Nggak Melulu Bikin Gemuk, Lemak Ternyata Juga Bermanfaat untuk Tubuh Lho

Lemak sesuatu yang paling dihindari untuk menu diet, tetapi tidak semua lemak itu buruk. Lemak juga berguna untuk menjaga kesehatan.

Lemak sesuatu yang paling dihindari untuk menu diet, tetapi tidak semua lemak itu buruk. Lemak juga berguna untuk menjaga kesehatan. [Foto: Canva]

Cekricek.id - Lemak mungkin tidak tampak seperti sesuatu yang kita inginkan sebagai menu diet, tetapi tidak semua lemak itu buruk. Dalam bentuk dan jumlah yang tepat, lemak makanan merupakan nutrisi penting untuk menjaga kesehatan.

Lemak makanan adalah salah satu dari tiga makronutrien yang membentuk sebagian besar makanan kita, di samping protein dan karbohidrat. Lemak makanan biasanya masuk ke dalam makanan kita melalui konsumsi lemak hewani atau dalam mentega dan minyak yang digunakan dalam berbagai macam makanan. 

Melansir Live Science, semua lemak menyediakan sembilan kalori per gram, tetapi kualitas, manfaat dan risiko kesehatan sangat bervariasi antara jenis lemak makanan yang ada.

"Lemak memberi kita asam lemak esensial yang tidak dapat kita buat di dalam tubuh. Lemak juga memungkinkan kita menyimpan vitamin A, D, E dan K yang larut dalam lemak," kata Laura Clark, ahli gizi dan konsultan nutrisi yang berbasis di Inggris.

Lemak makanan juga membantu menjaga kesehatan rambut dan kulit, melindungi tubuh, melindungi organ dan mengisi sel-sel lemak, katanya. Asam lemak esensial khususnya berkontribusi pada perkembangan otak, kesehatan kesehatan dan kontrol peradangan.

Berapa Banyak Lemak Yang Harus Kita Makan?

Melansir Live Science, untuk usia 2 tahun ke atas, panduan USDA tahun 2020-2025 merekomendasikan bahwa kurang dari 10% asupan kalori harian harus berasal dari lemak jenuh. Namun, lebih dari 70% orang Amerika mengkonsumsi lebih dari ini.

Menurut laporan itu, sumber utama lemak jenuh dalam makanan AS termasuk sandwich, burger, taco, dan burrito serta makanan penutup dan camilan manis. Selain itu lemak jenuh juga ada pada nasi, pasta, dan hidangan campuran berbasis biji-bijian lainnya.

Namun menghilangkan terlalu banyak lemak dapat memiliki konsekuensi kesehatan yang serius, kata Jennifer Fitzgibbon, ahli diet onkologi terdaftar di Stony Brook Hospital Cancer Center di New York.

Terlalu sedikit lemak dalam makanan dapat meningkatkan risiko kekurangan vitamin. Sebab, vitamin A, D, E dan K larut dalam lemak, artinya tubuh menyimpannya di jaringan lemak dan hati.

Usus membutuhkan lemak makanan untuk menyerap nutrisi ini dengan baik. Vitamin ini juga diperlukan untuk kesehatan kulit, tulang dan sistem kardiovaskular, di antara organ dan sistem lainnya.

Menurut Clark, ahli gizi Inggris, mengurangi lemak jenuh di dalam makanan yang kita konsumsi jelas merupakan ide yang baik untuk kesehatan. Namun, jangan mengganti lemak tersebut dengan sesuatu yang lain yang sama tidak sehatnya.

"Mengganti lemak dengan biji-bijian dan lebih banyak buah dan sayuran baik untuk kesehatan," kata Clark.

Baca juga: Inilah Tanda Lemak Kamu Sedang Naik, Waspada

"Penting agar lemak tidak tergeser oleh asupan karbohidrat dan gula olahan yang lebih tinggi, yang juga akan berdampak negatif pada kesehatan. Keseimbangan lemak dalam makanan adalah kuncinya," sambungnya. 

Baca Juga

Cekricek.id - Menurunkan berat badan dan lemak di perut memang membutuhkan sebuah proses yang tidak instan. Butuh waktu yang cukup panjang untuk menghilangkan lemak-lemak tersebut dari tubuh. Selain itu juga dibutuhkan kebiasaan makan yang lebih sehat dari waktu ke waktu untuk mengembalikan tubuh ke kondisi yang lebih sehat.
Ampuh, 6 Kebiasaan Makan yang Bisa Membakar Lemak dengan Cepat
Mengungkap Bahaya Junk Food bagi Kesehatan Otak
Mengungkap Bahaya Junk Food bagi Kesehatan Otak
Bayar Zakat Fitrah Online, Sahkah? Ini Penjelasannya!
Bayar Zakat Fitrah Online, Sahkah? Ini Penjelasannya!
Penelitian Mengungkap Manfaat Kombucha Seperti Efek Puasa
Penelitian Mengungkap Manfaat Kombucha Seperti Efek Puasa
Transplantasi Ginjal Babi ke Manusia Berhasil Dilakukan, Harapan dan Kontroversi
Transplantasi Ginjal Babi ke Manusia Berhasil Dilakukan, Harapan dan Kontroversi
Peneliti Mengungkap Penyebab Kematian Saat Bercinta
Peneliti Mengungkap Penyebab Kematian Saat Bercinta