Cekricek.id - Sebuah studi baru yang dipublikasikan di jurnal Gut menemukan bahwa menjalankan lima perilaku hidup sehat secara signifikan dapat menurunkan risiko terkena sindrom iritasi usus besar atau yang dikenal dengan sebutan IBS (Irritable bowel syndrome).
Kelima perilaku hidup sehat tersebut adalah tidak merokok, beraktivitas fisik intens setiap minggu, tidur nyenyak minimal 7 jam per hari, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, dan minum alkohol dalam jumlah sedang.
IBS ditandai dengan rasa sakit perut, kembung, dan pola buang air besar yang tidak normal. Diperkirakan 10 persen populasi dunia menderita IBS. Meski penyebab pastinya belum diketahui, gangguan poros usus-otak diduga berperan penting dalam munculnya gejala.
Penelitian sebelumnya telah menghubungkan beberapa faktor gaya hidup dengan peningkatan risiko IBS. Kali ini, peneliti ingin mengetahui apakah mengombinasikan faktor-faktor tersebut dapat mencegah penyakit ini.
Mereka menganalisis 64.286 partisipan Inggris berusia rata-rata 55 tahun. Selama rata-rata 12,5 tahun pemantauan, tercatat 961 atau 1,5 persen kasus baru IBS.
Hasilnya, semakin banyak perilaku sehat yang dijalankan, semakin rendah risiko terkena IBS. Satu perilaku terkait penurunan risiko hingga 21 persen, dua perilaku hingga 36 persen, dan tiga hingga lima perilaku hingga 42 persen.
Secara terpisah, tiga faktor paling berpengaruh adalah tidak merokok (14 persen), aktivitas fisik tinggi (17 persen), dan tidur nyenyak (27 persen). Hubungan ini konsisten di semua kelompok usia dan jenis kelamin.
Meski studi observasional ini tidak bisa menentukan hubungan sebab-akibat, para peneliti menekankan peran penting mengubah gaya hidup demi mencegah IBS. Perilaku sehat terbukti bisa mengurangi dampak faktor risiko genetik dan lingkungan terhadap IBS.
Baca juga: Migrain Tingkatkan Risiko Penyakit Radang Usus Besar
"IBS memiliki penyebab yang kompleks. Temuan kami menggarisbawahi arti penting modifikasi gaya hidup dalam pencegahan primer IBS," tulis peneliti.
