengajar selama 9 tahun.

Pada tahun 1926, Usman menikah secara Islam dengan seorang mahasiswi Jerman di Konsulat Mesir di Hamburg. Mereka dikaruniai seorang anak perempuan. Sayangnya, istrinya meninggal pada tahun 1930, meninggalkan Usman bersama putrinya.

Kembali ke Tanah Air dan Penelitian

Tahun 1931 menjadi momen penting ketika Usman kembali ke Sumatera untuk melakukan penelitian. Ia menyelidiki bahasa dan budaya lokal, sementara dua rekan dosen Universitas Hamburg lainnya fokus pada medis dan geologi.

Akhir Januari 1936, berita pemberhentian Usman sebagai dosen di Universitas Hamburg mencuat. Ada isu mengenai masalah izin tinggal dan kesehatannya. Namun, ada juga spekulasi bahwa pemberhentian itu karena posisinya di universitas dianggap tidak penting lagi.

Kisah Usman Idris adalah simbol keberhasilan dan tekad. Dia adalah bukti bahwa asal-usul dan latar belakang seseorang tidak menentukan masa depannya. Dari anak kampung di Sumatera hingga menjadi dosen yang dihormati di Eropa, riwayat hidup Usman mengingatkan kita bahwa dunia adalah panggung, dan kita memiliki kebebasan untuk bermain di dalamnya. Riwayat hidupnya adalah inspirasi bahwa kita semua memiliki kesempatan untuk melampaui batas nagari kita, jika kita berani mengejar mimpi kita.

Demikianlah kisah seorang anak Minangkabau yang sudah melanglang buana ke berbagai negara di dunia ini di awal abad ke-20 ketika kebanyakan orang kampungnya masih banyak yang belum tahu pakaian bersih dan hanya pernah berjalan baru sejauh batas nagari-nya.

Baca Juga

Terungkap! Manusia Purba Menghuni Dataran Tinggi Persia Selama 20.000 Tahun
Terungkap! Manusia Purba Menghuni Dataran Tinggi Persia Selama 20.000 Tahun
Kisah Pengorbanan Ritual Bangsa Maya saat Gerhana Matahari
Kisah Pengorbanan, Ritual Bangsa Maya saat Gerhana Matahari
Sisa-sisa Desa Kuno "Pompeii Inggris" Ungkap Rahasia Kehidupan Zaman Perunggu
Sisa-sisa Desa Kuno "Pompeii Inggris" Ungkap Rahasia Kehidupan Zaman Perunggu
Naskah Kuno Aztec Ungkap Sejarah Tenochtitlan dan Penaklukan Spanyol
Naskah Kuno Aztec Ungkap Sejarah Tenochtitlan dan Penaklukan Spanyol
Lukisan Menakjubkan Pada Makam Pendeta Kuno Mesir Perlihatkan Kehidupan 4.300 Tahun Lalu
Lukisan Pada Makam Pendeta Kuno Mesir Perlihatkan Kehidupan 4.300 Tahun Lalu
Makam Kuno Tiongkok dengan Pedang Ungkap Sejarah Kekerasan di Era Negara-Negara Berperang
Makam Kuno Tiongkok dengan Pedang Ungkap Sejarah Kekerasan di Era Negara-Negara Berperang