Ini Alasan Manusia Harus Husnudzon Kepada Allah

Cekricek.id - Sebagai hamba dan makhluk ciptaan sangat penting untuk berlaku husnudzon kepada Allah, demi keseimbangan dan dinamika

Perilaku Husnudzan [Canva]

Cekricek.id, Portal Islam - Sebagai seorang hamba dan makhluk ciptaan sangat penting untuk berlaku husnudzon kepada Allah. Karena ini termasuk dalam perilaku yang positif tidak hanya terhadap manusia tetapi juga sang pencipta. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Agus Mustofa dalam tayangan di channel YouTube pribadinya, mengutip pada Rabu (25/1/2023).

Apalagi ternyata berperilaku husnuzan ini sangat penting untuk manusia. Terutama dengan semua hal yang telah diberikan Allah dan dijadikan sebagai jalan hidup seorang hamba di dunia.

Hal ini bermula dari salah seorang netizen yang bercerita bahwa dulu dirinya sempat berpikir mengapa Allah begitu kejam. Yakni dengan takdir yang harus dilaluinya. Alias dirinya pun berburuk sangka terhadap apa yang telah menjadi ketentuan Allah.

Secara blak-blakan dirinya sempat suudzon alias berpikir negatif jika Allah itu kejam karena ada salah seorang teman yang kehilangan anak serta suami. Maka dari itu sebagai sesama manusia dirinya ikut merasakan kesedihan. Juga merasa mengapa Tuhan begitu kejam meninggalkan sang teman seorang diri begitu saja.

Ketika mendengar hal tersebut, Agus Mustofa pun lantas memberikan penjelasan berkaitan dengan pentingnya manusia untuk berhusnudzon kepada Allah. Bahwasanya apa yang telah digariskan oleh Allah untuk seseorang sebenarnya merupakan takdir yang paling baik untuk dirinya. Karena Allah adalah maha tahu.

Kalau kita kembali ke normal maka Allah itu kan ar-rahman yang mana airnya tuh maha penyayang, maha pemurah, serta maha pengasih. Serta tidak pernah melakukan penganiayaan terhadap hambanya atas apapun yang telah dirinya tetapkan.

“Nah saya bisa mempertanyakan secara sebaliknya misalnya filosofinya. Kenapa kalau seandainya di seluruh dunia umatnya itu kaya semua kehidupan ini akan berjalan atau tidak,” ucapnya.

Mendengar hal tersebut lawan bicaranya yang diketahui bernama Pak Jaya pun ikut tersenyum. Serta membenarkan jika kehidupan ini diharapkan akan berjalan tetapi mungkin tidak seperti apa yang dilalui oleh manusia saat ini.

Pentingnya Husnudzon Pada Allah

Ini Alasan Manusia Harus Husnudzon Kepada Allah

Karena dengan kekayaan yang dimilikinya tentu tidak ada orang yang ingin berprofesi sebagai seorang kurir, petani atau juga pedagang. Karena merasa telah cukup sementara hal-hal lainnya justru tidak dikerjakan.

“Maka tidak akan ada yang mau menanam padi.”

Selain itu dirinya juga menjelaskan bahwasanya Allah sosok yang maha pemurah serta maha penyayang dan adil bagi setiap hambanya. Bahkan walau seorang hamba telah berprasangka buruk terhadap dirinya Allah tetap memberikan sesuatu itu dengan adil.

Terlebih lagi menurutnya Allah sengaja membuat pengaturan yang demikian untuk menampilkan dinamika kehidupan. Serta membuat seorang manusia bisa belajar dari semua skenario yang dirinya buat.

Baca juga: Ini Hadiah Dari Allah Ketika Kita Sabar Mengalami Kesulitan

Dalam artian keseimbangan tersebut bukan berarti harus ditimbang sama. Karena jika hal tersebut berlaku maka sudah dipastikan tidak akan adanya gerakan begitu juga halnya jagat raya jadi berhenti begitu saja.

Baca Juga

Berita Riau Hari Ini: 34.271 Warga Riau Hafidz Al-Quran Berkat Program Satu Guru Hafidz Satu Desa
34.271 Warga Riau Hafidz Al-Quran Berkat Program Satu Guru Hafidz Satu Desa
Bayar Zakat Fitrah Online, Sahkah? Ini Penjelasannya!
Bayar Zakat Fitrah Online, Sahkah? Ini Penjelasannya!
Berita Riau Hari Ini: Pembayaran Zakat, Infak, dan Sedekah di Riau Bisa Pakai QRIS
Pembayaran Zakat, Infak, dan Sedekah di Riau Bisa Pakai QRIS
Cekricek.id - KazanForum 2024: Jendela Baru Pasar Halal Rusia ke Dunia
KazanForum 2024: Jendela Baru Pasar Halal Rusia ke Dunia
Cekricek.id - Mengungkap Teka-teki Yajauj Majuj dalam Lintas Budaya
Mengungkap Teka-teki Yajuj Majuj dalam Lintas Budaya
Mengapa Beberapa Negara Islam Memilih Tidak Merayakan Maulid Nabi?
Mengapa Beberapa Negara Islam Memilih Tidak Merayakan Maulid Nabi?