Puskesmas VI Koto Selatan Kinali Pasaman Barat Menerapkan Inovasi GAK RUGI Mengatasi Masalah Gizi Balita

Puskesmas VI Koto Selatan Kinali Pasaman Barat Menerapkan Inovasi GAK RUGI Mengatasi Masalah Gizi Balita

Ilustrasi. [Canva]

Cekricek.id, Pasaman Barat - Puskesmas VI Koto Selatan Kecamatan Kinali, Pasaman Barat. meluncurkan inovasi baru dalam upaya memberikan informasi dan edukasi mengenai pola asuh dan gizi seimbang kepada para ibu balita. Inovasi tersebut diberi nama Gerakan Ayo KeRUmah Gizi (GAK RUGI).

Gerakan GAK RUGI merupakan suatu kegiatan yang mengumpulkan ibu-ibu balita dalam satu tempat, yaitu di Rumah Gizi, terutama bagi ibu balita yang menghadapi masalah gizi, seperti anak-anak dengan berat badan di bawah Garis Merah atau Garis Kuning pada Kurva Pertumbuhan (KMS), kondisi gizi kurang, gizi buruk, dan stunting.

Di Rumah Gizi, setiap balita yang datang akan menjalani penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi atau panjang badan terlebih dahulu. Setelah itu, dilakukan konseling yang sesuai dengan masalah yang dihadapi oleh balita tersebut, termasuk mengenai pola asuh dan makanan yang dikonsumsi di rumah untuk memastikan gizi yang seimbang.

Selanjutnya, para ibu akan mendapatkan penyuluhan tentang pentingnya pola makan 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan), pola asuh pada balita, serta demonstrasi langsung tentang cara memasak makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang sesuai dan benar, berdasarkan kelompok umur.

Untuk balita berusia 6-9 bulan, diberikan bubur dengan tekstur kental yang masih disaring. Untuk balita berusia 9-12 bulan, makanan yang diberikan berbentuk bubur lunak tanpa disaring. Sedangkan untuk balita berusia 12-24 bulan, diberikan makanan dengan tekstur lunak, tetapi sudah sejenis makanan biasa. Setelah balita mencapai usia 24 bulan hingga 59 bulan (5 tahun), mereka dapat diberikan makanan seperti yang biasa dikonsumsi oleh keluarga dengan bertahap.

Kegiatan ini akan dilakukan secara berkala, dengan frekuensi setiap bulan. Perkembangan berat badan dan tinggi badan balita akan dipantau setiap kali pertemuan. Balita yang mengalami peningkatan berat badan yang signifikan, sehingga mencapai Garis Hijau pada KMS, setelah sebelumnya berada di bawah Garis Merah, akan mendapatkan doorprise sebagai penghargaan, sebagai bentuk motivasi bagi ibu-ibu balita lainnya.

Baca juga: Cara Memanaskan Makanan Sisa Agar Kandungan Gizi Tidak Hilang

Dengan diadakannya kegiatan ini, diharapkan angka masalah gizi pada balita, terutama stunting, dapat berkurang di masa mendatang. Puskesmas VI Koto Selatan Kecamatan Kinali berkomitmen untuk terus meningkatkan upaya pencegahan dan penanganan masalah gizi balita, guna menciptakan generasi yang lebih sehat dan berkembang dengan optimal.

Temukan berita Pasaman Barat terbaru hari ini dan terkini seputar peristiwa, politik, hukum, kriminal, budaya, sejarah, hiburan, dan gaya hidup hanya di Cekricek.id.

Baca Juga

Kolaborasi Pemprov Sumbar dan Kuwait: Pesantren Ma'had Al Afaf Resmi Berdiri
Kolaborasi Pemprov Sumbar dan Kuwait: Pesantren Ma'had Al Afaf Resmi Berdiri
Kondisi Lalu Lintas Simpang Empat-Talu di Talamau Kini Kembali Normal Pasca Longsor
Kondisi Lalu Lintas Simpang Empat-Talu di Talamau Kini Kembali Normal Pasca Longsor
Kapolres Pasaman Barat dan Forkopimda memasang plang larangan di kawasan hutan Air Bangis sebagai upaya pencegahan perusakan. Kapolres mengingatkan ancaman pidana selama 10 tahun penjara dan denda maksimal Rp5 milliar.
Masyarakat Air Bangis Diimbau Jauhi Hutan atau Dipenjara 10 Tahun di Balik Jeruji
Warga Air Bangis Pasaman Barat Kini Dilarang Menggarap Hutan, Pemda Tancapkan Plang Larangan
Warga Air Bangis Pasaman Barat Kini Dilarang Menggarap Hutan, Pemda Tancapkan Plang Larangan
42 Anggota Paskibraka Pasaman Barat 2023 Dikukuhkan
42 Anggota Paskibraka Pasaman Barat 2023 Dikukuhkan
Inovasi Pengelolaan Sampah: Budidaya Maggot oleh BUMNag, Langkah Baru Menuju Lingkungan Bersih di Nagari Koto Baru
Inovasi Pengelolaan Sampah: Budidaya Maggot oleh BUMNag, Langkah Baru Menuju Lingkungan Bersih di Nagari Koto Baru