Ammar Zoni menunjukkan kekecewaannya setelah dituntut satu tahun penjara terkait kasus narkoba. Apakah rehabilitasi menjadi solusi yang lebih tepat untuknya?
Cekricek.id, Jakarta - Drama hukum yang menimpa aktor Ammar Zoni mencapai puncaknya ketika ia menerima tuntutan hukuman satu tahun penjara di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Meskipun tuntutan tersebut lebih ringan dari dakwaan awal, Ammar merasa bahwa rehabilitasi adalah pilihan yang lebih sesuai untuk dirinya.
Pasca sidang, emosi Ammar tampak meluap. Dengan mata berkaca-kaca, ia mendekati adiknya, Aditya Zoni, dan memeluknya erat. Kedua bersaudara itu tampak tenggelam dalam pelukan, mencari kenyamanan di tengah badai yang sedang mereka hadapi.
Ketika meninggalkan ruang sidang, wajah Ammar tampak muram. Ia memilih untuk tidak memberikan komentar apapun kepada media yang menunggunya, memilih untuk menyimpan semua perasaannya.
Abdullah, pengacara yang mewakili Ammar, mengungkapkan kekecewaannya terhadap tuntutan yang diberikan kepada kliennya. "Tuntutan pidana penjara seperti ini, sungguh tak masuk akal. Undang-undang sudah jelas. Seharusnya seseorang seperti Ammar mendapatkan rehabilitasi," tegasnya.
Dalam sidang tersebut, jaksa menuntut Ammar berdasarkan Pasal 127 ayat 1 huruf A UU nomor 35 tahun 2019 tentang narkotika. Hal ini didasarkan pada bukti-bukti yang ditemukan selama persidangan, termasuk hasil tes urine yang positif menunjukkan adanya narkotika.
Sebelumnya, dakwaan awal terhadap Ammar adalah melanggar Pasal 112 Ayat 1 Junto Pasal 132 Ayat 1 dengan ancaman hukuman minimal 4 tahun dan maksimal 12 tahun penjara. Denda yang dikenakan pun cukup besar, mulai dari Rp800 juta hingga Rp8 miliar.
Namun, ada juga dakwaan alternatif yang menyatakan bahwa Ammar melanggar Pasal 127 Ayat 1 a Undang Undang Nomor 35 Tahun 2009 Juncto Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHP.
Dakwaan ini muncul karena Ammar dianggap menyalahgunakan narkotika tanpa alasan medis yang valid.
Kisah ini bermula ketika Ammar ditangkap oleh Polres Metro Jakarta Selatan pada Maret 2023 lalu. Penangkapan ini terjadi di kediaman Ammar yang berlokasi di Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Sebelum penangkapan Ammar, polisi telah mengamankan sopir dan teman dekatnya. Dari hasil penyelidikan, terungkap bahwa Ammar telah membeli narkotika jenis sabu dengan berat 1,04 gram dengan harga Rp1 juta.
