Pekanbaru, Cekricek.id - Museum Daerah Riau yang kita kenal dengan nama Museum Sang Nila Utama memiliki sejarah panjang. Museum ini merupakan salah satu Museum Negeri yang didirikan di setiap provinsi atas kebijakan Pemerintah Pusat di bidang kebudayaan pada 1975.
Kekayaan Riau akan peninggalan budaya dan hasil alamnya mendorong upaya perintisan mendirikan museum di daerah ini. Maka dibentuklah Bidang Permuseuman Sejarah dan Kepurbakalaan di bawah Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Riau.
Dikutip Buku Panduan Museum Daerah Riau "Sang Nila Utama", Bidang ini memulai pengadaan dan pengumpulan koleksi benda-benda bersejarah sebagai langkah awal pembinaan permuseuman di Riau. Pembinaan berlanjut hingga pembangunan gedung museum yang dibiayai APBN 1977-1978 dan dilanjutkan bertahap hingga 1986.
Setelah sarana dan prasarana dinilai memadai, museum ini ditetapkan sebagai Museum Negeri Propinsi Riau melalui SK Mendikbud No. 001/0/1991 pada 9 Januari 1991. Museum diresmikan Mendikbud Prof Dr Edi Sedyawati pada 9 Juli 1994.
Berdasarkan UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan kewenangan kebudayaan yang diserahkan pada daerah, Museum Negeri Propinsi Riau berganti nama menjadi Museum Daerah di bawah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Riau.
Nama Sang Nila Utama sendiri diambil dari nama seorang Raja Bintan pada abad ke-13 Masehi di Kerajaan Sriwijaya. Ia adalah putra Raja Sapurba, yang hijrah dari Palembang ke Bintan dan menikahi Putri Kerajaan Bintan.
Baca juga: Perjanjian Persahabatan RI dengan Persekutuan Tanah Melayu
Setelah dinobatkan menjadi Raja Bintan, Sang Nila Utama memimpin kerajaannya dengan bijaksana hingga akhir hayatnya. Museum Sang Nila Utama kini menjadi saksi bisu sejarah masa keemasan Kerajaan Melayu di Riau.
