Peneliti menggunakan teknik fotografi stereoskopik untuk mengungkap figur hewan tersembunyi pada dinding gua di Spanyol, memberikan wawasan baru tentang seni gua Paleolitik.
Cekricek.id - Sebuah teknik yang telah ada selama berabad-abad kini memberikan terobosan dalam dunia arkeologi. Dengan memanfaatkan fotografi stereoskopik, sebuah metode yang berasal dari awal abad ke-19, peneliti berhasil mengidentifikasi gambaran hewan yang sebelumnya tersembunyi di dinding gua di Spanyol.
Meskipun lukisan gua telah dikenal sebagai medium seni yang populer di Eropa dan berusia hingga 40.000 tahun, fokus arkeolog biasanya hanya pada fitur dua dimensi dari desain tersebut. Namun, metode perekaman 3D kini mulai mendapat perhatian di kalangan arkeolog.
Dalam penelitian yang diterbitkan pada 17 Agustus di jurnal Antiquity, pendekatan baru diperkenalkan. Menggunakan foto stereoskopik dari seni gua La Pasiega di Spanyol utara, cara pandang arkeolog terhadap lukisan gua mengalami perubahan.
Raquel Asiain, seorang arkeolog dan fotografer dari Universitas Complutense Madrid, bersama timnya menciptakan metode sederhana untuk menangkap sifat tiga dimensi dari dinding gua dan seni yang ada di atasnya. Dengan mengambil pasangan foto beresolusi tinggi yang diambil dengan jarak 63,5 milimeter, otak dipaksa untuk mempersepsikan gambar 3D.
Gua La Pasiega, yang ditemukan pertama kali pada tahun 1911, dipenuhi dengan lebih dari 700 gambaran hewan, simbol, titik, dan garis. Namun, melalui studi sistematis dengan fotografi stereoskopik, Asiain dan timnya menemukan tiga hewan yang sebelumnya tersembunyi: dua kuda dan satu aurochs, spesies sapi yang sudah punah.
Gambar-gambar ini dapat dilihat dengan jelas dalam gambar beresolusi tinggi yang diunggah oleh peneliti. Dengan menggunakan kacamata 3D atau bahkan hanya dengan sedikit menyilangkan mata, kita dapat melihat karakteristik dinding gua yang bergelombang, seolah-olah kita melihatnya ribuan tahun yang lalu.
Dalam wawancara dengan Live Science, Asiain mengungkapkan bahwa seniman gua Paleolitik memanfaatkan bentuk alami gua untuk menciptakan lukisan mereka. Dengan kualitas fotografi yang tinggi, peneliti dapat melihat seni dalam "3D nyata", bukan hasil simulasi dari pemindai 3D.
April Nowell, seorang arkeolog dari Universitas Victoria di Kanada yang tidak terlibat dalam penelitian ini, menyatakan bahwa teknik yang digunakan oleh penulis sangat berguna untuk mengingatkan kita betapa terampilnya seniman-seniman ini. Namun, menurutnya, kita masih kehilangan beberapa elemen, seperti suara air yang menetes dan kesegaran udara di gua.
Asiain terus terpesona dengan evolusi teknik seniman gua sepanjang waktu. Dia berencana untuk menggabungkan metode tambahan di masa depan untuk memahami lebih dalam tentang seni gua Paleolitik, seperti apakah seniman kuno memanipulasi dan memodelkan batu untuk menciptakan figur dalam 3D.
