Awas, Diet yang Salah Dapat Berujung Kematian

Awas, Diet yang Salah Dapat Berujung Kematian

Ilustrasi. [Canva]

Memiliki bentuk tubuh yang indah adalah impian bagi banyak wanita. Mereka berlomba-lomba melakukan diet demi capai body goals yang sempurna.

Cekricek.id – Siapa yang tak ingin memiliki tubuh seksi, indah dan ramping. Kebanyakan wanita di seluruh dunia berpendapat jika tubuh yang ideal menjadi penunjang kecantikan wanita.

Punya tubuh yang ramping membuat wanita merasa lebih cantik dan percaya diri. Dikarenakan hal tersebut, banyak wanita yang berlomba-lomba untuk menjaga penampilan dengan melakukan diet.

Sebenarnya bukan hanya wanita saja yang banyak melakukan diet untuk mendapatkan body goals, namun nyatanya banyak pria juga yang melakukan hal serupa.

Namun, mengenai diet tersebut ternyata tidak semua kalangan paham tentang arti diet sesungguhnya. Banyak oknum yang kurang pengetahuan dalam melakukan diet tersebut. Bukannya dapat bentuk tubuh indah, malah berujung kematian yang tak terduga.

Banyak ahli menyebutkan jika diet yang salah dapat menjadi faktor penyebab kematian secara diam-diam. Berbagai jenis diet yang dilakukan dengan cara yang salah dapat berisiko sangat fatal.

Banyak Trend Diet Berbahaya

Lampiran Gambar

Paramedis di Universitas Georgetown di AS menemukan bahwa diet yo-yo yang paling bermasalah. Hal ini dikarenakan dapat  meningkatkan kemungkinan anda mengembangkan penyakit jantung atau diabetes yang mematikan. Pertanyaannya adalah mengapa hal tersebut bisa terjadi?

Yang pertama adalah mengenai penjelasan diet yo-yo itu sendiri. Diet yo-yo adalah diet yang mengacu pada proses di mana orang beralih dari satu diet ke diet lainnya. Maksudnya yaitu awalnya mengonsumsi makanan rendah kalori,  selanjutnya ke asupan kalori dasar, setelah itu mengonsumsi banyak kalori. Begitu terus siklus yang diterapkan pada diet yo-yo.

Melansir dari The Sun, para ahli pernah melakukan sebuah eksperimen mengenai penerapan diet yo-yo pada seekor tikus. Para peneliti menggunakan 16 tikus dalam pengamatan tersebut. Setengahnya diberi makan makanan normal dan setengahnya lagi diberi diet kalori terbatas.

Baca juga: Malas Diet? Ini 5 Cara Lain Turunkan Berat Badan

Mereka menjalani pola diet yo-yo  selama tiga minggu. Pola ini diulang tiga kali. Tikus kemudian diberikan skrining jantung dan ginjal dan untuk menguji diabetes. Mereka diberi tes darah untuk mengukur resistensi insulin.

Para ahli menyimpulkan bahwa tikus yang menjalani diet yoyo memiliki kesehatan jantung dan fungsi ginjal yang lebih buruk.

Penulis studi ini, Dr Aline de Souza mengatakan bahwa meskipun hewan terlihat sehat setelah pemulihan dari diet, jantung dan metabolisme mereka tidak sehat. Setelah itu, ia juga menambahkan jika penelitian tersebut diuji kepada tikus, maka tidak seratus persen manusia juga mendapatkan hasil yang sama.

Namun, dalam banyak kasus ditemukan bahwa manusia yang telah menjalani diet tidak menutup kemungkinan untuk bertambah berat badan lebih parah setelah berhenti melakukan diet.

Sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2018 menemukan bahwa diet saja tidak boleh menjadi satu-satunya pengobatan bagi mereka yang hidup dengan obesitas.

Para ahli mengatakan bahwa dokter harus mendorong pasien untuk melakukan perbaikan berkelanjutan dalam kualitas diet dan aktivitas fisik mereka.

Mengubah pola hidup menjadi lebih sehat untuk jangka waktu yang panjang menjadi salah satu cara untuk orang-orang yang mengalami kelebihan berat badan. Bukan dengan cara yang instan, namun dengan cara yang lebih sehat.

Penelitian lain yang dipublikasikan di tahun 2016 juga menyebutkan bahwa melakukan diet yo-yo bahkan lebih berbahaya dibanding dengan resiko obesitas.

Baca juga: 5 Faktor Penyebab Rambut Rontok, karena Stres Hingga Pengaruh Diet

Seorang ahli kesehatan baru-baru ini mengatakan bahwa diet trend yang salah sebenarnya bisa membuat anda menjadi lebih gemuk. Ia menambahkan bahwa jika kita tetap melakukan diet yang salah, maka kita tidak akan mendapatkan hasil yang kita inginkan.

Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa diet yang salah tidak memperhatikan peranan olahraga yang sesungguhnya, serta mengabaikan apa yang disebut dengan gaya hidup yang sehat dan seimbang.

Baca Juga

Bahaya Mencuci Saluran Hidung dengan Air Keran yang Tidak Steril
Bahaya Mencuci Saluran Hidung dengan Air Keran yang Tidak Steril
Penelitian Mengungkap Hidup dalam Kemiskinan Percepat Penuaan Otak
Penelitian Mengungkap Hidup dalam Kemiskinan Percepat Penuaan Otak
Masyarakat Kota Perlahan-lahan Kehilangan Kemampuan Mencerna Serat Nabati
Masyarakat Kota Perlahan-lahan Kehilangan Kemampuan Mencerna Serat Nabati
Penelitian Menemukan Puasa Intermiten Berisiko Kematian Akibat Penyakit Kardiovaskular 90% Lebih Tinggi
Penelitian Menemukan Puasa Intermiten Berisiko Kematian Akibat Penyakit Kardiovaskular 90% Lebih Tinggi
Susu Formula Balita: Laris Manis, Tapi Benarkah Sehat?
Susu Formula Balita: Laris Manis, Tapi Benarkah Sehat?
Mengapa Bayi Sering Mengucek Mata Saat Lelah? Ini Penjelasannya
Mengapa Bayi Sering Mengucek Mata Saat Lelah? Ini Penjelasannya