Berita terbaru: Saifuddin Ibrahim mengatakan jika prosesi ibadah umat muslim justru meniru umat jahiliyah dan Nabi Muhammad lakukan banyak pelanggaran
Cekricek.id - Saifuddin Ibrahim mengatakan jika prosesi ibadah umat muslim justru meniru umat jahiliyah, Minggu (27/3/2022).
Hal tersebut disampaikannya lewat sebuah video yang diunggah di akun YouTube pribadinya @saifuddin ibrahim.
Pada mulanya, pendeta Saifuddin Ibrahim menyatakan jika Nabi Muhammad yang disebutnya sebagai Nabi Arab merupakan seorang pelaku kawin campur yang dilarang Islam.
Ia menjelaskan bahwa sebagai seorang nabi yang menjadi panutan, malah Nabi Muhammad melakukan sejumlah pelanggaran.
Misalnya dengan menikahi berbagai wanita tanpa mempertimbangkan masa iddah.
Termasuk salah satunya melakukan sejumlah ibadah yang sebenarnya dilakukan oleh orang jahiliyah dalam berbagai hal.
"Seluruh ibadah dalam Islam itu mengambil dari ibadah orang jahiliyah, hanya diperbaharui dengan cara Islam, pakai bahasa Arab hanya itu tambahannya," ujarnya.
Pria paruh baya ini menjelaskan salah satu contohnya adalah perkara ibadah haji.
Ia melanjutkan, jika sejak dulu ibadah haji ini sudah dilakukan oleh sejumlah orang-orang jahiliyah.
Tetapi bedanya ketika Islam belum masuk dan berkembang, orang melakukan tawaf ini sambil bertelanjang di tengah malam.
Begitu adanya Islam ibadah haji ini diperbaharui oleh Muhammad dengan cara memakai sehelai kain untuk menutupi barang berharga.
"Termasuk dengan perkawinan yang dilakukan oleh Muhammad adalah perkawinan zaman Jahiliyah," tambahnya.
Menurut Saifudin Ibrahim maka tidak benar apabila seorang muslim kemudian menyatakan haram apabila seseorang memutuskan untuk melakukan perkawinan campur.
Karena sebenarnya nabi sendiri telah melakukan perkawinan tersebut, mulai dari menikahi sang menantunya yaitu Zainab.
Lalu juga menikahi istri dari seorang kepala suku Bani Qinana dengan membunuh kepala suku pada siang harinya.
Kemudian menikahi sang istri di malam harinya. Menurutnya istri dari kepala suku ini merupakan seorang wanita Yahudi.
Baca Juga: Saifuddin Ibrahim Tuduh Nabi Arab Pelaku Kawin Campur
Begitupun saat nabi diceritakan menikahi Juwariyah yang merupakan anak seorang kepala suku. Karena nabi memilih menikahi wanita ini pada musim haji, yang dilarang melakukan pernikahan.
